Analisis Sensitivitas Tinjauan Pustaka

commit to user 30 3. Pendekatan Trial and Error Perhitungan break even point dengan cara trial and error dilakukan dengan cara coba-coba, yaitu dengan menghitung keuntungan operasi dari suatu volume produksipenjualan tertentu. Apabila perhitungan tersebut menghasilkan keuntungan maka diambil volume penjualanproduksi yang lebih rendah. Apabila dengan mengambil suatu volume penjualan tertentu perusahaan menderita kerugian maka diambil volume penjualanproduksi yang lebih besar. Demikian dilakukan seterusnya hingga dicapai volume penjualanproduksi di mana penghasilan penjualan tepat sama dengan besarnya biaya total. Analisis break event point sangat dipengaruhi oleh komponen biaya dan penerimaan. Perubahan nilai dari variabel-variabel yang mempengaruhi biaya maupun penerimaan sangat mungkin terjadi pada perusahaan. Perubahan variabel juga akan mempengaruhi break even point perusahaan. Hal tersebut tercakup dalam analisis sensitivitas.

3. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas perlu dikaji untuk mengantisipasi terjadinya perubahan-perubahan nilai dari variabel-variabel yang diamati. Analisis sensitivitas menurut Supriyono 1999, adalah analisis terhadap perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi laba. Faktor-faktor tersebut meliputi : 1 Perubahan harga jual per unit barang dagangan, produk atau jasa yang dijual 2 Perubahan jumlah total biaya tetap 3 Perubahan jumlah total biaya variabel per unit 4 Kombinasi perubahan harga jual per unit, total biaya tetap, biaya variabel per unit dan volume penjualan. Analisis sensitivitas atau sering pula disebut analisis kepekaan sebenarnya bukanlah teknik untuk mengukur resiko, tetapi suatu teknik commit to user 31 untuk menilai dampak atau impact berbagai perubahan dalam masing- masing variabel penting terhadap hasil yang mungkin terjadi. Variabel penting yang dimaksud adalah variabel harga, biaya dan jumlah produksi. Analisis sensitivitas adalah suatu analisis simulasi dimana nilai variabel- variabel penyebab diubah-ubah untuk mengetahui bagaimana dampaknya terhadap hasil yang diharapkan Riyanto, 1995. Para manajer secara berkala memutuskan apakah akan mengubah harga jual produk atau tidak. Kalangan konsumen cenderung menolak kenaikan harga dengan cara membeli lebih sedikit produk. Hal ini dapat mengurangi dampak kenaikan harga. Kenaikan harga jual per unit akan menurunkan titik impas penjualan, sedangkan penurunan harga jual per unit akan menaikkan titik impas penjualan. Sementara produk-produk dalam beberapa lingkungan bisnis sedemikian kompetitifnya sehingga manajer tidak dapat mengubah harga jual. Dalam kondisi seperti ini, manajer biasanya lebih memilih memangkas biaya produk. Perubahan biaya pun mempengaruhi titik impas penjualan. Kenaikan biaya variabel akan menaikkan titik impas, sedangkan penurunan biaya variabel akan menurunkan titik impas penjualan. Kenaikan biaya tetap akan menaikkan titik impas, sedangkan penurunan biaya tetap juga akan menurunkan titik impas penjualan Simamora, 1999.

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Kemampuan untuk menghasilkan laba yang maksimum merupakan tujuan yang paling penting bagi perusahaan. Berbagai upaya dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk meningkatkan kemampuannya dalam meraih laba usaha. Cara yang bisa ditempuh oleh perusahaan adalah dengan menyusun sebuah perencanaan laba usaha. Hal penting dalam penyusunan perencanaan laba usaha adalah menentukan titik impas break even point. Titik impas ini memberikan informasi dimana perusahaan didalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian. Melalui titik impas ini dapat diketahui berapa tingkat penjualan yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar perusahaan tidak mengalami kerugian, dan berapa