35
Maharti 2011 “Analisis Faktor-
faktor yang Mempengaruhi
Peringkat Obli- gasi”
Variabel independen: Rasio leverage profita-
bilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, Jaminan obli-
gasi. Variabel dependen:
Peringkat obligasi Semua variabel independen
tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi.
Andrian 2011 “Analisis Faktor-
faktor yang Mempengaruhi
Peringkat Obli- gasi pada Perusa-
haan Manufak- tur yang Terdaf-
tar di BEI” Variabel independen:
Rasio leverage, profita- bilitas, likuiditas, umur
obligasi Variabel dependen:
Peringkat obligasi Rasio leverage, profitabilitas
dan umur obligasi berpengaruh signifikan terhadap peringkat
obligasi.
Sedangkan hanya rasio likuiditas yang tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap peringkat obligasi.
Yohanes 2012 “Pengaruh Rasio
Keuangan dan Karakteristik
Obligasi terha- dap Rating Obli-
gasi Korporasi di Indonesia”
Variabel independen: Rasio leverage, profita-
bility, umur obligasi, dan subordinasi
Variabel dependen: Peringkat obligasi
Rasio leverage, profitability, umur obligasi dan subordinasi
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap peringkat
obligasi
sedangkan secara parsial hanya subordinasi yang
tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi.
Onji 2013
“Pengaruh Faktor Akuntansi
dan Non Akun- tansi dalam
Mempengaruhi Peringkat Obli-
gasi pada Perusa- haan Non Manu-
faktur yang ter- daftar di BEI”
Variabel independen: Ukuran perusahaan, rasio
profitabilitas, likuiditas, leverage, umur obligasi,
jaminan obligasi, reputasi auditor
Variabel dependen: Peringkat obligasi
Size dan
profitabilitasber- pengaruh positif dan signifikan
terhadap peringkat obligasi. Sedangkan likuiditas, leverage,
maturity, secure dan reputasi auditor
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
peringkat obligasi.
2.2 Kerangka Konseptual
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah
penting. Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian
36
Rating Obligasi Y
teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntuan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan
sebagai tempat peneliti untuk memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelitian.
Penelitian ini membahas mengenai rasio keuangan dan non keuangan dalam mempengaruhi peringkat obligasi dan manakah yang signifikan. Dengan menguji
4 rasio keuangan dan 2 rasio non keuangan yaitu rasio likuiditas, leverage, profitabilitas, produktivitas, umur obligasi dan reputasi auditor. Berdasarkan
informasi yang telah dipaparkan sebelumnya, maka kerangka konseptual yang dibuat adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Rasio Keuangan
Rasio Non Keuangan Leverage X
2
Likuiditas X
1
Profitabilitas X
3
Umur Obligasi X
5
Produktivitas X
4
Reputasi Auditor X
6
H
1
H
2
H
3
H
4
H
5
H
6
H
6
H
6
H
7
37
Gambar 2.1 mengindikasikan bahwa rasio likuiditas X
1
, rasio leverage X
2
, rasio profitabilitas X
3
, rasio produktivitas X
4
, umur obligasi X
5
dan reputasi auditor X
6
1. Rasio likuiditas mempengaruhi rating obligasi Y, baik secara parsial
maupun simultan. Penjelasan detail mengenai pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, rasio produktivitas, umur obligasi, dan reputasi
auditor terhadap rating obligasi ialah sebagai berikut:
Penelitian Linandarini 2010 menemukan hubungan antara likuiditas dengan peringkat obligasi dimana semakin tinggi likuiditas maka semakin tinggi
peringkat obligasi perusahaan tersebut. Lebih jauh lagi, penelitian yang dilakukan oleh Burton et al 2002 dalam Adrian, 2011:40 menyatakan bahwa “tingkat
likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan sehingga secara finansial akan mempengaruhi prediksi peringkat obligasi”.
2. Rasio Leverage Menurut Burton at al 1998 dalam Adrian, 2011:38 menjelaskan bahwa
“Semakin besar leverage perusahaan, semakin besar risiko kegagalan perusahaan. Semakin rendah leverage perusahaan, semakin baik peringkat yang diberikan
terhadap perusahaan”. Hasil penelitian ini juga searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Adrian 2011 dan Yohanes 2012 menyatakan bahwa leverage
secara signifikan berpengaruh terhadap peringkat obligasi. 3. Rasio Profitabilitas
Menurut Brotman dan Young 1998 dalam Adrian, 2011:39 menyatakan bahwa “semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin rendah
38
risiko ketidakmampuan membayar default atau semakin baik peringkat yang diberikan terhadap perusahaan tersebut”. Lebih jauh lagi, penelitian yang
dilakukan oleh Magreta dan Nurmayanti 2009, Linandarini 2010, Adrian 2011, Yohanes 2012 dan Onji 2013 yang menyatakan bahwa rasio
profitabilitas secara signifikan dapat mempengaruhi peringkat suatu obligasi. 4. Rasio Produktivitas
Menurut Horrigan 1966 dalam Linandarini, 2010:51 menjelaskan bahwa “rasio produktivitas secara siginifikan berpengaruh positif terhadap credit rating.
Semakin tinggi rasio produktivitas maka semakin baik peringkat perusahaan tersebut”. Hasil penelitian ini juga searah dengan penelitian yang dilakukan oleh
Magreta dan Nurmayanti 2009 dan Linandarini 2010 menyatakan bahwa rasio produktivitas berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi.
5. Umur Obligasi Hasil penelitian yang dilakukan oleh Adrian 2011 menyatakan bahwa
umur obligasi berpengaruh secara signifikan terhadap peringkat obligasi dimana semakin sedikit umur obligasi maka semakin baik peringkat obligasi yang
diberikan kepada perusahaan tersebut demikian pula sebaliknya. Tambahan pula, penelitian yang dilakukan oleh Yohanes 2012 dimana umur obligasi maturity
juga berpengaruh secara signifikan terhadap peringkat obligasi. 6. Reputasi Auditor
Menurut Allen 1994 dalam Magreta dan Nurmayanti, 2009 menyatakan bahwa “di Indonesia emiten yang diaudit oleh auditor big 4 akan mempunyai
obligasi yang investment grade karena semakin baik reputasi auditor maka akan
39
mempengaruhi peringkat obligasi”. Tambahan pula, Sari dkk. 2012 juga melakukan penelitian dimana menemukan bahwa reputasi auditor berpengaruh
positif dan signifikan terhadap peringkat obligasi.
2.3 Hipotesis