27
dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang rendah dalam memenuhi kewajibannya. Semakin tinggi rasio ini berarti sebagian besar
aset didanai dari hutang. Kondisi tersebut menyebabkan perusahaan dihadapkan pada default risk atau peringkat obligasi yang rendah. Semakin tinggi leverage,
semakin besar risiko kegagalan perusahaan. Dengan demikian, semakin rendah leverage perusahaan maka akan semakin tinggi peringkat yang diberikan pada
perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Adrian 2011 dan Yohanes 2012 menyatakan bahwa leverage secara signifikan berpengaruh terhadap
peringkat obligasi.
2.1.6.6 Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir 2008:196 menyatakan bahwa “rasio profitabilitas
merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan”. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen
suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan
sebagainya. Menurut Brotman dan Young 1998 dalam Adrian, 2011:39 menyatakan
bahwa “semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin rendah risiko ketidakmampuan membayar default atau semakin baik peringkat yang
diberikan terhadap perusahaan tersebut”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Magreta dan Nurmayanti 2009, Linandarini 2010, Adrian 2011, Yohanes
28
2012 dan Onji 2013 menyatakan bahwa rasio profitabilitas secara signifikan dapat mempengaruhi peringkat suatu obligasi.
2.1.6.7 Rasio Produktivitas
Rasio produktivitas ini mengukur seberapa efektif perusahaan
mempergunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut. Perusahaan yang tingkat produktivitasnya tinggi cenderung lebih mampu menghasilkan laba yang
lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tingkat produktivitasnya rendah. Hal ini juga menunjukkan perusahaan yang tingkat produktivitasnya
tinggi akan lebih mampu memenuhi kewajibanya secara lebih baik. Rasio ini secara signifikan berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Menurut
Horrigan 1966 dalam Linandarini, 2010:51 menjelaskan bahwa “rasio produktivitas secara siginifikan berpengaruh positif terhadap credit rating.
Semakin tinggi rasio produktivitas maka semakin baik peringkat perusahaan tersebut”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Magreta dan Nurmayanti 2009
dan Linandarini 2010 menyatakan bahwa rasio produktivitas berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi.
2.1.7 Rasio Non Keuangan
2.1.7.1 Umur obligasi maturity
Umur Obligasi merupakan tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nilai nominal obligasi yang
dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan
lebih mudah untuk diprediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil