Uji Multikolienaritas Uji Heteroskedastisitas

62 Dari tabel 4.2 diatas, Kolmogorov-Smirnov senilai 0,582 dengan besarnya nilai significant yaitu 0,887. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig 0,05 atau 0,887 0,05. Dengan demikian, data sudah terdistribusi normal.

4.3.2 Uji Multikolienaritas

Untuk melihat ada tidaknya gejala multikolinearitas, peneliti melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir yaitu : tolerance 0,10 dan VIF Variance Inflation Factor 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolienaritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Tolerance VIF Constant 13,658 1,528 Likuiditas ,050 ,164 ,778 1,285 Leverage -6,420 1,517 ,639 1,566 Profitabilitas 1,460 2,654 ,417 2,400 Produktivitas ,250 ,540 ,420 2,379 Umur Obligasi 3,583 ,985 ,651 1,535 Reputasi Auditor ,180 ,526 ,571 1,750 a. Dependent Variable: Peringkat Obligasi Sumber: Diolah dengan SPSS, 2013. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,10. Untuk likuiditas 63 memiliki nilai tolerance 0,778; leverage memiliki nilai tolerance 0,639; profitabilitas memiliki nilai tolerance 0,417; produktivitas memiliki nilai tolerance 0,420; umur obligasi memiliki nilai tolerance 0,651; dan reputasi aditor memiliki nilai tolerance 0,571. Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu likuiditas memiliki VIF 1,285; leverage memiliki VIF 1,566; profitabilitas memiliki VIF 2,400; produktivitas memiliki VIF 2,379; umur obligasi memiliki VIF 1,535 dan reputasi auditor memiliki VIF 1,750. Kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan dasar analitis sebagai berikut : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada akan membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat ditunjukan pada gambar 4.3 berikut ini : 64 Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber: Diolah dengan SPSS, 2013. Dari grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain mengindikasikan bahwa adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data penelitian lainnya. Maka dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini sehingga model ini layak untuk digunakan untuk melihat pengaruh rasio likuiditas, leverage, profitabilitas, 65 produktivitas, umur obligasi dan reputasi auditor terhadap peringkat obligasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

4.3.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 65 86

PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN JAMINAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 14 94

Dampak Rasio Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 8

Analisis Faktor Keuangan dan Non Keuangan yang Berpengaruh Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 11 97

ANALISIS PENGARUH KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI Analisis Pengaruh Faktor Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2012 - 2014.

1 4 17

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI Analisis Pengaruh Faktor Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2012

0 2 15

KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI PERUSAHAAN NON JASA KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 111

Analisis Faktor Keuangan dan Non Keuangan yang Berpengaruh Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Analisis Faktor Keuangan dan Non Keuangan yang Berpengaruh Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 2 22