Biaya Analisis Break Even Point BEP

commit to user 19 3. Besarnya penurunan volume yang terjual agar perusahaan tidak menderita kerugian. 4. Untuk mengetahui efek perubahan harga jual, biaya maupun volume penjualan terhadap laba yang diperoleh. Perlu diketahui beberapa komponen untuk menghitung titik break even point, anatara lain biaya dan penerimaan. Salah satu komponen untuk menganalisis titik impas adalah komponen biaya. Biaya yang dikeluarkan akan dibandingkan dengan penerimaan perusahaan supaya diketahui besarnya keuntungan.

a. Biaya

Menurut Mulyadi 1999 dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang di ukur dalam satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang disebut dengan istilah harga pokok, atau dalam pengertian lain biaya merupakan bagian dari harga pokok yang dikorbankan di dalam suatu usaha untuk memperoleh penghasilan. Menurut Adjie 2010, biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output. Macam-macam biaya berkaitan dengan analisis BEP adalah sebagai berikut : 1 Total Fixed Cost biaya tetap total adalah jumlah biaya yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contohnya adalah jumlah biaya penyusutan, sewa, dan lain sebagainya. 2 Total Variable Cost biaya variabel total adalah jumlah biaya yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contohnya adalah jumlah biaya bahan mentah, tenaga kerja, dan lain sebagainya. 3 Total Cost biaya total adalah penjumlahan antara biaya total tetap dengan biaya total variabel. Dirumuskan TC = TFC + TVC. commit to user 20 4 Average Fixed Cost biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang dibebankan kepada setiap unit output. 5 Average Fixed Cost biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel yang dibebankan untuk setiap unit output. 6 Average Total Cost biaya total rata-rata adalah biaya produksi yang dibebankan untuk setiap unit output. 7 Marginal Cost biaya marginal adalah tambahan atau berkurangnya biaya total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output. Klasifikasi biaya dikaitkan dengan volume produksi dibagi menjadi tiga yaitu biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel. Biaya tetap fixed cost adalah biaya yang secara total tidak berubah jumlahnya meskipun jumlah produksi berubah. Biaya variabel variable cost adalah biaya yang bila dikaitkan dengan volume secara per unit akan selalu tetap meskipun volume produksi berubah-ubah, akan tetapi secara total biaya tersebut jumlahnya akan berubah sesuai dengan proporsi perubahan aktivitas. Sementara biaya semivariabel adalah biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel di dalamnya Daljono, 2005. Sifat biaya yang diasumsikan dalam analisis break even point menurut Martin et al 1993, adalah sebagai berikut : 1 Biaya Tetap Biaya tetap juga disebut biaya tak langsung, tidak mengalami perubahan dalam jumlah totalnya sedangkan volume penjualan atau kuantitas output berubah dalam sejumlah range output yang relevan. Jumlah biaya tetap tidak tergantung banyaknya produk yang dihasilkan dan memiliki jumlah dolar yang tetap. Jika produksi meningkat volumenya, biaya tetap per unit turun. Sebab total biaya tetap menjadi tersebar semakin besar kuantitas output. commit to user 21 Biaya Biaya Tetap Unit yang diproduksi dan yang terjual Gambar 1. Sifat Biaya Tetap terhadap Range Output yang Relevan Biaya dalam gambar diatas terlihat tidak terpengaruh dengan jumlah produk yang dibuat dan terjual. Pada beberapa range output yang relevan, jumlah total biaya tetap ini bisa jadi lebih tinggi atau rendah pada perusahaan yang sama. Beberapa contoh biaya tetap dalam usaha manufaktur yang khas adalah gaji administratif, penyusutan, asuransi, satuan jumlah yang dikeluarkan untuk program periklanan, pajak bangunan dan sewa. 2 Biaya Variabel Biaya variabel juga disebut biaya langsung direct cost. Biaya Variabel tetap untuk per unit output tapi secara total berubah bila output berubah. Total biaya variabel dihitung dengan mengambil biaya variabel per unit dan dikalikan dengan jumlah yang diproduksi dan dijual. Model break even mengandaikan bahwa antara total biaya variabel dan penjualan bersifat proporsional. Sifat biaya variabel terhadap range output yang relevan terlukis pada gambar berikut : Biaya Biaya Variabel Unit yang diproduksi dan terjual commit to user 22 Gambar 2. Sifat Biaya Variabel terhadap Range Output yang Relevan Total biaya variabel tergantung pada jumlah output yang dibuat dan dijual. Bila jumlah unit yang diproduksi nol, maka biaya variabel juga nol tapi biaya tetap lebih besar dari nol, akibatnya, untuk menutupi biaya tetap harga penjualan per unit harus lebih besar dari biaya variabel per unit. Ini menolong menjelaskan mengapa sejumlah perusahaan tetap menjalankan pabriknya meski penjualan sementara menurun. Maksudnya adalah untuk memperoleh hasil penjualan untuk mmenutupi biaya tetap. Contoh-contoh biaya variabel adalah buruh langsung, biaya bahan bakar bensin, listrik, gas alam sehubungan dengan area produksi, biaya pengangkutan untuk membawa produk dari pabrik, pengemasan dan komisi penjualan. 3 Biaya Semi Variabel Beberapa biaya mungkin tetap pada satu waktu, kemudian berubah ketika output yang lebih tinggi tercapai, kembali tetap, lalu naik lagi seiring dengan naiknya output menjadi lebih tinggi. Biaya ini diistilahkan sebagai biaya semi variabel atau semi tetap. Salah satu contohnya adalah gaji untuk supervisor produksi. Bila output berkurang 15 persen untuk masa singkat, manajemen organisasi tidak akan memotong gaji 15 persen. Hampir sama juga, komisi yang diberikan kepada salesman sering kali mengikuti jenjang keberhasilannya. Digambarkan sebagai berikut : Biaya Biaya Semivariabel 0 Unit yang diproduksi dan terjual commit to user 23 Gambar 3. Sifat Biaya Semivariabel terhadap Range Output yang Relevan Menurut Mulyadi 1999, penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan, dibedakan menjadi tiga yaitu biaya produksi, biaya pemasaran serta biaya administrasi dan umum. Secara keseluruhan biaya tersebut dalam analisis BEP tercakup dalam biaya produksi, namun, pengetahuan tentang berbagai macam biaya dapat membantu mengklasifikasikan penggolongan biaya dalam analisis BEP : a Biaya produksi Biaya produksi merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi atau siap untuk dijual. Contohnya yaitu biaya bahan baku, biaya gaji karyawan, biaya overhead pabrikasi, dan lain sebagainya. b Biaya pemasaran Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya yaitu biaya iklan, biaya pengangkutan dari gudang produsen ke gudang konsumen, biaya karyawan bagian pemasaran, dan lain sebagainya. c Biaya administrasi dan umum Biaya administrasi dan umum merupakan biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contohnya biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia, bagian hubungan masyarakat, dan pemeriksaan akuntansi. Setelah mengetahui biaya, perusahaan harus menghitung besarnya penerimaan untuk mengetahui keuntungan usaha. Penerimaan harus lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk mencapai keuntungan