4. Pelayanan sosial disebut juga pelayanan kesejahteraan sosial mencakup program
pertolongan dan perlindungan kepada golongan yang tidak beruntung seperti pelayanan sosial bagi anak terlantar, keluarga miskin, cacat, tuna sosial dan sebagainya.
5. Anak tuna rungu wicara adalah seseorang anak yang mempunyai kelainan pada alat
pendengaran dan bicara sehingga tidak dapat melakukan fungsinya secara wajar. 6.
Unit Pelaksana Teknis UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar adalah salah satu panti yang memberikan pelayanan sosial kepada
warga binaan sosial penyandang cacat tuna rungu wicara yang berlokasi di Pematang Siantar.
2.8.2 Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah lanjutan dari perumusan defenisi konsep. Jika perumusan defenisi konsep ditujukan untuk mencapai keseragaman pemahaman tentang konsep baik berupa
objek, peristiwa maupun fenomena yang diteliti, maka perumusan operasional ditujukan dalam upaya mentransformasikan konsep ke dunia nyata sehingga konsep penelitian dapat diobservasi
Siagian, M. 2 011 : 141. Defenisi operasional dalam suatu penelitian sangat penting karena menentukan bahan
buku data yang akan dikumpulkan. Selain itu, jika defenisi operasional sudah dirumuskan dengan baik, akan memudahkan peneliti dalam merancang instrumen penelitian Siagian, M.
2011 : 146. Adapun yang menjadi defenisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Strategi sesuai dengan prinsip dan fungsi pekerja sosial
Universitas Sumatera Utara
- Memberikan kesempatan yang sama kepada warga binaan sosial tuna rungu wicara yang
menbutuhkan untuk mendapatkan pelayanan. -
Menghargai dan memberi perhatian kepada setiap warga binaan sosial tuna rungu wicara dalam kapasitas sebagai individu sekaligus juga sebagai anggota masyarakat.
- Menyelenggarakan fungsi pelayanan kesejahteraan sosial yang bersifat pencegahan,
perlindungan, pelayanan dan rehabilitasi serta pengembangan. 2.
Strategi harus tanggap lingkungan eksternal -
Memahami kondisi lingkungan internal dan terlebih eksternal lembaga serta mampu melakukan pendekatan terhadap berbagai pihak luar.
- Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yang mendukung bagi perkembangan
keterampilan warga binaan sosial tuna rungu wicara. 3.
Strategi harus sejalan dengan strategi lainnya yang terdapat didalam organisasi -
Menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan secara terpadu antara profesi pekerjaan sosial dengan profesi lainnya yang berkesinambungan.
4. Strategi secara organisasional dipandang layak wajar
Mengacu kepada rambu-rambu prosedur yang berlaku dalam organisasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Tipe penelitian merupakan sesuatu yang menggambarkan karakteristik penelitian. Adapun tipe penelitian dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif, yaaitu pemusatan perhatian
kepada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah-masalah yang bersifat aktual serta menggambarkan fakta-fakta di lapangan tentang masalah yang akan
diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi rasional dan akurat Siagian, M. 2011 : 202.
Melalui penelitian deskriptif ini, peneliti ingin membuat gambaran tentang bagaimana strategi yang diterapkan pekerja sosial terhadap pelayanan anak tuna rungu wicara di UPT
Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar dengan melakukan pengamatan terhadap gejala, peristiwa, kondisi dan fasilitas yang tersedia pada saat sekarang ini.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu Lembaga Pemerintahan milik Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara yakni Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD Pelayanan
Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja No. 67 Pematang Siantar. Alasan memilih lokasi ini sebagai tempat penelitian ialah karena panti ini
merupakan salah satu tempat untuk memberikan pelayanan sosial terhadap penyandang cacat
Universitas Sumatera Utara