Penilaian Tingkat Penerapan Program Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3

Tabel 5.5. Rekapitulasi Uji Reliabilitas Bagian Pertanyaan K3 Umum, Sikap, dan Tindakan Tingkat Kecocokan Bagian Pertanyaan Nilai r hitung Kesimpulan r hitung r tabel = 0.220 I K3 Umum 0.484 Reliable Human factors dan Ergonomic Hazards 0.224 Reliable Bahaya Mekanik 0.230 Reliable Bahaya Suhu Ekstrim 0.264 Reliable Bahaya Elektrikal 0.239 Reliable Bahaya ApiKebakaran 0.222 Reliable Bahaya Kebisingan dan Getaran 0.228 Reliable Bahaya Jatuh, Kejatuhan Banda, Penglihatan 0.249 Reliable II Sikap 0.425 Reliable Bahaya Mekanik 0.224 Reliable Bahaya Suhu Ekstrim 0.225 Reliable Bahaya Elektrikal 0.226 Reliable Bahaya ApiKebakaran 0.242 Reliable Bahaya Kebisingan dan Getaran 0.222 Reliable Bahaya Jatuh, Kejatuhan Benda dan Penglihatan 0.341 Reliable III Tindakan 0.564 Reliable

5.2.3. Penilaian Tingkat Penerapan Program Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3

Setelah ditentukan jumlah sampel, maka daftar cocok checklist K3 disebarkan kepada 78 karyawan bagian produksi dan selanjutnya data diolah untuk mengukur kinerja penerapan program K3. Sebagai contoh untuk perhitungan manual kinerja penerapan program K3 dapat dilihat sebagai berikut : Total rata-rata Bagian I Pertanyaan K3 Umum: = 2,526 + 2,756 + 3,231 + 2,667 + 3,077 + 2,897 + 3,179 + 2,897 + 3,128 + 2,885 + 2,949 + 2,923 + 3,013 + 2,94914 = 2,934 Universitas Sumatera Utara Untuk skala maksimum = 5 Untuk skala minimum = 1 Rekapitulasi dari setiap pertanyaan program K3 dapat dilihat pada Tabel 5.6. – Tabel 5.21: Tabel 5.6. Nilai Tingkat Kinerja Bagian I Penerapan Program K3 Pertanyaan K3 Umum Bagian No. Pertanyaan K3 Umum Rata - rata I 1 Sebab diterapkannya K3 2.526 2 Defenisi K3. 2.756 3 Tujuan diterapkannya K3. 3.231 4 Elemen K3. 2.667 5 Dasar Hukum Penerapan K3 di Indonesia. 3.077 6 Kerugian yang ditimbulkan akibat kecelakaan kerja. 2.897 7 Potensi bahaya. 3.179 8 Penyebab utama kecelakaan kerja. 2.897 9 Penyebab timbulnya Human Error. 3.128 10 Penyebab kecelakaan kerja selain Human Error. 2.885 11 Cara mencegah timbulnya kecelakaan kerja. 2.949 12 Defenisi penyakit akibat kerja. 2.923 13 Profesi yang terlibat dalam tim penerapan K3. 3.013 14 Pengaruh penerapan K3 terhadap daya saing industri. 2.949 Rata - rata 2.934 Normalisasi 48.35 Sumber : Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7. Nilai Tingkat Kinerja Bagian I Penerapan Program K3 Pertanyaan Human Factors Bagian No. Pertanyaan Human Factors Rata - rata I 15 Pengaruh Human Factors terhadap K3. 3.103 16 Posisi berdiri atau duduk dalam melakukan kegiatan. 3.167 17 Kegiatan statisberpindah posisi yang dapat memberikan tingkat stress. 3.192 18 Efek dari kegiatan produksi yang membutuhkan tenaga yang besar. 3.462 19 Kegiatan produksi yang membuat pelaku membungkukmemutar. 3.077 20 Mengangkat tangannya lebih tinggi dari bahu. 3.013 21 Lingkungan kerja bagian produksi. 3.013 Rata - rata 3.147 Normalisasi 53.55 Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 5.8. Nilai Tingkat Kinerja Bagian I Penerapan Program K3 Pertanyaan Bahaya Mekanik Bagian No. Bahaya Mekanik Rata - rata I 22 Defenisi bahaya mekanik. 3.282 23 Jenis cedera yang disebabkan oleh bahaya mekanik. 3.385 24 Pencegahan kecelakaan kerja yang timbul akibat bahaya mekanik. 2.846 25 Mendeteksi bahaya mekanik di bagian produksi. 3.026 Rata - rata 3.135 Normalisasi 53.37 Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 5.9. Nilai Tingkat Kinerja Bagian I Penerapan Program K3 Pertanyaan Bahaya Suhu Ekstrim Bagian No. Bahaya Suhu Ekstrim Rata - rata I 26 Defenisi bahaya suhu ekstrim. 2.679 27 Jenis cedera yang disebabkan oleh bahaya suhu ekstrim. 3.141 28 Pencegahan kecelakaan kerja yang timbul akibat bahaya suhu ekstrim. 