28
2012 dan Onji 2013 menyatakan bahwa rasio profitabilitas secara signifikan dapat mempengaruhi peringkat suatu obligasi.
2.1.6.7 Rasio Produktivitas
Rasio produktivitas ini mengukur seberapa efektif perusahaan
mempergunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut. Perusahaan yang tingkat produktivitasnya tinggi cenderung lebih mampu menghasilkan laba yang
lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tingkat produktivitasnya rendah. Hal ini juga menunjukkan perusahaan yang tingkat produktivitasnya
tinggi akan lebih mampu memenuhi kewajibanya secara lebih baik. Rasio ini secara signifikan berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Menurut
Horrigan 1966 dalam Linandarini, 2010:51 menjelaskan bahwa “rasio produktivitas secara siginifikan berpengaruh positif terhadap credit rating.
Semakin tinggi rasio produktivitas maka semakin baik peringkat perusahaan tersebut”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Magreta dan Nurmayanti 2009
dan Linandarini 2010 menyatakan bahwa rasio produktivitas berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi.
2.1.7 Rasio Non Keuangan
2.1.7.1 Umur obligasi maturity
Umur Obligasi merupakan tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nilai nominal obligasi yang
dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan
lebih mudah untuk diprediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil
29
dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Obligasi dengan umur obligasi yang lebih pendek mempunyai resiko yang
lebih kecil. Sehingga perusahaan yang rating obligasinya tinggi menggunakan umur obligasi yang lebih pendek daripada perusahaan yang menggunakan umur
obligasi lebih lama Latumaerissa, 2011:367. Investor cenderung tidak menyukai obligasi dengan umur yang lebih panjang karena risiko yang akan didapat juga
akan semakin besar. Sehingga umur obligasi yang pendek ternyata menunjukkan peringkat obligasi investment grade. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Adrian
2011 dan Yohanes 2012 menemukan bahwa umur obligasi maturity berpengaruh secara signifikan terhadap peringkat obligasi.
2.1.7.2 Reputasi Auditor
Reputasi dalam arti sempit adalah nama baik. Argumen yang mendasari dimasukkannya reputasi auditor adalah semakin tinggi reputasi auditor didalam
melakukan proses audit maka semakin tinggi pula tingkat kepastian laporan keuangan perusahaan sehingga semakin kecil tingkat kegagalan perusahaan
tersebut Almilia Vieka, 2007. Tambahan pula, Allen 1994 dalam Magreta dan Nurmayanti, 2009:148 menyatakan bahwa “pengguna informasi keuangan
merasa bahwa auditor big 8 menyediakan kualitas audit yang lebih baik untuk perusahaan dan pemerintah daerah”. Dengan reputasi auditor yang baik maka
akan memberikan hasil audit yang dapat dipercaya. Sementara di Indonesia emiten yang diaudit oleh auditor big four akan mempunyai investment grade
karena semakin baik reputasi auditor maka akan mempengaruhi peringkat obligasi.
30
2.1.8 Penelitian Terdahulu