Aspek Teknik Operasional Aspek Kelembagaan Aspek Pembiayaan

21 4. Aspek peraturan 5. Aspek peran serta masyarakat Pola pemanfaatan mata air oleh masyarakat lokal merupakan salah satu contoh bagian dari Sistem Penyediaan Air Minum SPAM. Maka pola pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat lokal, setidaknya memperhatikan kelima aspek tersebut dalam sistem pengelolaan pemanfaatan mata air.

2.7.1 Aspek Teknik Operasional

Sub-sistem pada aspek teknik operasional ini terkait dengan sumber air baku, kuantitas dan kualitas, teknik sarana dan prasarana distribusi, pemeliharaan dan operasional. Pemanfaatan mata air dari kawasan pegunungan secara teknis adalah mata air yang dikelola dengan memamfaatkan perbedaan ketinggian atau gravitasi. Jika melihat dari sumber air baku, mata air adalah air yang pemanfaatannya tanpa pengolahan setelah kualitas terpenuhi. Secara kuantitas, mata air sangat bergantung pada kondisi mata air dan lingkungan sekitar. Sistem penyediaan air tahap penyaluran dilakukan distribusi air melalui jaringan perpipaan dan atau jaringan non perpipaan. Dalam sistem jaringan perpipaan dapat meliputi unit air baku, unit produksi, unit distribusi, pelayanan dan pengelolaan. Untuk sistem jaringan non perpipaan sumber air yang didapat melalui teknik penggalian atau pengeboran seperti sumur dangkal, sumur pompa tangan. Selain itu sistem jaringan non perpipaan juga meliputi sistem penyaluran yang tidak menggunakan jaringan pipa, namun distribusi lainnya seperti mobil tangki air, tandon air, air kemasan atau bangunan perlindungan mata air.

2.7.2 Aspek Kelembagaan

Pada sub-sistem kelembagaan, merupakan bentuk pengelolaan pemanfaatan air dalam manajemen atau sistem pengorganisasian. Kelembagaan dalam pengelolaan penyediaan air bersih meliputi ada atau 22 tidaknya kelembagaan, peran atau fungsi organisasi, sumber daya manusia dan sistem pelayanan. Kelembagaan dalam pengelolaan penyediaan air bersih merupakan faktor untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna dari sistem pengelolaan penyediaan air bersih. Kelembagaan ini diharapakan mampu menggerakkan, mengaktifkan dan mengarahkan sistem pengelolaan penyediaan air bersih dengan ruang lingkup bentuk institusi, pola organisasi, personalia serta manajemen perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.

2.7.3 Aspek Pembiayaan

Dalam pengelolaan penyediaan air bersih pada tahap operasionalnya tentu membutuhkan biaya. Biaya meliputi biaya penyediaan sumber air, pengelolaan produksi, penyaluran dan pemeliharaan. Sub-sistem pembiayaan berfungsi membiayai operasional penyediaan air bersih, sehingga mampu menggerakkan roda sistem pengelolaan penyediaan air bersih. Pelaksanaan pembiayaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari biaya sendiri, organisasi, institusi, pemerintah, perusahaan daerah atau swasta. Secara umum aspek pembiayaan merupakan mekanisme untuk melangsungkan operasional dan pemeliharaan sehingga ketersediaan air bersih terpenuhi. Aspek ini juga memperhatikan sistem pendapatan, pengeluaran, restribusi, keuntungan dan kerugian dan sebagainya.

2.7.4 Aspek Peraturan