3.218 29 Mendeteksi bahaya suhu ekstrim di lantai produksi. 3.538 Rata - rata 3.144 Normalisasi 53.61 Sumber : Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Nilai Tingkat Kinerja Bagian I Penerapan Program K3 Pertanyaan Bahaya Elektikal Bagian No. Bahaya Elektrikal Rata - rata I 30 Defenisi bahaya elektrikal. 3.705 31 Jenis cedera yang disebabkan oleh bahaya elektrikal. 3.090 32 Pencegahan kecelakaan kerja yang timbul akibat bahaya elektrikal. 3.128 33 Mendeteksi bahaya elektrikal di dalam lantai produksi. 3.564 Rata - rata 3.372 Normalisasi 59.29 Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 5.11. Nilai Tingkat Kinerja Bagian I Penerapan Program K3 Pertanyaan Bahaya ApiKebakaran Bagian No. Bahaya ApiKebakaran Rata - rata I 34 Defenisi bahaya apikebakaran. 3.051 35 Jenis cedera yang disebabkan oleh bahaya apikebakaran. 3.321 36 Pencegahan kecelakaan kerja yang timbul akibat bahaya apikebakaran. 3.500 37 Mendeteksi bahaya apikebakaran di lantai produksi. 3.192 Rata - rata 3.266 Normalisasi 56.65 Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 5.12. Nilai Tingkat Kinerja Bagian I Penerapan Program K3 Pertanyaan Bahaya Getaran dan Kebisingan Bagian No. Bahaya Getaran dan Kebisingan Rata - rata I 38 Defenisi bahaya kebisingan dan getaran. 2.987 39 Jenis cedera yang disebabkan oleh bahaya kebisingan dan getaran. 3.538 40 Pencegahan kecelakaan kerja yang timbul akibat kebisingan dan getaran. 2.846 41 Mendeteksi bahaya kebisingan dan getaran di lantai produksi. 3.269 Rata - rata 3.160 Normalisasi 54.01 Sumber : Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Nilai Tingkat Kinerja Bagian I Penerapan Program K3 Pertanyaan Bahaya Jatuh, Kejatuhan Benda, dan Penglihatan Bagian No. Bahaya Jatuh, Kejatuhan Benda, dan Penglihatan Rata - rata I 42 Defenisi bahaya Jatuh, kejatuhan benda, penglihatan. 3.167 43 Jenis cedera yang disebabkan oleh bahaya jatuh, kejatuhan benda dan penglihatan. 3.654 44 Pencegahan kecelakaan kerja yang timbul akibat bahaya jatuh, kejatuhan benda dan penglihatan. 3.654 45 Prosedur pada saat terjadi kondisi darurat ketika berada di lantai produksi. 3.782 46 Mendeteksi bahaya jatuh, kejatuhan benda dan penglihatan di lantai produksi. 3.615 Rata - rata 3.574 Normalisasi 64.36 Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 5.14. Nilai Tingkat Kinerja Bagian II Penerapan Program K3 Pertanyaan Sikap Bagian No. Pertanyaan Sikap Rata - rata II 1 Pekerjaan yang disesuaikan dengan pekerjasebaliknya adalah defenisi dari K3. 3.731 2 Kondisi fisik, kondisi mental dan kondisi hubungan sosial pekerja. 3.641 3 Penerapan K3 dapat menurunkan kerugian cedera. 3.603 4 Segala sesuatu yang ada pada lingkungan kerja dapat dinyatakan sebagai potensi bahaya. 2.962 5 Pekerjaan yang berlebihan tidak dapat menyebabkan human error karena manusia memiliki kemampuan beradaptasi. 3.179 6 Kecelakaan kerja juga dapat disebabkan karena mis manajemen, pekerja yang depresi, obat-obatan, alkohol dan lainnya. 3.628 7 Menghindari kecelakaan kerja dengan melakukan modifikasi alat atau menambah pengaman pada mesin. 3.679 8 Kecelakaan kerja tidak dapat dihindarkan walaupun pekerja telah menggunakan alat pelindung diri. 3.731 9 Pekerja dapat terkena penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja dimana dia bekerja. 3.615 10 Perusahaan membutuhkan pengawas K3 yang bertugas mengendalikan penerapan K3. 2.962 11 Penerapan K3 tidak ada hubungannya dengan produktifitas pekerja. 3.987 12 Kualitas hasil pekerjaan dapat meningkat dengan adanya penerapan K3. 3.923 13 Posisi berdiri dan duduk keduanya dapat menyebabkan fisikal stress pada pekerja yang bekerja pada posisi tersebut. 