b. Fungsi penanggung resiko : penerimaan kemungkinan-kemungkinan
yang ada dalam pemasaran produk. c.
Fungsi informasi pasar : pekerjaan dalam mengumpulkan, menginterpretasikan, dan memilah variasi data penting dalam
pelaksanaan produk pemasaran.
2.3.4 Efisiensi Tataniaga
Efisiensi tataniaga merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai dalam suatu sistem pemasaran. Efisiensi tataniaga dapat terjadi jika sistem tersebut dapat
memberikan kepuasan kepada pihak-pihak yang terlibat, yaitu produsen, konsumen akhir, dan lembaga-lembaga pemasaran. Menurut Mubyarto 1989,
syarat-syarat tataniaga yang efisien adalah 1 mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan biaya semurah-murahnya, dan 2
mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen akhir kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam kegiatan
produksi dan pemasaran berang tersebut.
Menurut Soekartawi 1997, efisiensi pemasaran yang efisien adalah jika biaya pemasaran lebih rendah daripada nilai produk yang dipasarkan, maka
semakin efisien melaksanakan pemasaran. Kriteria efisiensi tataniaga menurut Soekartawi 2002, adalah sebagai berikut:
Efisiensi tataniaga tidak terjadi jika: 1.
Biaya pemasaran semakin besar 2.
Nilai produk yang dipasarkan jumlahnya tidak terlalu besar Efisiensi tataniaga akan terjadi jika:
Universitas Sumatera Utara
1. Biaya pemasaran dapat ditekan sehingga keuntungan tataniaga dapat lebih
tinggi 2.
Persentase perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi
Margin tataniaga adalah perbedaan harga atau selisih harga yang dibayar konsumen dengan harga yang diterima petani produsen. Margin pemasaran pada
suatu saluran pemasaran tertentu dapat dinyatakan sebagai jumlah dari margin pada masing-masing lembaga tataniaga yang terlibat. Rendahnya biaya
tataniaga suatu komoditi belum tentu mencerminkan efisiensi yang tinggi. Salah satu indikator efisiensi kegiatan tataniaga adalah membandingkan
persentase atau bagian harga yang diterima petani terhadap harga yang dibayar konsumen akhir Prassojo, 2012.
Margin pemasaran terdiri dari biaya-biaya untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran dan keuntungan lembaga-lembaga pemasaran. Setiap lembaga
pemasaran biasanya melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran yang berbeda sehingga share margin diperoleh pada masing-masing lembaga pemasaran yang
terlibat akan berbeda pula Sudiyono, 2004. Salah satu kegunaan dari perhitungan marketing margin price spread dan share margin adalah
mengetahui tingkat efisiensi pemasaran. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tinggi marketing margin suatu komoditi, maka semakin rendah tingkat
efisiensi sistem tataniaga. Menurut Kohls dan Uhl 1985 penyebaran harga price spread adalah
sebuah ukuran lain dari pada margin pemasaran. Penyebaran harga price spread pertanian tidak secara sederhana perbedaan diantara pertanian dan harga makanan
Universitas Sumatera Utara
eceran. Akan tetapi, penyebaran harga adalah sebuah perbedaan diantara harga pengeceran per unit dan nilai pertanian daripada sebuah jumlah yang ekuivalen
dari makanan yang diperjualbelikan oleh petani. Share petani dihitung dari penyebaran harga pertanian adalah nilai pertanian yang diekspresikan sebagai
sebuah persentase dari harga pengeceran makanan. Share margin dianggap secara lebar sebagai sebuah ukuran dari kelayakan harga pertanian dan efisiensi
pemasaran.
2.4 Kerangka Pemikiran