Desa Selo Gambaran Umum Lokasi Penelitian

44 menjadi jalur jalan utama yang membelah di antara dua Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Salah satu potensi wisata pemandangan dua gunung, dimana Gunung Merapi dengan puncak yang khas mempunyai kubah dari letusan gunung tersebut Gambar 4.3.

4.1.2 Desa Selo

Desa Selo secara administrasi berada di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Berbeda dengan Desa Samiran, Desa Selo wilayahnya hanya berada di sisi lereng Gunung Merbabu. Desa Selo mempunyai luas wilayah 311,8 Ha yang terdiri dari 4 Dusun, 11 Dukuh, 4 Rukun Warga dan 24 Rukun Tetangga. Berdasarkan letak geografis Desa Selo berada pada koordinat Bujur 110 o 27’59”BT dan Lintang 07 o 29’48”LS. Secara administrasi Desa Selo mempunyai batas wilayah: Sebelah Utara : Desa Tarubatang Sebelah Selatan : Desa Samiran Sebelah Barat : Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Merbabu Sebelah Timur : Desa Kembang Kuning Kec. Cepogo Sumber: Dokumentasi penelitian,2011 Gambar 4.3 Puncak Gunung Merapi dari Desa Samiran 45 Berdasarkan wilayah ini, jarak tempuh menuju Kecamatan Selo berjarak ± 1 Km lama tempuh 5 menit, jarak ke Kabupaten Boyolali ± 20 Km dengan lama waktu tempuh 1 jam perjalanan kendaraan umum. Topografi Kondisi topografi wilayah Desa Selo adalah perbukitan dan pegunungan dengan kelerengan antara 25 sampai 40. Wilayah Desa Selo berada pada ketinggian antara 1400 – 1600 mdpl dengan Dukuh Selowangan merupakan dukuh teratas di wilayah Desa Selo. Sedangkan Dukuh Sepandan Nangka berada di wilayah paling bawah di wilayah Desa Selo. Hidrologi Secara hidrologis wilayah Desa Selo pola aliran mengikuti kelerengan dari wilayah barat ke timur dari perbedaan ketingian. Kebutuhan air baik untuk kebutuhan hidup maupun lahan berasal dari mata air dan hujan. Sedangkan sumur bor air tanah belum ada yang melakukan. Wilayah Desa Selo mempunyai curah hujan yang cukup tinggi yaitu 2.681 mm. Suhu di wilayah ini berkisar anatar 25 o sampai 15 o C. monografi Desa Selo 2010 Sumber: Dokumentasi penelitian,2011 Gambar 4.4 Desa Selo dengan latar Gunung Merapi 46 Gambar 4.4 menunjukkan bahwa kondisi topografi berupa perbukitan dengan pekarangan dan tegal lahan milik masyarakat ditanami jenis sayuran yang berproduksi musiman. Sebagian besar pola tanam pada lahan milik masyarakat tidak dilakukan talud atau terasiring, yang terjadi adalah pengelolaan lahan mengikuti kelerengan bukit.

4.1.3 Desa Tarubatang