Adapun data sekunder yang dikumpulkan adalah: a.
Uraian produksi Uraian produksi yang menunjukkan uraian keseluruhan proses produksi,
diperoleh melalui dokumentasi. b.
Data kecelakaan kerja Data kecelakaan kerja menunjukkan jumlah kecelakaan serta kerugian yang
didapat dalam kurun waktu 5 tahun, diperoleh melalui dokumentasi. c.
Data kerugian materil Data ini menunjukkan jumlah kerugian perusahaan yang diakibatkan
kecelakaan kerja dalam suatu periode, diperoleh melalui dokumentasi.
4.9. Metode Pengolahan Data
Langkah dalam melakukan pengolahan data dibagi dalam beberapa tahapan, dimana rinciannya dapat dilihat sebagai berikut.
1. Menghitung tingkat penerapan program K3 berdasarkan persepsi karyawan
dengan menggunakan kuesioner K3. a.
Merekapitulasi hasil penyebaran kuesioner daftar cocok checklist sesuai dengan program K3.
b. Melakukan uji validasi terhadap hasil yang diperoleh dari progam K3.
c. Melakukan uji reliabilitas terhadap yang diperoleh dari program K3.
d. Menghitung tingkat penerapan program manajemen K3 dilakukan dengan
membandingkan setiap pernyataan dalam checklist dengan standar penerapan yang digunakan sebagai acuan oleh pihak manajemen untuk
menerapkan program K3.
Universitas Sumatera Utara
2. Menghitung tingkat kehilangankerugian loss rate.
a. Merekapitulasi data kecelakaan kerja dari tahun 2009 – 2013.
b. Menentukan kategori kerugian, dari masing-masing data kecelakaan kerja.
3. Menghitung tingkat penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
K3 dengan audit SMK3 berdasarkan PP. No. 50 Tahun 2012. a.
Melakukan pengamatan langsung dilapangan dengan melihat kecocokan antara kriteria kuesioner audit SMK3 dengan keadaan sebenarnya di
lapangan. b.
Merekapitulasi hasil audit dengan menghitung butir kriteria yang cocok dengan kuesioner audit dan yang tidak cocok.
c. Setelah ditentukan jumlah butir kriteria, maka jumlah hasil perhitungan
butir kriteria tersebut ditentukan apakah masuk dalam kategori merah, kuning atau hijau sesuai dengan tingkat penilaian penerapan SMK3 dari
pemerintah. 4.
Identifikasi dan penentuan rangking bahaya hazard dengan menggunakan pendekatan risk assessment penilaian resiko yaitu dengan melakukan
identifikasi pada semua stasiun kerja dan unit kerja yang mana memiliki potensi bahaya hazard dengan pendekatan risk assessment dengan cara
menentukan nilai dari severity dan probability. Hasil dari tahap ini berupa kategori bahaya hazard dari setiap stasiun kerja dan unit kerja.
Universitas Sumatera Utara
4.10. Analisis Pemecahan Masalah