diberikan oleh pekerja sosial biasanya berupa konseling, bimbingan mental dan psikologi untuk mengembangkan potensi yang baik terhadap klien.
2.4.2 Pelayanan Sosial
Pelayanan sosial adalah sebagai suatu aktivitas yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan dengan lingkungan sosialnya. Dimana pelayanan sosial dapat diartikan sebagai
seperangkat program yang diajukan dalam membantu individu atau kelompok yang mengalamai hambatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika keadaan individu atau kelompok tersebut
dibiarkan, maka akan menimbulkan masalah-masalah sosial seperti kemiskinan, anak terlantar, dan bahkan kriminalitas. Kategori pelayanan sosial biasanya dikelompokkan berdasarkan sasaran
pelayanannya, misalnya pelayanan atau perawatan anak, remaja, lanjut usia. Sedangkan berdasarkan setting atau tempatnya, misalnya pelayanan sosial di sekolah, tempat kerja, penjara,
rumah sakit. Kemudian berdasarkan jenis atau sektor, misalnya pelayanan konseling, kesehatan mental, pendidikan khusus dan vokasional, jaminan sosial, perumahan.
Selain itu pelayanan sosial disebut juga sebagai pelayanan kesejahteraan sosial. Menurut Walter Friendler 1961, kesejahteraan sosial adalah sistem yang terorganisir dari pelayanan-
pelayanan sosial dan lembaga-lembaga yang bertujuan untuk membantu individu dan kelompok untuk mencapai standard hidup dan kesehatan yang memuaskan serta relasi-relasi pribadi dan
sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan kemampuan sepenuh mungkin dan meningkatkan kesejahteraannya selaras dengan kebutuhan keluarga dan masyarakat. Muhidin,
1992 : 1. Dari defenisi di atas dapat dijelaskan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
1. Konsep Kesejahteraan Sosial sebagai suatu sistem atau “organized system” yang
berintikan lembaga-lembaga dan pelayanan sosial. 2.
Tujuan sistem tersebut adalah untuk mencapai tingkat kehidupan yang sejahtera dalam arti tingkat kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan juga relasi-
relasi sosial dengan lingkungannya. 3.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara meningkatkan “kemampuan individu” baik dalam memecahkan masalahnya maupun dalam memenuhi kebutuhannya.
Kesejahteraan sosial sebagai suatu kondisi dapat terlihat daru rumusan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum Kesejahteraan Sosial pasal
1 ayat 1: “kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya.” Dalam pelayanan sosial juga ada usaha kesejahteraan sosial dimana pelayanan sosial juga
termasuk dari salah satu didalamnya. Pelayanan sosial dapat diartikan dalam dua macam yaitu: 1.
Pelayanan sosial dalam arti luas adalah pelayanan sosial yang mencakup funsi pengembangan termasuk pelayanan sosial dalam bidang pendidikan, perumahan,
tenaga kerja dan sebagainya. 2.
Pelayanan sosial dalam arti sempit atau disebut juga pelayanan kesejahteraan sosial mencakup program pertolongan dan perlindungan kepada golongan yang tidak
beruntung seperti pelayanan sosial bagi anak terlantar, keluarga miskin, cacat, tuna sosial dan sebagainya. Muhidin, 1992 : 41
Universitas Sumatera Utara
Semakin tersebarnya dan dipraktekkan secara universal pelayanan sosial, maka pelayanan sosial yang ditujukan kepada golongan masyarakat yang membutuhkan pertolongaan khusus
tidak terkecuali para penyandang cacat.
2.4.3 Fungsi-Fungsi Pelayanan Sosial