3.654 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.14. Nilai Tingkat Kinerja Bagian II Penerapan Program K3 Pertanyaan Sikap Lanjutan Bagian No. Pertanyaan Sikap Rata - rata 14 Posisi berdiri akan memberikan tingkat fisikal stress yang lebih tinggi kepada pekerja dari pada posisi duduk. 2.731 15 Pekerjaan pada posisi tetap stationary akan memberikan tingkat fisikal stress lebih besar daripada pekerjaan yang berpindah. 3.744 16 Pekerjaan yang membutuhkan tenaga power yang besar akan memberikan tingkat fisikal stress lebih besar daripada pekerjaan yang membutuhkan tenaga yang kecil. 4.154 17 Pekerjaan yang menyebabkan pekerja sering membungkukkan badan atau memutar badan akan memberikan tingkat fisikal stress yang besar. 3.590 18 Pekerja yang sering mengangkat tangannya melebihi bahu seperti meraih atau menekan objek yang jauh lebih tinggi diatas akan memberikan tingkat fisikal stress. 3.628 19 Kondisi ruangan yang tidak baik seperti kurangnya sirkulasi udara dan suhu ruang yang panas tidak dapat menyebabkan fisikal stress kepada pekerja. 2.769 Rata - rata 3.522 Normalisasi 63.04 Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 5.15. Nilai Tingkat Kinerja Bagian II Penerapan Program K3 Pertanyaan Bahaya Mekanik Bagian No. Bahaya Mekanik Rata - rata II 20 Bahaya mekanik pada lingkungan kerja timbul pertama sekali pada saat revolusi industri. 3.923 21 Bahaya mekanik dapat menyebabkan manusia mengalami cedera sebagai akibat terkena proses mekanis. 4.077 22 Alat Pelindung diri tidak dapat melindungi manusia dari bahaya mekanik. 3.564 23 Proses pemotongan cutting adalah bahaya mekanis pada mesin ini. 3.449 Rata - rata 3.753 Normalisasi 68.83 Sumber : Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Tabel 5.16. Nilai Tingkat Kinerja Bagian II Penerapan Program K3 Pertanyaan Bahaya Suhu Ekstrim Bagian No. Bahaya Suhu Ekstrim Rata - rata II 24 Suhu yang terlalu tinggi merupakan satu-satunya penyebab bahaya suhu ekstrim. 3.115 25 Ada beberapa jenis keparahan akibat terbakar pada tubuh. 3.538 26 Baju pelindung yang didesain sehingga kedap udara dan air sangat tepat digunakan untuk melindungi dari bahaya panas. 2.449 27 Baju pelindung yang didesain sehingga kedap udara dan air tidak tepat digunakan untuk melindungi dari bahaya dingin. 2.641 28 Mesin yang menghasilkan suhu tinggi seperti Boiler adalah salah satu bahaya suhu ekstrim. 3.795 Rata - rata 3.108 Normalisasi 52.69 Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 5.17. Nilai Tingkat Kinerja Bagian II Penerapan Program K3 Pertanyaan Bahaya Elektrikal Bagian No. Bahaya Elektrikal Rata - rata II 29 Semua benda yang mengalirkan listrik adalah potensi bahaya elektrikal. 3.885 30 Bahaya elektrikal dapat menyebabkan pekerja hilang kesadaran hingga kematian jika melakukan kontak dengannya. 3.449 31 Bahaya elektrikal dapat digolongkan tingkat bahayanya berdasarkan besarnya arus yang mengalir dan lamanya waktu kontak. 3.808 32 Alat pelindung diri tidak dapat mengurangi tingkat bahaya elektrikal. 2.782 33 Rusaknya pelapis plastik kabel listrik adalah salah satu bahaya elektrikal. 3.731 Rata - rata 3.531 Normalisasi 63.27 Sumber : Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Tabel 5.18. Nilai Tingkat Kinerja Bagian II Penerapan Program K3 Pertanyaan Bahaya ApiKebakaran Bagian No. Bahaya ApiKebakaran Rata - rata II 34 Bahaya api ditimbulkan hanya oleh benda yang mudah terbakar. 2.756 35 Kebakaran dapat terjadi jika 3 elemen yaitu oksigen, bahan bakar dan panas. 3.718 36 Terbakarnya kulit, otot dan organ dalam tidak menjadi faktor utama penyebab kematian. 3.795 37 Cara terbaik untuk mencegah bahaya api adalah dengan isolasi. 3.731 Rata - rata 3.500 Normalisasi 62.50 Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 5.19. Nilai Tingkat Kinerja Bagian II Penerapan Program K3 Pertanyaan Bahaya Kebisingan dan Getaran Bagian No. Bahaya Kebisingan dan Getaran Rata - rata II 38 Segala jenis suara dengan tingkat kekerasan berapapun dapat menjadi bahaya kebisingan. 