Deskriptif Karakteristik Responden Kecemasan Remaja Putri pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik

49 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Proses penggumpulan data yang dilakukan terhadap 45 responden di SMP Swasta Betania Medan pada tanggal 30 November 2013, diperoleh bahwa ada hubungan peran teman sebaya dengan kecemasan remaja putri pada masa pubertas dalam menghadapi perubahan fisik. Penyajian data meliputi karakteristik responden, deskriptif peran teman sebaya, deskriptif kecemasan remaja putri dan hubungan antara peran teman sebaya dengan kecemasan remaja putri pada masa pubertas dalam menghadapi perubahan fisik di SMP Swasta Betania Medan.

1.1. Deskriptif Karakteristik Responden

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Individu Remaja Putri di SMP Swasta Betania Medan n = 45. Variabel Kategori Frekuensi Umur 13-15 tahun 13 tahun 14 tahun 15 tahun 9 21 15 19,6 45,7 32,6 Agama Kristen protestan Kristen katolik 34 11 73,9 23,9 Suku bangsa Batak toba Batak karo Batak simalungun Nias 16 6 6 17 34,8 13,0 13,0 37,0 Pekerjaan orangtua Wiraswasta PNS TNI POLRI Karyawan Bertani 33 3 7 2 71,7 65,5 15,2 4,3 Universitas Sumatera Utara 50 Lanjutan tabel 1 Pendidikan orangtua SD SMP SMA Sarjana S-1 12 18 13 2 26,1 39,1 28,3 4,3 Penghasilan orangtua Rp. 1.305.000 Rp. 1.305.000 28 17 60,9 37,0 Responden penelitian ini merupakan siswi remaja putri dari SMP Swasta Betania Medan. Jumlah seluruh perolehan responden penelitian sebanyak 45 orang remaja putri, yang terbagi atas dua ruang kelas. Hasil penelitian data karakteristik responden menunjukkan bahwa responden terbanyak berusia 14 tahun 45,7, agama Kristen Protestan 73,9, suku bangsa Nias 37,0 dan pekerjaan orang tua remaja putri wiraswasta 71,7. Pendidikan terakhir orangtua 39,1 tamat SMP, dan penghasilan orangtua berkisar Rp. 1.305.000 60,9.

1.2. Deskriptif Peran Teman Sebaya

Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Berdasarkan Peran Teman Sebaya n = 45. Peran teman sebaya Frekuensi n Persentasi Baik 33 71,7 Tidak baik 12 26,1 Berdasarkan hasil penelitian peran teman remaja putri di kelas II menunjukkan bahwa mayoritas data peran teman sebaya baik 71,7 dan peran teman sebaya tidak baik 26,1. Universitas Sumatera Utara 51 Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Peran Teman Sebaya n = 45. No. Pernyataan Peran Teman Sebaya Ya 1 Tidak 0 f f I. Sebagai sumber informasi mengenai dunia diluar keluarga : 1. Saya pernah mendapatkan pelajaran tentang perubahan fisik pada masa pubertas 22 48,9 23 51,1 2. Saya pernah berdiskusi mengenai informasi menstruasi dengan teman- teman sebaya di sekolah 33 73,3 12 26,7 3. Saya merasa lebih nyaman, berbicara dengan teman sebaya mengenai masalah pada masa menstruasi 21 46,7 24 53,3 4. Orangtua saya tidak pernah memberikan informasi mengenai perubahan fisik pada masa pubertas 32 71,1 13 28,9 5. Saya mencari informasi mengenai masa pubertas dari media elektronik 17 37,8 28 62,2 II. Sebagai sumber kognitif, untuk pemecahan masalah dan perolehan pengetahuan : 6. Dengan berdiskusi bersama teman sebaya, saya dapat bertukar pengalaman dan pengetahuan tentang perubahan fisik pada masa pubertas 23 51,1 22 48,9 7. Saya mengetahui bagaimana menjaga kesehatan saya saat mengalami nyeri haid 29 64,4 16 35,6 8. Saya mengetahui adanya perubahan fisik merupakan salah satu tanda pubertas 7 15,6 38 84,4 9. Pertumbuhan rambut disekitar wajah, daerah ketiak dan daerah kemaluan merupakan tanda dari pubertas 37 82,2 8 17,8 10. Kejadian menstruasi pertama sekali bukan merupakan tanda pubertas 42 93,3 3 6,7

