sampel. Jumlah sampel sebanyak 30 orang juga didasari oleh pernyataan Walpole RE 1995 yang menyatakan bahwa jumlah sampel sebanyak 30 orang telah
menyebar normal. Penentuan sampel minimal 30 orang secara empiris sudah memiliki distribusi peluang rata-rata yang akan mengikuti distribusi normal dan
sampel tersebut sudah besar.
3.2.2 Pedagang Perantara
Sampel pedagang perantara adalah orang atau lembaga yang terlibat dalam memasarkan pisang barangan dari produsen hingga ke konsumen. Teknik dalam
penentuan sampel yaitu dengan snowball sampling. Snowball sampling merupakan teknik penentuan yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar Sujarweni, 2014. Metode pengambilan snowball sampling dimulai dengan suatu
kelompok kecil atau orang, yang kemudian menjadi sumber informasi dan diminta untuk menunjuk respondensampel berikutnya. Orang-orang yang
ditunjuk ini, kemudian dijadikan anggota sampel dan selanjutnya diminta untuk menunjuk orang lain lagi yang memenuhi kiteria menjadi anggota sampel hingga
anggota sampel yang diinginkan tercapai Hasan, 2002.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari petani dan pedagang
perantara dengan wawancara dengan bantuan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Data yang diambil meliputi identitas sampel, harga pembelian dan
penjualan, volume pembelian dan penjualan, serta biaya pemasaran. Data
Universitas Sumatera Utara
sekunder diperoleh dari instansi terkait yaitu Badan Pusat Statistik Sumatera Utara untuk memperoleh data produksi dan harga pisang barangan, Dinas Pertanian
Kabupaten Deli Serdang untuk memperoleh produksi pisang barangan menurut kecamatan serta literatur dan referensi penelitian.
3.4 Metode Analisis Data
Untuk menyelesaikan masalah 1 dan 2, digunakan analisis deskriptif dengan cara menggambarkan yaitu dengan menganalisis :
1. Saluran tataniaga yang dilalui mulai dari produsen petani pisang
barangan hingga konsumen akhir. 2.
Fungsi tataniaga yang dilakukan oleh pedagang perantara dalam tataniaga pisang barangan di daerah penelitian.
Dalam Sudiyono 2001, rumus untuk menganalisis masalah 3 adalah sebagai berikut:
a. Menghitung Margin tataniaga Price Spread
Mji = Psi – Pbi atau Mji = bti + i
Keterangan: Mji
= Margin pada lembaga tataniaga tingkat ke-i Psi
= Harga jual pada pemasaran tingkat ke-i Pbi
= Harga beli pada pemasaran tingkat ke-i bti
= Biaya pemasaran tingkat ke-i i
= Keuntungan pemasaran tingkat ke-i b.
Menghitung Persentase Margin Share Margin
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: Sm
= Persentase margin Share Margin dihitung dalam persen Pp
= Harga yang diterima produsen dan pedagang perantara
Pk = Harga yang dibayar oleh konsumen
Untuk menganalisis masalah 4, metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu dengan menganalisis efisiensi tataniaga pisang barangan.
Mustafid 2002, menyatakan bahwa efisiensi tataniaga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
E =
Keterangan: Ep =
Efisiensi Tataniaga
Z = Keuntungan petani Rp
Zm = Keuntungan pedagang perantara Rp
C = Biaya tataniaga petani Rp
Cm = Biaya tataniaga pedagang perantara Rp
Jika, Ep 1, maka efisien dan Ep 1, maka tidak efisien. Kriteria efisiensi tataniaga menurut Soekartawi 2002, adalah sebagai berikut:
Efisiensi tataniaga tidak terjadi jika: 3.
Biaya pemasaran semakin besar 4.
Nilai produk yang dipasarkan jumlahnya tidak terlalu besar Efisiensi tataniaga akan terjadi jika:
5. Biaya pemasaran dapat ditekan sehingga keuntungan tataniaga dapat lebih
tinggi
Z+ Zm C + Cm
Universitas Sumatera Utara
6. Persentase perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen
tidak terlalu tinggi.
3.5 Definisi dan Batasan Operasional