2.667 39 Frekuensi terjadinya kebisingan dan lama waktu kebisingan dapat meningkatkan resiko bahaya kebisingan. 3.795 40 Peralatan yang menghasilkan getaran juga akan menghasilkan kebisingan. 3.795 41 Pencegahan bahaya kebisingan hanya efektif dengan menggunakan alat pelindung diri seperti earmuff dan earplugs. 2.705 Rata - rata 3.240 Normalisasi 56.01 Sumber : Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Tabel 5.20. Nilai Tingkat Kinerja Bagian II Penerapan Program K3 Pertanyaan Bahaya Jatuh, Kejatuhan Benda, dan Penglihatan Bagian No. Bahaya Jatuh, Kejatuhan Benda, dan Penglihatan Rata - rata II 42 Desain area berjalan horizontal dan tangga mempengaruhi potensi bahaya jatuh. 3.846 43 Sebuah objek dapat terlempar disebabkan oleh gaya dorong dari mesin atau gaya gravitasi. 3.885 44 Lontaran arc atau electron pada saat proses memotong, mengelas tidak dapat membahayakan organ mata. 2.615 45 Alat pelindung diri merupakan cara yang paling tepat dalam melindungi dari bahaya objek yang terlempar dan penglihatan tetapi tidak efektif untuk bahaya jatuh. 2.321 46 Alat pelindung diri merupakan cara yang paling tepat dalam melindungi dari bahaya objek yang terlempar dan penglihatan tetapi tidak efektif untuk bahaya jatuh. 4.179 Rata - rata 3.369 Normalisasi 59.23 Sumber : Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Tabel 5.21. Nilai Tingkat Kinerja Bagian III Penerapan Program K3 Pertanyaan Tindakan Bagian No. Pertanyaan Tindakan Rata - rata III 1 Mempelajari K3. 3.115 2 Mengikuti pelatihan K3. 2.846 3 Membaca peraturan K3 yang ada di Indonesia atau di luar Indonesia atau di perusahaan. 3.449 4 Menyaksikan kecelakaan akibat kerja secara langsung ataupun tidak langsung 3.564 5 Mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. 3.385 6 Mengikuti pelatihan prosedur pertolongan jika terjadi kecelakaan kerja dan prosedur evakuasi pada saat kondisi gawat darurat. 3.538 7 Terlibat dalam tim atau melakukan identifikasi bahaya. 3.372 8 Melakukan pekerjaan dalam posisi berdiri dalam waktu yang cukup lama. 3.397 9 Melakukan pekerjaan dalam posisi duduk dalam waktu yang cukup lama. 3.346 10 Melakukan kegiatan yang menyebabkan anda harus mengangkat beban yang cukup berat. 3.449 11 Kegiatan di lantai produksi yang harus mengangkat tangan lebih tinggi daripada bahu. 3.513 12 Kegiatan di lantai produksi yang harus membungkukkan badan atau memutar badan. 3.551 13 Melakukan kegiatan pada ruangan yang panas. 3.038 14 Membaca manual prosedur sebelum menggunakan mesin. 2.641 15 Melakukan perawatan mesin di lantai produksi. 2.962 16 Mengenakan alat pelindung diri ketika menggunakan mesin. 3.154 17 Menggunakan mesin atau peralatan yang bisa menimbulkan suhu tinggi lebih dari 1000C. 3.372 18 Menggunakan alat pelindung diri ketika menggunakan mesin atau peralatan yang bisa menimbulkan suhu tinggi lebih dari 1000C. 3.628 19 Menjumpai rangkaian listrik yang tidak aman di lingkungan perusahaan 3.359 20 Menggunakan rangkaian listrik yang tidak aman tersebut. 3.692 21 Kegiatan yang dapat memicu kebakaran. 2.423 22 Menggunakanmempraktekkan alat pemadam api. 3.359 23 Menjumpai sumber kebisingan di lingkungan perusahaan atau lantai produksi. 3.564 24 Menggunakan earplug atau earmuff ketika berinteraksi dengan sumber kebisingan. 3.500 25 Menjumpai kegiatan di lantai produksi yang menyebabkan banyak benda berserakan dilantai. 3.346 26 Melakukan kegiatan di lantai produksi yang menyebabkan anda harus menaiki dan menuruni tangga berulang kali. 3.346 27 Melakukan kegiatan di lantai produksi yang menggunakan mesin yang dapat menghasilkan arc atau loncatan electron seperti mesin potong, dan mesin las. 3.077 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.21. Nilai Tingkat Kinerja Bagian III Penerapan Program K3 Pertanyaan Tindakan Lanjutan Bagian No. Pertanyaan Tindakan Rata - rata III 28 Menggunakan alat pelindung mata ketika menggunakan mesin yang dapat menghasilkan arc atau loncatan electron seperti mesin potong, dan mesin las. 3.346 Rata - rata 3.298 Normalisasi 57.44 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari Tabel 5.6. – Tabel 5.21. diatas, dapat diringkas nilai rata-rata tingkat implementasi program K3 pada Tabel 5.22. sebagai berikut: Tabel 5.22. Tingkat Implementasi Program K3 PT. Kreasi Kotak Megah Bagian No Program K3 Rata- rata Nilai Pencapaian Kategori Pencapaian I Pengetahuan 57,89 Kategori Merah 1 K3 Umum 2.934 48.35 2 Human factors dan Ergonomic Hazards 3.147 53.66 3 Bahaya Mekanik 3.135 53.37 4 Bahaya Suhu Ekstrim 3.144 53.61 5 Bahaya Elektrikal 3.372 59.29 6 Bahaya ApiKebakaran 3.266 56.65 7 Bahaya Kebisingan dan Getaran 3.160 54.01 8 Bahaya Jatuh, Kejatuhan Benda, Penglihatan 3.574 64.36 II Sikap 9 Sikap K3 Umum 3.522 63.04 10 Bahaya Mekanik 3.753 68.83 11 Bahaya Suhu Ekstrim 3.108 52.69 12 Bahaya Elektrikal 3.531 63.27 13 Bahaya ApiKebakaran 3.500 62.50 14 Bahaya Kebisingan dan Getaran 3.240 56.01 15 Bahaya Jatuh, Kejatuhan Benda dan Penglihatan 3.369 59.23 III Tindakan 16 Tindakan K3 3.298 57.44 Sumber : Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil perhitungan tingkat penerapan diatas maka dapat dibuat radar chart tingkat penerapan program K3 PT. Kreasi Kotak Megah sebagai berikut: Gambar 5.1. Radar Chart Penilaian Tingkat Kinerja Program K3 PT. Kreasi Kotak Megah 5.2.4. Perhitungan Tingkat KehilanganKerugian Loss Rate Adapun perhitungan tingkat kehilangankerugian loss rate yaitu berdasarkan data kecelakaan kerja yang terjadi selama tahun 2009 – 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.23. sampai Tabel 5.27. sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan tingkat kerugian, maka jumlah kerugian perusahaan selama 5 tahun dari tahun 2009 sampai tahun 2013 sebesar Rp. 3.160.000,-. Untuk kategori akhir perhitungan tingkat kehilangankerugian loss rate adalah kategori kuning. Universitas Sumatera Utara

5.2.5. Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3

Dokumen yang terkait

Analisis Tingkat Penerapan Program Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengendalian Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment pada PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III

5 84 153

IDENTIFIKASI PENGUKURAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. IPS, Pasuruan.

0 0 12

Pengukuran Implementasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dan Pengkategorian Hazard dengan Pendekatan Risk Assessment.

1 1 8

Pengukuran Implementasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (k3) dan Pengkategorian Hazard dengan Pendekatan Risk Assessment Di PT Filtrona INDONESIA.

0 2 8

Analisis Tingkat Penerapan Program Kesetan Kesehatan Kerja (K3) dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment di PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) PKS Kebun Pagar Merbau

0 1 23

Analisis Tingkat Penerapan Program Kesetan Kesehatan Kerja (K3) dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment di PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) PKS Kebun Pagar Merbau

0 0 1

Analisis Tingkat Penerapan Program Kesetan Kesehatan Kerja (K3) dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment di PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) PKS Kebun Pagar Merbau

0 2 69

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment Di PT. Kreasi Kotak Megah.

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment Di PT. Kreasi Kotak Megah.

0 1 8

Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment Di PT. Kreasi Kotak Megah.

0 4 21