28
1. Masalah yang berkaitan dengan lingkungan rumahnya seperti relasi
dengan anggota, keluarga, disiplin, dan pertentangan dengan orangtua. 2.
Masalah-masalah yang berkaitan dengan lingkungan sekolah. 3.
Kondisi fisik kesehatan atau latihan, penampilan berat badan, ciri-ciri daya tarik, bau badan, jerawat, kesesuaian dengan jenis kelamin.
4. Emosi temperamen yang meledak-ledak, suasana hati berubah-ubah.
5. Penyesuaian sosial minder, sulit bergaul, pacaran, penerimaan oleh teman
sebaya, peran pemimpin. 6.
Masalah pekerjaan pilihan pekerjaan, pengangguran. 7.
Nilai-nilai moral, penyalahgunaan obat-obatan, dan hubungan seksual. 8.
Masalah yang berkaitan dengan hubungan lawan jenis heteroseksual, seperti putus pacar, proses pacaran, backstreet, sulit punya pacar, dan lain-
lain.
2.6. Defenisi Kecemasan
Cemas ansietas merupakan hal yang akrab dalam hidup manusia. Ansietas bukanlah hal yang aneh karena setiap orang pasti pernah mengalami ansietas
dengan berbagai variannya. Ansietas sangat berhubungan dengan perasaan tidak pasti dan ketidakberdayaan sebagai hasil penilaian terhadap suatu objek atau
keadaan. Menurut Sriwindari 2004, kecemasan dalam menghadapi masa pubertas
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pengetahuan yang didapat mengenai menstruasi dan faktor kesiapan. Perubahan fisik dan pentingnya peran teman atau
Universitas Sumatera Utara
29
persahabatan pada remaja menggambarkan adanya penolakan pada diri sendiri yang berlangsung pada tubuh mereka setelah melalui proses pertumbuhan di masa
kanak-kanak pertengahan dan akhir. Para remaja putri tersebut mengungkapkan rasa kecemasan mengenai perubahan fisik mereka.
Ansietas dapat menjadi suatu kekuatan motivasi untuk pertumbuhan dan perkembangan pada individu yang bersangkutan Corey, 2005. Dapat pula
ansietas menjadi suatu beban berat yang menyebabkan individu tersebut hidupnya selalu di bawah bayang-bayang ansietas yang terus berkepanjangan.
Manifestasi kecemasan menurut Sue 2010, terjadi dalam empat hal yaitu : 1.
Kognitif Kecemasan yang terwujud dalam pikiran seseorang seringkali memikirkan
tentang malapetaka atau kejadian buruk yang akan terjadi. 2.
Motorik Kecemasan seseorang terwujud dalam gerakan tidak menentu seperti
gemetar.
3. Somatik
Kecemasan terwujud dalam keadaan mulut kering, tangan dan kaki dingin, diare, sering BAK, ketegangan otot, peningkatan tekanan darah dan lain-
lain. Hampir semua tekanan kecemasan menunjukkan peningkatan tekanan jantung, respirasi, keteganggan otot dan tekanan darah.
4. Afektif
Universitas Sumatera Utara
30
Kecemasan diwujudkan dalam perasaan gelisah, dan perasaan tegang yang berlebihan.
2.7. Tanda-tanda Umum Kecemasan
Keluhan atau tanda dan gejala kecemasan yang ditunjukkan atau dikemukakan oleh seseorang sangat bervariasi, tergantung dari beratnya kecemasan yang
dirasakan oleh individu tersebut. Secara umum keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang saat mengalami kecemasan antara lain adalah pernyataan cemas
khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung, takut sendirian, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut, gangguan pola tidur, mimpi-
mimpi yang menakutkan, gangguan konsentrasi dan daya ingat. Keluhan-keluhan somatik misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, berdebar-debar, pendengaran
berdenging, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, dan sakit kepala Hawari, 2004.
Kecemasan dapat diekspresikan secara langsung melalui perubahan fisiologis dan perilaku. Intensitas perilaku meningkat sejalan dengan peningkatan tingkat
kecemasan. Berikut adalah tingkat kecemasan yaitu :
1. Kecemasan Ringan
Berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada,
tetapi individu masih mampu untuk memecahkan masalah. Gejala-gejala yang ditemui pada kecemasan tingkat ringan ini adalah sesekali nafas pendek, nadi dan
Universitas Sumatera Utara
31
tekanan darah naik, gejala ringan pada lambung, muka berkerut dan bibir bergetar, lapangan persepsi meluas, mampu menerima rangsangan yang kompleks,
konsentrasi pada masalah, penyelesaian masalah secara efektif, tidak dapat duduk tenang, tremor halus pada tangan, suara kadang-kadang meninggi.
2. Kecemasan Sedang
Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap lingkungan menurun. Individu lebih memfokuskan pada hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain, ditandai
dengan sesekali napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, anoreksia, diare dan konstipasi, gelisah, lapangan persepsi menyempit, tidak
mampu menerima rangsangan dari luar, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya, gerakan tersentak-sentak atau meremas tangan, bicara banyak dan
lebih cepat, susah tidur, perasaan tidak nyaman. 3. Kecemasan Berat
Persepsi menjadi lebih sempit, individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang lain. Individu tidak mampu berpikir berat lagi dan
membutuhkan banyak pengarahan dan tuntunan ditandai dengan, napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur,
ketegangan, lapangan persepsi sangat sempit, tidak mampu menyelesaikan masalah, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya, gerakan tersentak-sentak
atau meremas tangan, bicara cepat, blokking, perasaan tidak nyaman.
2.8. Penyebab Kecemasan pada Remaja