Semakin tersebarnya dan dipraktekkan secara universal pelayanan sosial, maka pelayanan sosial yang ditujukan kepada golongan masyarakat yang membutuhkan pertolongaan khusus
tidak terkecuali para penyandang cacat.
2.4.3 Fungsi-Fungsi Pelayanan Sosial
Pelayanan sosial telah dan mungkin akan diklasisikasikan dalam berbagai cara, tergantung dari tujuan klasisikasi. Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB mengemukakan fungsi
dari pelayanan sosial adalah sebagai berikut: 1.
Peningkatan kondisi kehidupan masyarakat. 2.
Pengembangan sumber-sumber manusiawi. 3.
Orientasi masyarakat terhadap perubahan-perubahan sosial dan penyesuaian sosial. 4.
Mobilisasi dan pencipta sumber-sumber masyarakat untuk tujuan pembangunan. 5.
Penyediaan dan penyelenggaraan struktur kelembagaan untuk tujuan agar pelayanan- pelayanan yang terorganisasi dapat berfungsi.
Richard M. Titmuss mengemukakan bahwa pelayanan sosial ditinjau dari perspektif masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan-pelayanan atau keuntungan-keuntungan yang diciptakan untuk lebih
meningkatkan kesejahteraan individu, kelompok dan masyarakat untuk masa sekarang dan untuk masa yang akan datang.
2. Pelayanan-pelayanan atau keuntungan-keuntungan yang diciptakan untuk melindungi
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3. Pelayanan-pelayanan atau keuntungan-keuntungan yang diciptakan sebagai suati
investasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. 4.
Pelayanan-pelayanan atau keuntungan-keuntungan yang diciptakan sebagai program kompensasi bagi orang-orang yang tidak mendapat pelayanan sosial misalnya,
kompensasi kecelakaan industri dan sebagainya.
Fungsi utama pelayanan sosial menurut Alfred J. Khan adalah : 1.
Pelayanan sosial untuk sosialisasi dan pengembangan. 2.
Pelayanan sosial untuk penyembuhan, perlindungan dan rehabilitasi. 3.
Pelayanan akses. Pelayanan sosial untuk sosialisasi san pengembangan dimaksuskan untuk mengadakan
perubahan-perubahan dalam diri anak dan pemuda dalam program-program pemeliharaan, pendidikan Non Formal dan pengembangan. Dimana tujuannya untuk menanamkan nilai-nilai
masyarakat dlam usaha pengembagan kepribadian anak. Bentuk-bentuk pelayanan sosial tersebut adalah:
1. Program penitipan anak.
2. Program-program kegiatan remaja.
3. Program-program pengisian waktu luang bagi anak remaja dalam keluarga.
Pelayanan sosial untuk penyembuhan, perlindungan dan rehabilitasi mempunyai tujuan untuk melaksanakan pertolongan kepada seseorang, baik secara individual maupun didalam
kelompokkeluarga dan masyarakat agar mampu mengatasi masalah-maslahnya. Bentuk-bentuk pelayanan sosial tersebut antara lain:
1. Bimbingan sosial bagi keluarga.
Universitas Sumatera Utara
2. Program asuhan keluarga dari adopsi anak.
3. Program bimbingan bagi anak-anak nakal dan bebas hukuman.
4. Program rehabilitasi bagi penderita cacat.
5. Program-program bagi lanjut usia.
6. Program penyembuhan bagi penderita gangguan mental.
7. Program bimbingan bagi anak-anak yang mengalami masalah dalam bidang pendidikan.
Kebutuhan akan program pelayanan sosial akses disebabkan karena: a.
Adanya birokrasi modern. b.
Perbedaan tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap hal-hal dan kewajibantanggungjawab.
c. Diskriminasi dan
d. Jarak geografis antara lembaga-lembaga pelayanan dari orang-orang yang memerlukan
pelayanan sosial Muhidin, 1992 : 44.
Pelayanan sosial untuk tujuan menyembuhkan, memberikan bantuan, rehabilitasi, perlindungan sosial biasanya melalui kegiatanprogram dalam suatu lembaga, misalnya lembaga
panti, lembaga rehabilitasi dan lain-lain. Tujuan dari pelayanan ini adalah memulihkan kemampuan peranan sosial dan memberi bantuan guna penyesuaian yang memadai dengan
lingkungan sosialnya. Bentuk pelayaann panti merupakan salah satu pelayanan kesejahteraan sosial mencakup program pertolongan dan perlindungan bagi golongan yang tidak beruntung
seperti pelayanan sosial bagi anak-anak terlantar, keluarga miskin, cacat, tuna sosial. Pelayanan
Universitas Sumatera Utara
kesejahteraan sosial yang diberikan misalnya pelayanan di panti asuhan, panti jompo, panti karya, dan lain-lain.
Tujuan pelayanan kesejahteraan sosial adalah mengaktualkan potensi klien. Sementara tugas pelayanan sosial adalah memberikan pelayanan bantuan, santunan, bekal lain untuk
membangiktkan motivasi klien, dan mengorganisasi lingkungan yang sesuai atau mungkin disesuaikan Nurdin, 1989 : 46.
Anak asuh adalah anak yang berasal dari keluarga pra sejahtera ataupun yang sudah tidak memiliki orantua dan mendapat pengasuhan di luar lingkungan keluarga yang sah. Lingkungan
itu dapat berupa keluarga yang secara langsung mengasuh dan menyediakan segala keperluan anak. Dapat juga berupa yayasan ataupun lembaga yang bergerak dibidang pengasuhan dan
perlindungan anak. Anak asuh merupakan anak terlantar yang mendapat bantuan, perlindungan serta bimbingan dalam panti asuhan dengan sistem pelayanan didalamnya.
Dalam salah satu teori Marxist, disebutkan bahwa organisasi atau lembaga pelayanan sosial cenderung mengutamakan nilai-nilai ekonomi dan menekankan sistem ekonomi kapitalis,
yaitu mengambil keuntungan sehingga seringkali membawa kerugian pada masyarakat. Pandangan ini banyak dilakukakan organisasi atau lembaga pelayanan sosial.
Dari uaraian di atas dapat dilihat bahwa lembaga atau organisasi seringkali tidak mencapai tujaun yang sebenarnya. Hal ini disebabkan karena pekerja sosial sebagai pelaksana
pelayanan tidak profesional dan tidak bersungguh-sungguh dalam melakukan pelayanannya kepada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2.4.4 Pelayanan Panti Sosial Tuna Rungu Wicara