5.2 Fungsi-Fungsi Tataniaga Lembaga Tataniaga
Dalam melaksanakan kegiatan tataniaga, lembaga tataniaga melakukan fungsinya masing-masing. Fungsi-fungsi ini dilakukan untuk memperlancar
penyampaian pisang barangan ke tangan konsumen akhir. Dalam tataniaga pisang barangan, fungsi-fungsi tataniaga yang dilakukan setiap lembaga bervariasi.
Konsekuensi dari bervariasinya fungsi ini adalah bervariasinya biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing lembaga. Semakin banyak fungsi yang
dilakukan, maka semakin besar biaya yang dikeluarkan, demikian juga sebaliknya. Apabila semakin besar biaya yang dikeluarkan maka akibatnya adalah
harga yang diterima oleh konsumen akhir akan semakin tinggi. Fungsi-fungsi tataniaga yang dilakukan oleh setiap lembaga tataniaga
pisang barangan dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Fungsi-Fungsi Tataniaga yang Dilakukan Setiap Lembaga Tataniaga
No. Fungsi Tataniaga
Petani Produsen
Pedagang Pengumpul
Daerah Agen Luar
Daerah Pedagang
Pengecer Luar Daerah
1. Pembelian ×
√ √
√ 2. Penjualan
√ √
√ √
3. Pemanenan
× √ × ×
4. Transportasi ×
√ × √ 5. Penyimpanan
× √
√ √
6. Standarisari ×
√ √
√ 7. Pengemasan
× ×
× √
8. Penanggungan Resiko
× ×
√ √
9. Informasi Pasar
√ √
√ √
Sumber : Lampiran 6, 7, 8
Keterangan : √ : Melaksanakan fungsi tersebut
× : Tidak melaksanakan fungsi tersebut Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa petaniprodusen melakukan
sebanyak dua jenis fungsi tataniaga yaitu, penjualan dan informasi pasar.
Universitas Sumatera Utara
Petanipodusen tidak melakukan fungsi transportasi, karena pedagang pengumpul yang langsung melakukan pemanenan dari kebun pisang barangan petani dan
langsung membelinya. Sehingga, petaniprodusen juga tidak melakukan fungsi tataniaga seperti penyimpanan, standarisasi, pengemasan, serta penanggungan
resiko. Petaniprodusen memperoleh informasi pasar dari petani lain dan pedagang pengumpul yang membeli pisang barangan.
Fungsi-fungsi tataniaga yang dilakukan pedagang pengumpul daerah adalah sebagai berikut: pembelian, penjualan, pemanenan, transportasi,
penyimpanan, standarisasi, dan informasi pasar. Dalam melaksanakan pembelian, pedagang pengumpul daerah menggunakan transportasi kendaraan pick up yang
sebelumnya pisang barangan telah dipenen oleh pedagang pengumpul itu sendiri dan dibantu oleh tenaga kerja dalam keluarga maupun tenaga kerja luar keluarga.
Setelah itu, pisang barangan disimpan dan dipilah sesuai dengan ukurannya. Kemudian, pisang barangan dijual ke pasar sesuai dengan jadwal pengiriman yang
telah ditentukan. Biasanya frekuensi pengiriman pisang barangan adalah 3 x seminggu dengan volume rata-rata 1.107 sisir per minggu Lampiran 3.
Mengenai informasi pasar, pedagang pengumpul daerah memperoleh informasi dari petani dan pedagang pengumpul lain yang berhubungan dengan kegiatan
pemasaran pisang barangan. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh agen luar daerah adalah sebagai
berikut: pembelian, penjualan, standarisasi, penyimpanan, penanggungan resiko, dan informasi pasar. Agen luar daerah melakukan fungsi pembelian melalui
pedagang pengumpul daerah yang langsung mendatangi agen. Jadi, agen tidak melakukan fungsi transportasi karena semua biaya transportasi ditanggung oleh
Universitas Sumatera Utara
pedagang pengumpul daerah. Pisang barangan yang telah dibeli kemudian disimpan dan dipilah sesuai ukurannya untuk menentukan harga jual. Kemudian
pisang barangan yang sudah matang dibeli oleh pedagang pengecer setiap hari. Fungsi informasi pasar diperoleh dari pedagang pengumpul dan pedagang
pengecer. Fungsi-fungsi yang dilakukan pedagang pengecer luar daerah adalah
sebagai berikut: pembelian, penjualan, transportasi, penyimpanan, standarisasi, pengemasan, penanggungan resiko, dan informasi pasar. Pedagang pengecer
membeli pisang barangan kemudian menjualnya langsung ke tangan konsumen. Ada pedagang pengecer yang membeli pisang barangan dari agen, dan ada juga
yang langsung diantar oleh pedagang pengumpul daerah. Pedagang pengecer yang membeli pisang barangan dari agen menggunakan kendaraan berupa becak
bermotor untuk mengangkut pisang barangan ke tempat berjualan dan ada juga yang tanpa menggunakan alat transportasi karena tempat berjualan pedagang
pengecer dengan agen cukup dekat. Jadi, dengan rata-rata volume penjualan sebanyak 325 sisir per minggu Lampiran 5 atau rata-rata per hari sebanyak 46
sisir, pedagang pengecer cukup menjinjing pisang tersebut hingga ke tempat berjualan. Adapun resiko yang dihadapi pedagang pengecer luar daerah yaitu
penurunan harga dan penyusutan kebusukan buah. Sistem informasi pasar diperoleh dari agen, pedagang pengecer yang lain dan konsumen.
5.3 Share Margin Lembaga Tataniaga