101
adalah ekonomi masyarakat dengan nilai bobot 0,238; alternatif ketiga adalah konsep Imbal Jasa Lingkungan IJL dengan nilai bobot 0,107 dan
alternatif kemepat adalah Pendanaan dengan nilai bobot 0,095. Nilai inconsistency ratio adalah 0,09 yang berarti lebih kecil dari batas 0,1
sehingga analisis ini dapat diterima. Alternatif Koperasi Konservasi adalah dengan membentuk
koperasi-koperasi yang tidak hanya mendukung kegiatan ekonomi semata, tetapi lebih kepada program-program koperasi yang mendukung
kelestarian dan konservasi. Salah satu contohnya adalah pinjaman secara bergilir penanaman kopi bagi yang bersedia menggunakan konsep
Silvoagropastura. Alternatif kedua adalah ekonomi masyarakat, merupakan langkah
mencapai kesejahteraan ekonomi masyarakat guna mendukung program konservasi mata air dan ekosistemnya. Sebagaimana contohnya adalah
program bantuan ternak dengan konsep pemanfaatan biogas serta mampu mengurangi konsumsi kayu bakar. Program ini dapat dilakukan oleh
instansi pemerintah dengan konsep demikian maka upaya pelestarian secara tidak langsung akan dapat tercapai, minimal menumbuhkan
kesadaran akan kelestarian alam. Alternatif ketiga adalah penerapan konsep IJL, yaitu Imbal Jasa
Lingkungan, yang dilakukan oleh pihak ketiga, atau swasta yang memperoleh manfaat lingkungan terutama atas kelestarian hutan dalam
kawasan dan kelestarian lahan masyarakat. Imbal jasa dapat diarahkan kepada program peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang
mendukung upaya kelestarian.
E. Perbandingan Seluruh Alternatif
Keluaran dari hasil AHP pada analisis keseluruhan alternatif berdasarkan seluruh kriteria atau aspek untuk mencapai strategi pelestarian
pemanfaatan mata air Tuk Babon dan Tuk Pakis bersama masyarakat lokal sebagaimana dalam Gambar 4.25.
102
Gambar 4.25 Hasil Keluaran AHP pada Analisis Keseluruhan Alternatif Gambar 4.25 menunjukkan hasil analisis terhadap keseluruhan
alternatif dari aspek lingkungan, aspek sosial budaya dan aspek ekonomi. Hasil analisis menunjukkan alternatif terpenting secara berurutan adalah:
Basis Data Kawasan Konservasi dan Lingkungan, Budaya dan Alam, Rehabilitasi Lahan, Budaya dan Sosial, Keseimbangan Air, Koperasi
Konservasi, Organisasi Kelembagaan, Kosep Silvoagropastura, Peraturan Desa, Pengamanan Swakarsa Masyarakat, Ekonomi Masyarakat, Konsep
Imbal Jasa Lingkungan dan Dukungan Pendanaan. Hasil analisis ini mempunyai nilai inconsistency ratio IR sebesar
0,08 ≤ 0,1 yang berarti analisis ini dapat diterima.
S ynthesis of Leaf Nodes with r espect to GOAL
Ideal M ode OVERALL INCONSISTENCY INDEX = 0,08
BD KL ,262
Bud Al am ,193
RHL ,101
Bud Sos ,090
Kes Ai r ,081
KOPKONS ,066
OGR ,046
SAP ,043
PERDES ,035
PAM M ASY ,032
EKOM ASY ,028
IJ L ,013
DANA ,011
Abbreviation Definition
B D K L P enyediaan B asis Data tentang K awasan K onservasi dan Lingk Masy
B ud A lam B udaya dan K elestarian alam guna memaksimalkan peran budaya
adat RHL
Rehabilitasi lahan melalui penanaman, ekowisata dan pemberdayaan B ud S os
B udaya dan Fungsi S osial upaya kebersamaan, gotong royong dsb K es A ir
Menjaga siklus air:penggunaan yang efektif,efisien terhadap lingk K OP K ONS
K operasi dengan program mendukung ekonomi masy dan konservasi OGR
Organisasi dan kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan MA S A P
S ilvoagropastura:K eterkaitan kehutanan,P ertanian dan P eternakan P E RDE S
P eraturan Desa pengelolaan MA mendukung sosbud dan kelestarian P A MMA S Y
P amswakarsa Masyarakat Lokal terhadap kawasan dan lingkungan E K OMA S Y
A lternatif pengembangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat IJL
K onsep Imbal Jasa Lingkungan sbg mekanisme peningkatan ekonomi DA NA
Dukungan P endanaan dalam pengelolaan MA bagi masyarakat
Strateg i Pelestarian Mata Air
Fo r Student Use O nly
103
4.5.3 Matrik Penerapan Strategi