Kecemasan Remaja Putri pada Masa Pubertas

56 anak, cenderung mempengaruhi remaja berusaha mengikat diri pada lingkungan lain. Penelitian ini membahas tentang hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan menghadapi menarche pada remaja putri secara umum karena individu-individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang khas seperti kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan dihargai, dan kebutuhan akan penerimaan orang lain. Salah satu hubungan interpersonal yang dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan psikologis-sosiologis pada anak pubertas adalah pertemanan. Menurut penelitian Sriwindari 2002, pemberian informasi tentang menstruasi yang diberikan ibu kepada remaja putri akan membuat remaja putri lebih mempunyai kesiapan dalam menyambut menstruasi. Kemudahan remaja putri dalam memperoleh informasi menstruasi dari ibunya dapat mempengaruhi respon remaja putri terhadap menstruasi.

2.2. Kecemasan Remaja Putri pada Masa Pubertas

Hasil penelitian kecemasan remaja putri pada masa pubertas dalam menghadapi perubahan fisik berada pada kategori sedang. Semakin tinggi usia akan semakin baik tingkat emosi seseorang serta kemampuan dalam menghadapi persoalan. Ketika remaja putri mengalami kecemasan, mereka akan mencari tahu informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan yang dialami pada masa pubertas. Karena usia tersebut akan mempengaruhi psikologi seseorang Stuart dan Sundeen, 2006. Bila dilihat dari distribusi dan frekuensi kecemasan remaja putri merasa kaget pertama kali mengalami menstruasi, remaja putri tidak percaya diri ketika jerawat mulai bermunculan di wajah, malu saat mengetahui adanya Universitas Sumatera Utara 57 perubahan bentuk tubuh, remaja putri sering marah ketika mengalami menstruasi di sekolah. Remaja putri menjadi gelisah belajar di sekolah ketika mengalami menstruasi, remaja putri takut karena disekitar organ intim ditumbuhi bulu-bulu halus. Menurut Hawari 2004 masalah yang sering dikemukakan oleh seseorang saat mengalami kecemasan antara lain adalah pernyataan cemas khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung, takut sendirian, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut, gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menakutkan, gangguan konsentrasi dan daya ingat Hawari, 2004. Remaja putri merasa binggung dalam memilih pakaian untuk menutupi bagian payudara yang mulai tampak membesar dan remaja putri merasa malu mengetahui adanya perubahan bentuk tubuh masa pubertas. Menurut Yani 2010 terjadinya suatu pertumbuhan fisik yang cepat disertai banyak perubahan, termasuk di dalamnya pertumbuhan organ-organ reproduksi organ seksual sehingga tercapai kematangan yang ditunjukkan dengan kemampuan melaksanakan fungsi reproduksi. Berdasarkan penelitian Sriwindari 2004 penelitian ini tidak sesuai dengan pernyataan yang mengemukakan bahwa reaksi emosi terhadap menstruasi pertama pada remaja putri adalah emosi ringan mereka biasa saja, sebagian merasa cemas, dan beberapa diantaranya merasa takut. 2.3. Hubungan Peran Teman Sebaya dengan Kecemasan Remaja Putri pada Masa Pubertas dalam menghadapi Perubahan Fisik Universitas Sumatera Utara 58 Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai ρ = 0,016. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesa penelitian Ha diterima. Penelitian ini sesuai dengan hasil dari penelitian Utami 2008 dimana yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan kecemasan menghadapi menarche pada remaja putri. Peneliti berasumsi bahwa masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi peran teman sebaya dengan kecemasan remaja putri selain yang terdapat pada kerangka konsep penelitian. Kecemasan dalam menghadapi pubertas adalah munculnya gejala-gejala fisik, pemikiran-pemikiran yang negatif dan perasaan yang tidak menyenangkan ketika dihadapkan pada situasi menjelang menstruasi pertama. Rasa cemas ini muncul karena remaja putri kurang mempersiapkan diri menghadapi menstruasi. Pemberian dukungan informasi dapat dilakukan dengan memberikan informasi mengenai menstruasiyang sebenarnya, apa itu menstruasi dan apa yang dirasakan seseorang ketika mengalami menstruasi Ramaiah, 2006. Hal ini sesuai dengan yang penelitian Purnamasari 2000, yang mengatakan bahwa sebelum mengalami menstruasi, remaja putri yang belum mendapatkan kesiapan sebelumnya akan mengalami perasaan negatif seperti takut, panik, kaget, sedih, marah, binggung dan merasa khawatir lebih banyak ditampilkan dibandingkan dengan perasaan positif saat memasuki pubertas. Menurut Mar’at 2005 menjelaskan bahwa dalam menghadapi menstruasi remaja putri mengadakan penyesuaian-penyesuaian tingkah laku yang tidak selalu bisa dilakukannya sendiri, terutama jika tidak ada dukungan dari orangtuanya khususnya ibu. Pada umumnya remaja putri belajar mengenai menstruasi dari Universitas Sumatera Utara 59 ibunya, akan tetapi tidak semua ibu memberikan informasi yang memadai mengenai menstruasi kepada putrinya. Universitas Sumatera Utara 60

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Hubungan Konsep Diri terhadap Penerimaan Perubahan Fisik Remaja Putri pada Masa Pubertas di SLTP Kemala Bhayangkari 1 Medan

12 128 56

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERUBAHAN-PERUBAHAN MASA PUBERTAS DI SMP N 2 GAMPING

1 6 174

Hubungan antara Kecemasan dengan Perubahan Perilaku Remaja Putri dalam Menghadapi Masa Pubertas di SMPN Sungai Sarik Kec. VII Koto Kab. Padang Pariaman Tahun 2010.

0 0 6

Hubungan Konsep Diri Dengan Penerimaan Perubahan Fisik Remaja Putri Pada Masa Pubertas di SLTP Kemala Bhayangkari 1 Medan

0 0 6

Hubungan Konsep Diri Dengan Penerimaan Perubahan Fisik Remaja Putri Pada Masa Pubertas di SLTP Kemala Bhayangkari 1 Medan

0 0 2

55 RESPON REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN FISIK SAAT PUBERTAS

0 1 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERUBAHAN FISIK PADA MASA PUBERTAS DENGAN TINGKAT STRES

0 0 12

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN REMAJA PUTRI USIA PUBERTAS DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SMP MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kecemasan Remaja Putri Usia Pubertas dalam Menghadapi Menarche di SMP Mu

0 0 13

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL PADA SISWA KELAS IX DI SMP MUHAMMADIYAH 6 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL PADA SI

0 2 20

TINGKAT KECEMASAN REMAJA MENGHADAPI PERUBAHAN FISIK MASA PUBERTAS PADA SISWI MTS PONDOK PESANTREN AS-SALAFIYYAH YOGYAKARTA

0 0 23