Pola Pemanfaatan Masyarakat Terhadap Kawasan Konservasi

19

2.6 Pola Pemanfaatan Masyarakat Terhadap Kawasan Konservasi

Upaya pendekatan pengelolaan kawasan konservasi yang kolaboratif dan partisipatif merupakan alternatif untuk menjawab tantangan pengelolaan kawasan konservasi masa kini. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa masyarakat lokal memiliki kepentingan dan keterkaitan dengan sumber daya alam di sekitarnya sehingga penting dilibatkan dalam pengelolaan kawasan konservasi. Selain itu, masyarakat lokal mampu memberikan komitmen jangka panjang dalam pengelolaan konservasi apabila ada kepastian akses manfaat dan akses kepada proses pengambilan kebijakan dalam pengelolaan kawasan konservasi USAID, 2008. Partisipasi masyarakat sangat menentukan hasil pola pemanfaatan sumber daya oleh masyarakat. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor. 5 tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Kelembagaan Masyarakat, partisipasi masyarakat merupakan bentuk keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan pembangunan. Secara umum partisipasi adalah proses tumbuhnya kesadaran terhadap terhadap interaksi antara stakeholders yang berbeda dalam masyarakat yaitu antara kelompok sosial dan komunitas dengan pengambil kebijakan dan lembaga- lembaga jasa lain. Jadi dalam partisipasi siapapun dapat memainkan peran secara aktif memiliki pengawasan terhadap kehidupannya sendiri, mengambil peran dalam masyarakat, serta menjadi lebih terlibat dalam pembangunan Syahyuti, 2006. Selanjutnya dalam karakteristik tipologi partisipasi berturut-turut semakin dekat pada bentuk yang ideal adalah: 1. Partisipasi Pasif, merupakan bentuk partisipasi yang paling lemah. 2. Partisipasi Informatif, masyarakat menjawab pertanyaan dari pihak lain, namun masyarakat tidak mempunyai pengaruh dalam proses penentuan kebijakan pihak lain. 3. Partisipasi Konsultatif, masyarakat berpartisipasi berkonsultasi dengan pihak lain, pihak lain mendengarkan, menganalisis masalah dalam perencanaan. 20 4. Partisipasi Insentif, masyarakat memberikan korbanan dan jasa untuk memperoleh upah, namun tidak dilibatkan dalam proses pembelajaran. 5. Partisipasi Fungsional, masyarakat membentuk kelompok sebagai bagian dari proyek setelah ada keputusan yang disepakati. 6. Partisipasi Interaktif, masyarakat berperan dalam analisis untuk perencanaan kegiatan dan pembentukan atau penguatan kelembagaan. 7. Partisipasi Mandiri Self mobilization, masyarakat mengambil inisiatif sendiri secara bebas untuk merubah nasib atau nilai-nilai yang mereka junjung.

2.7 Pengelolaan Penyediaan Air Besih