2.7 Kerangka Pemikiran
UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar sebagai salah satu panti sosial yang mempunyai tugas memberikan pelayanan rehabilitasi sosial yang
meliputi pembinaan fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan dan resosialisasi serta pembinaan lanjut bagi anak tuna rungu wicara agar mampu berperan aktif dalam kehidupan
bermasyarakat. Sistem pelayanan dan rehabilitasi sosial anak tuna rungu wicara merupakan suatu bentuk perwujudan dari tanggungjawab dan kewajiban bersama antara orangtuakeluarga,
masyarakat dan pemerintah. Selain itu dalam prosesnya, pelayanan dan rehabilitasi sosial yang diselenggarakan juga harus didukung oleh kemudahanaksesbilitas bagi anak rungu wicara untuk
membantu anak dalam menjalankan kehidupannya secara mandiri. Sebagai kelompok rentan, anak tuna rungu wicara harus benar-benar diberikan
pelayanan sosial secara utuh dan terpadu serta berkesinambungan melalui pendekatan fisik, mental dan sosialnya. Dimana keberadaan pelayanan sosial ini tentunya diharapkan bisa
membantu anak tuna rungu wicara berfungsi secara sosial kembali. Dengan itu pelayanan sosial tersebut dapat menjalankan fungsi-fungsinya sebagai pelayanan sosial untuk sosialisasi dan
pengembangan, pelayanan sosial untuk penyembuhan, perlindungan dan rehabilitasi, serta pelayanan akses.
Tidak ada jaminan apakah pelayanan ini benar-benar sesuai dengan hal yang dibutuhkan anak-anak tuna rungu wicara tersebut atau sudahkah pelayanan tersebut menjawab kebutuhan-
kebutuhan anak-anak tersebut. Tentu hal ini tidak terlepas dari kinerja pekerja sosial lembaga yang seringkali tidak
mencapai tujuan dan sasaran sebagaimana mestinya. Untuk itu lembaga sosial harus memiliki
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan pelayanan atau pekerja sosial yang profesional dan bersungguh-sungguh dalam melakukan pelayanannya kepada para anak tuna rungu wicara agar tujuan dan sasaran yang
diharapkan dapat tercapai. Serta kepedulian dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat terhadap anak tuna rungu wicara juga sangat diharapkan untuk mendukung berjalannya
pelayanan yang baik. Untuk mencapai hasil yang baik sesuai tujuan dan sasaran maka diperlukan sebuah
strategi yang dimiliki oleh pekerja sosial. Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam pelayanan sosial tersebut haruslah sesuai dengan prinsip dan fungsi pekerjaan sosial. Dimana
yang menjadi fokus strategi pekerja sosial itu adalah lebih mengarah kepada strategi pemberdayaan anak tuna rungu wicara, seperti halnya yang dilakukan di UPT Pelayanan Sosial
Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar Untuk melihat lebih jelasnya alur pemikiran tersebut, Peneliti membuat bagan yang
menggambarkan kerangka pemikiran tersebut sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Bagan Alir Pikiran
UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut
Usia Pematang Siantar
Pelayanan Sosial 1.
Pelayanan Sosial untuk sosialisasi dan pengembangan.
2. Pelayanan Sosial untuk
penyembuhan, perlindungan dan rehabilitasi.
3. Pelayanan Akses.
Anak Tuna Rungu Wicara
ANALISIS PENELITI
Strategi Pekerja Sosial
Universitas Sumatera Utara
2.8 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional 2.8.1 Defenisi Konsep