17
fungsi pemanfaatan dan pengawetan dapat dilakukan seperti pemenuhan kebutuhan masyarakat yang kehidupannya tergantung kepada sumber daya
alam taman nasional dengan aturan tertentu yang menunjang kelestarian taman nasional Widada et al, 2001
Pembentukan kawasan konservasi seperti taman nasional yang bertujuan untuk lingkungan, perubahan lahan hutan dan kepemilikian sumber
daya alam akan memicu konflik antara pemerintah dan rakyat. Kasus yang terjadi kebanyakan di Indonesia pembentukan taman nasional bermasalah atas
batas kawasan yang berdekatan dengan masyarakat Ellyn, K. et al, 2008. Selanjutnya dikatakan bahwa untuk mengurangi konflik dalam pembentukan
taman nasional segera dikompromikan oleh penyebaran informasi taman nasional kepada masyarakat lokal, tentang sistem zonasi dan peran
masyarakat ketika ditetapkanya taman nasional.
2.5 Peran Serta Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian yang berperan dalam pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam. Peran serta masyarakat akan menentukan
keberhasilan pembangunan sumber daya alam. Keberdayaan masyarakat akan ditentukan oleh proses pemberdayaannya dan kemampuan dari pelaku
pemberdayaan. Pelaku pemberdayaan akan ditentukan oleh kemampuan masyarakat dalam keterlibatannya dalam proses pemberdayaan, maka
disinilah pentingnya masyarakat sebagai modal manusia, selain modal fisik dan modal sosial yang ada dalam keberdayaaan masyarakat Sidu, 2010
Pembangunan pengelolaan sumber daya alam sangat terkait pula dengan lingkungan hidup. Maka peran serta masyarakat dalam pembangunan
sumber daya alam akan memberikan pengaruh pula terhadap kualitas lingkungan hidup. Dalam pasal 70 ayat 1 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor: 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan Pengelolaan lingkungan Hidup, masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan
seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan
18
lingkungan hidup. Peran serta hak dan kewajiban masyarakat ini diperjelas dalam ayat 3 bahwa peran masyarakat tersebut dilakukan untuk:
1. Meningkatkan kepedulian dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. 2.
Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan. 3.
Menumbuh-kembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat. 4.
Menumbuh-kembangkan ketanggap-segeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial.
5. Mengembangkan dan menjaga budaya dan kearifan lokal dalam rangka
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Ketentuan diatas menunjukkan peran serta masyarakat dapat berperan sebagai bagian dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan bagian
subyek pemanfaat hasil dari lingkungan hidup. Tjokroamidjojo 1986 mengemukakan 3 tiga bentuk partisipasi masyarakat, yaitu: a Partisipasi
dalam perencanaan; b Partisipasi dalam pelaksanaan pembangunan dan c Partisipasi dalam pemanfaatan hasil.
Salah satu aspek yang menyebabkan kurang berhasilnya upaya pengelolaan yang dilakukan selama ini karena tidak melibatkan masyarakat
lokal dalam mata rantai pengambilan keputusan yang semestinya pembangunan lingkungan tetap mendayagunakan potensi masyarakat lokal
Hadi, 2009. Masyarakat lokal dapat dikatakan lebih memahami kondisi lingkungan sekitarnya, pengalaman masyarakat yang berkaitan langsung
dengan alam sekitarnya menjadikan masyarakat mampu beradaptasi dan penyelarasan dengan alam. Masyarakat lokal dapat menjadi aset berharga
ditemukannya tabir pencemaran. Sebagai sub-sistem, masyarakat lokal kaya akan informasi keseharian yang oleh Lindblom 1979, dalam Hadi, 2009
dipuji sebagai “Usable knowledge” yang amat berguna bagi pengelolaan dan perencanaan pembangunan Hadi, 2009.
19
2.6 Pola Pemanfaatan Masyarakat Terhadap Kawasan Konservasi