Agen luar daerah hanya terdapat pada saluran III. Dalam hal ini agen luar daerah memperoleh share margin sebesar 2,80 dan margin keuntungan yang
diperoleh adalah sebesar Rp467.992 per 1.000 sisir. Pedagang pengecer luar daerah dalam hal ini hanya terdapat dalam saluran
II dan III. Pada saluran II, pedagang pengecer memperoleh share margin sebesar 15,64 dengan margin keuntungan sebesar Rp2.613.649,- per 1.000 sisir.
Sedangkan pada saluran III, pedagang pengecer memperoleh share margin sebesar 8,90 dengan margin keuntungan Rp1.498.441,- per 1.000 sisir
5.4 Efisiensi Tataniaga
Efisiensi pemasaran perlu dicari untuk memperkirakan apakah saluran pemasaran suatu barangan sudah tergolong efisien atau tidak. Ukuran efisiensi
yang digunakan peneliti adalah berdasarkan perbandingan antara total keuntungan pemasaran yang dikeluarkan oleh masing-masing lembaga pemasaran dengan
total biaya pemasaran masing-masing lembaga pemasaran. Untuk menghitung nilai efiensi tataniaga maka digunakan rumus:
Keterangan:
Ep = Efisiensi
Tataniaga Z
= Keuntungan petani Rp Zm
= Keuntungan pedagang perantara Rp C
= Biaya tataniaga petani Rp Cm
= Biaya tataniaga pedagang perantara Rp Jika, Ep 1, maka efisien dan Ep 1, maka tidak efisien.
E =
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan efiensi tataniaga untuk setiap saluran dapat dilihat dalam Tabel 16.
Tabel 16. Efisiensi Tataniaga Pisang Barangan di Daerah Penelitian
Saluran Keuntungan Rp
Total Keuntungan
Rp Biaya Rp
Total Biaya
Rp Efisiensi
Petani Pedagang
Petani Pedagang
Perantara Perantara
I II
III 8.660.256
8.660.256 8.660.256
5.081.679 8.050.810
8.050.810 13.741.935
16.711.066 16.711.066
8.660.256 8.660.256
8.660.256 472.902
828.384 1.475.670
9.133.158 9.488.640
10.135.926 1,50
1,76 1,65
Sumber : Lampiran 6, 7, dan 8
Dari Tabel 16 dapat dilihat bahwa semua saluran tataniaga pisang barangan di Kecamatan STM Hilir adalah efisien dengan nilai lebih besar dari 1
maka hipotesis terjawab. Saluran I memiliki nilai efisiensi sebesar 1,50, Saluran
II memiliki nilai efisiensi sebesar 1,76, Saluran III memiliki nilai efisiensi sebesar 1,65. Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa saluran I merupakan
saluran yang dapat difokuskan kepada petani karena memiliki saluran yang terpendek yaitu petaniprodusen – pedagang pengumpul daerah – konsumen dan
rendahnya biaya pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Terdapat tiga macam saluran tataniaga pisang barangan di daerah penelitian, yaitu:
a. Saluran I
Petaniprodusen – Pedagang Pengumpul Daerah – Konsumen b.
Saluran II Petaniprodusen – Pedagang Pengumpul Daerah – Pedagang Pengecer Luar
Daerah - Konsumen c.
Saluran III Petaniprodusen – Pedagang Pengumpul Daerah – Agen Luar Daerah-
Pedagang Pengecer Luar Daerah – Konsumen 2. Setiap lembaga pemasaran melakukan fungsi pemasaran yang berbeda-beda.
Fungsi tataniaga yang dilakukan oleh petaniprodusen adalah penjualan dan informasi pasar. Fungsi tataniaga yang dilakukan oleh pedagang pengumpul
daerah yaitu pembelian, penjualan, pemanenan, penyimpanan, transportasi, standarisasi, penganggungan resiko, dan informasi pasar. Fungsi tataniaga yang
dilakukan oleh agen luar daerah yaitu pembelian, penjualan, penyimpanan, standarisasi, penanggungan resiko, dan informasi pasar. Kemudian, fungsi
tataniaga yang dilakukan oleh pedagang pengecer luar daerah yaitu, pembelian, penjualan, transportasi, penyimpanan, standarisasi, penanggungan resiko,
pengemasan, dan informasi pasar.
Universitas Sumatera Utara
3. Share margin petaniprodusen dalam saluran I adalah 63,02, saluran II adalah 51,82, saluran III adalah 51,82. Share margin pedagang pengumpul saluran
I adalah 33,54, saluran II adalah 27,58, saluran III adalah 27,58. Share margin agen luar daerah pada saluran III adalah 2,80. Selanjutnya, share
margin pedagang pengecer luar daerah pada saluran II adalah 15,64 dan saluran III adalah 8,90.
4. Tingkat efisiensi tataniaga pisang barangan di daerah penelitian adalah efisien dengan tingkat efisiensi lebih besar dari satu E 1.
6.2 Saran