Analisa Data KESIMPULAN DAN SARAN

46 peneliti mengumpulkan data tersebut pada masing-masing siswi remaja putri. Maka selanjutnya data tersebut dikumpulkan untuk dianalisa.

8. Analisa Data

Analisa data dilakukan setelah semua data dalam kuesioner dikumpulkan. Untuk menentukan derajat hubungan yang terjadi dinamakan korelasi, yaitu : jika nilai-nilai suatu variabel menarik sedangkan nilai-nilai variabel yang lain menurun, maka kedua variabel tersebut mempunyai korelasi negatif. Sebaliknya, jika nilai-nilai suatu variabel menarik dan diikuti pula dengan menariknya nilai variabel lain, atau menurunnya nilai suatu variabel, kedua variabel tersebut mempunyai korelasi positif Nasir, 2011. Setelah semua data terkumpul peneliti melakukan pengecekan terhadap kelengkapan identitas data responden serta memastikan semua jawaban telah diisi sesuai dengan petunjuk. Dilanjutkan dengan mengklarifikasi data dengan mentabulasi data yang telah dikumpulkan, kemudian dilakukan pengolahan data dengan mengunakan teknik komputerisasi Siregar, 2013. Pengolahan data dilakukan dengan cara editing merupakan proses pengecekan atau pemeriksaan data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Kemudian data diberi coding merupakan kegiatan pemberian kode tertentu pada tiap-tiap data yang termasuk kategori yang sama. Kemudian penyajian data disajikan dalam bentuk tabel terbuka untuk responden data demografi, dan untuk tabel distribusi frekuensi, dengan responden terhadap peran Universitas Sumatera Utara 47 teman sebaya dan kecemasan remaja putri pada masa pubertas dalam menghadapi perubahan fisik. Penilaian terhadap kuesioner kecemasan remaja putri pada masa pubertas dalam menghadapi perubahan fisik responden dilakukan berdasarkan total skornya 0-17. Berdasarkan rumus statistika menurut Nazir 2011, k = i R , dimana k merupakan jumlah interval kelas, dengan i merupakan besar interval kelas nilai tertinggi dikurangi nilai terendah sebesar 17 dan R merupakan range dibagi atas tiga kategori ringan, sedang, berat maka akan diperoleh interval kelas sebesar 15. Dengan k = 17 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas ordinal pertama, maka kecemasan remaja putri pada masa pubertas dalam menghadapi perubahan fisik responden disajikan berdasarkan kelas interval sebagai berikut : 0-5 = kecemasan remaja putri rendah 6-11 = kecemasan remaja putri sedang 12-17 = kecemasan remaja putri berat Penilaian terhadap peran teman sebaya responden dilakukan berdasarkan total skornya 0-17 dengan rumus statistika menurut Nazir 2011. Dengan pernyataan untuk sebagai sumber informasi mengenai dunia di luar keluarga terdiri dari 5 pernyataan, sumber kognitif terdiri dari 5 pernyataan, sumber emosional terdiri dari 5 pernyataan. Maka besar interval kelas 15 dan range dibagi atas dua kategori kelas tidak baik, dan baik, maka diperoleh interval kelas sebesar 15. Universitas Sumatera Utara 48 Dengan k = 15 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas pertama, maka peran teman sebaya responden disajikan berdasarkan kelas interval sebagai berikut : 0-7 = peran teman sebaya tidak baik 8-15 = peran teman sebaya baik Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara peran teman sebaya dengan kecemasan remaja putri pada masa pubertas dalam menghadapi perubahan fisik dilakukan dengan menguji total skor dengan menggunakan : 1. Analisa Univariat Analisa univariat merupakan analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Analisa univariat dalam penelitian ini untuk mengetahui variabel peran teman sebaya remaja putri yaitu peran teman sebaya baik dan peran teman sebaya tidak baik. 2. Analisa Bivariat Analisa penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara dua variabel independent yaitu peran teman sebaya dan dependent yaitu kecemasan remaja putri pada masa pubertas dalam menghadapi perubahan fisik. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut peneliti menggunakan uji chi-square, dengan nilai signifikan syarat probabilitas ρ 0,05 yang artinya Ha diterima. Maka dalam penelitian ini diperoleh hasil nilai signifikan 0,016 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara peran teman sebaya dengan kecemasan remaja putri pada masa pubertas dalam menghadapi perubahan fisik. Universitas Sumatera Utara 49 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Konsep Diri terhadap Penerimaan Perubahan Fisik Remaja Putri pada Masa Pubertas di SLTP Kemala Bhayangkari 1 Medan

12 128 56

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERUBAHAN-PERUBAHAN MASA PUBERTAS DI SMP N 2 GAMPING

1 6 174

Hubungan antara Kecemasan dengan Perubahan Perilaku Remaja Putri dalam Menghadapi Masa Pubertas di SMPN Sungai Sarik Kec. VII Koto Kab. Padang Pariaman Tahun 2010.

0 0 6

Hubungan Konsep Diri Dengan Penerimaan Perubahan Fisik Remaja Putri Pada Masa Pubertas di SLTP Kemala Bhayangkari 1 Medan

0 0 6

Hubungan Konsep Diri Dengan Penerimaan Perubahan Fisik Remaja Putri Pada Masa Pubertas di SLTP Kemala Bhayangkari 1 Medan

0 0 2

55 RESPON REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN FISIK SAAT PUBERTAS

0 1 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERUBAHAN FISIK PADA MASA PUBERTAS DENGAN TINGKAT STRES

0 0 12

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN REMAJA PUTRI USIA PUBERTAS DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SMP MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kecemasan Remaja Putri Usia Pubertas dalam Menghadapi Menarche di SMP Mu

0 0 13

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL PADA SISWA KELAS IX DI SMP MUHAMMADIYAH 6 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL PADA SI

0 2 20

TINGKAT KECEMASAN REMAJA MENGHADAPI PERUBAHAN FISIK MASA PUBERTAS PADA SISWI MTS PONDOK PESANTREN AS-SALAFIYYAH YOGYAKARTA

0 0 23