23
perusahaan sehingga akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan”.
Sementara analisis rasio keuangan menurut Harahap 2011:297 adalah “angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan
dengan pos-pos lainnya mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan berarti. Dimana rasio keuangan ini sangat penting dalam melakukan analisis
terhadap kondisi keuangan perusahaan serta dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak eksternal maupun internal perusahaan”.
Perbedaan perusahaan dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasio keuangan yang digunakan seperti diantaranya rasio ideal mengenai likuiditas untuk
perusahaan perbankan tidak sama dengan rasio pada perusahaan industri, manufaktur, perdagangan, atau jasa.
2.1.6.2 Kelebihan dan Kelemahan Rasio Keuangan
2.1.6.2.1 Kelebihan Rasio keuangan
Kelebihan rasio keuangan menurut Harahap 2011:298 antara lain sebagai berikut:
1. Rasio keuangan merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.
2. Rasio keuangan menjadi pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang sangat rinci
dan rumit. 3. Mengetahui posisi keuangan ditengah industri lain.
4. Sangat bermanfaat untuk bahan didalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi terkhusus didalam
memprediksi peringkat obligasi. 5. Menstandarisir size perusahaan.
6. Lebih mudah membandingkan perusahaan yang satu dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara
periodik time series.
24
7. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan datang.
2.1.6.2.2 Kelemahan Rasio Keuangan
Dalam praktiknya, walaupun rasio keuangan yang digunakan memiliki fungsi dan kegunaan yang cukup banyak bagi perusahaan dalam mengambil
keputusan, bukan berarti rasio keuangan yang dibuat sudah menjamin 100 kondisi dan posisi keuangan yang sesungguhnya. Artinya kondisi sesungguhnya
belum tentu terjadi seperti hasil perhitungan yang dibuat. Memang dengan hasil rasio yang diperoleh, paling tidak dapat diperoleh gambaran yang seolah-olah
sesungguhnya terjadi. Namun, belum dapat dipastikan menjamin kondisi dan posisi keuangan yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan rasio-rasio keuangan yang
digunakan memiliki banyak kelemahan. Ada beberapa keterbatasan analisis rasio keuangan menurut Harahap
2011:298 yaitu sebagai berikut: 1. Kesulitan didalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan
untuk kepentingan pemakainnya. 2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga
menjadi keterbatasan teknik ini seperti: a. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak
mengandung taksiran dan judgment yang dapat dinilai bias atau subjektif.
b. Nilai yang terkandung didalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan cost bukan harga pasar.
c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.
d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda.
3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio.
4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron. 5. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntasi
yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.
25
2.1.6.3 Jenis-jenis Rasio Keuangan