Kerangka Analisis METODE PENELITIAN

38

3.9 Kerangka Analisis

Gambar 3.3 Kerangka Analisis Karakteristik sosial budaya, ekonomi masyarakat Pengelolaan Kawasan TNGMb Analisis karakteristik sosial, budaya, ekonomi, masyarakat dan pengelolaan kawasan TN GMb analisis deskriptif kualitatif latar belakang masyarakat lokal dan pengelolaan kawasan Pemanfaatan mata air oleh masyarakat lokal Data pengelolaan sistem pemanfaatan mata air 5 sistem SPAM Indikator pengelolaan pemanfaatan mata air kualitas,kuantitas dan kontinuitas Pengelolaan TN, kondisi Lingkungan sekitar mata air Analisis pola dan bentuk pemanfaatan mata air oleh masyarakat sekitar kawasan TN GMb analisis deskriptif kualitatif Pola dan bentuk pemanfaatan mata air oleh masyarakat sekitar kawasan TN GMb Analisis hasil pola dan bentuk pemanfaatan mata air oleh masyarakat sekitar kawasan TN GMb analisis deskriptif kualitatif Rumusan strategi pemanfaatan mata air oleh masyarakat sekitar kawasan TN GMb Hasil Studi penelitian Kesimpulan dan rekomendasi Pemanfaatan mata air yang lestari INPUT PROSES OUTPUT FGD Analisis Lanjutan AHP 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua mata air yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu. Mata air yang diteliti adalah mata air “Tuk Babon” dan “Tuk Pakis”. Kedua sumber ini berada di Kecamatan Selo, tepatnya Tuk Babon di Desa Selo sedangkan Tuk Pakis di Desa Tarubatang. Mata air Tuk Babon dimanfaatkan oleh masyarakat dari 5 desa yaitu Desa Selo, Desa Samiran, Desa Lencoh, Desa Suroteleng dan Desa Genting. Sedangkan mata air Tuk Pakis dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Tarubatang, Desa Jeruk dan Desa Senden. Pengambilan data masyarakat dilakukan di Desa Tarubatang, Desa Selo dan Desa Samiran Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali yang merupakan warga terbanyak yang memanfaatkan kedua mata air tersebut. Lokasi penelitian dari desa dan mata air dapat disajikan pada Gambar 4.1. Kecamatan Selo berada di antara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi yang mempunyai karakteristik lereng pegunungan. Kondisi topografi berbentuk lereng pegunungan dan ketinggian berkisar antara 1200 - 1500 mdpl sangat cocok dengan pemanfaatan lahan sebagai lahan pertanian sayuran holtikultura dan tanaman perkebunan seperti Tembakau BPS Kabupaten Boyolali, 2010. Kecamatan Selo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Boyolali yang terdiri dari 10 desa, yaitu Desa Tlogolele, Desa Klakah, Desa Jrakah, Desa Lencoh, Desa Samiran, Desa Suroteleng, Desa Selo, Desa Tarubatang, Desa Senden dan Desa Jeruk. Desa-desa ini tersebar di sisi timur selatan Gunung Merbabu dan timur utara Gunung Merapi. Secara umum Kecamatan Selo dibatasi oleh: Sebelah Utara : Kab. Magelang dan Kec. Ampel Kab. Boyolali Sebelah Selatan : Daerah Istimewa Yogyakarta Sebelah Barat : Kabupaten Magelang Sebelah Timur : Kec. Cepogo dan Kec. Ampel Kab. Boyolali. 39