III. Sebagai sumber emosional, untuk mengungkapkan ekspresi dan

identitas diri : 11. Saya menyadari bahwa berkelompok itu berperan dalam membentuk rasa percaya diri pada masa pubertas 30 66,7 15 33,3 12. Saya tahu bahwa keinginan untuk mencoba segala sesuatu yang baru merupakan tanda dari pubertas 16 35,6 29 64,4 13. Dengan adanya perhatian orang lain, nyeri haid saya dapat berkurang 15 33,3 30 66,7 14. Saya mengalami perubahan sikap pada masa pubertas 30 66,7 15 33,3 15. Saya senang menyendiri, ketika mengalami nyeri masa menstruasi 26 57,8 19 42,2 Universitas Sumatera Utara 52 Data yang diperoleh menunjukkan bahwa peran teman sebaya, yang terdiri dari tiga bagian yaitu untuk peran teman sebaya sebagai sumber informasi menunjukkan bahwa 73,3 remaja putri memilih berdiskusi mengenai informasi menstruasi dengan teman di sekolah dan 71,1 orangtua tidak pernah memberikan informasi mengenai perubahan fisik masa pubertas. Peran teman sebaya sebagai sumber kognitif menunjukkan bahwa 93,3 menstruasi pertama sekali bukan merupakan tanda pubertas, dan 51,1 remaja putri berdiskusi bersama teman sebaya dengan bertukar pengalaman dan pengetahuan perubahan fisik masa pubertas. Untuk peran teman sebaya sebagai sumber emosional menunjukkan bahwa 66,7 remaja putri menyadari kelompok itu berperan dalam membentuk rasa percaya diri pada masa pubertas.

1.3. Kecemasan Remaja Putri pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik

Tabel 4. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Berdasarkan Kecemasan Remaja Putri pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik n = 45. Kecemasan Remaja Putri pada Masa Pubertas Frekuensi n Persentasi Ringan 4 8,7 Sedang 36 78,3 Berat 5 10,9 Hasil data penelitian menunjukkan bahwa remaja putri di kelas II yang memiliki usia 14 tahun merupakan kecemasan remaja putri yang berada pada kategori sedang 78,3. Universitas Sumatera Utara 53 Tabel 5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Kecemasan Remaja Putri pada Masa Pubertas dalam Menghadapi Perubahan Fisik n = 45. No. Pernyataan Kecemasan remaja putri pada masa pubertas dalam menghadapi perubahan fisik Ya 1 Tidak 0 f f 1. Saya merasa malu saat mengetahui adanya perubahan bentuk tubuh pada masa pubertas 25 55,6 20 44,4 2. Saya merasa minder karena bentuk tubuh saya berbeda dengan teman- teman yang lain 17 37,8 28 62,2 3. Saya gemetaran ketika ada teman laki- laki yang memandangi saya 20 44,4 25 55,6 4. Saya menjadi sering marah-marah, ketika mengalami menstruasi di sekolah 32 71,1 13 28,9 5. Saya keringatan saat mengalami menstruasi 17 37,8 28 62,2 6. Saya mudah tersinggung ketika mengalami menstruasi 22 48,9 23 51,1 7. Saya sedih ketika teman- teman mengejek perubahan bentuk tubuh saya 23 51,1 22 48,9 8. Saya gelisah belajar di sekolah ketika mengalami menstruasi 31 68,9 14 31,1 9. Saya minder dan menjauhi teman- teman ketika mengalami menstruasi di sekolah 23 51,1 22 48,9 10. Saya merasa kaget saat pertama kali mengalami menstruasi 43 95,6 2 4,4 11. Saya merasa takut saat disekitar organ intim saya mulai ditumbuhi bulu- bulu halus 29 64,4 16 35,6 12. Saya merasa malu dengan perubahan bentuk pinggul 16 35,6 29 64,4 13. Saya menjadi tidak percaya diri ketika jerawat mulai bermunculan di wajah 35 77,8 10 22,2 14. Saya cemas saat merasakan nyeri pada bagian payudara yang mulai membesar 29 64,4 16 35,6 15. Saya merasa binggung dalam memilih pakaian untuk menutupi bagian payudara yang mulai tampak membesar 27 60,0 18 40,0 Hasil pengolahan data mayoritas kecemasan remaja putri masa pubertas menunjukkan bahwa 95,6 remaja putri kaget saat pertama kali mengalami Universitas Sumatera Utara 54 menstruasi, sebanyak 77,8 remaja putri tidak percaya diri ketika jerawat mulai bermunculan di wajah, 71,1 remaja putri sering marah ketika mengalami menstruasi di sekolah. Remaja putri menjadi gelisah belajar di sekolah ketika mengalami menstruasi 68,9, 64,4 remaja putri takut karena disekitar organ intim ditumbuhi bulu-bulu halus, 60,6 remaja putri merasa binggung dalam memilih pakaian untuk menutupi bagian payudara yang mulai tampak membesar dan 55,6 remaja putri merasa malu mengetahui adanya perubahan bentuk tubuh masa pubertas.

1.4. Hubungan Peran Teman Sebaya dengan Kecemasan Remaja Putri

Dokumen yang terkait

Hubungan Konsep Diri terhadap Penerimaan Perubahan Fisik Remaja Putri pada Masa Pubertas di SLTP Kemala Bhayangkari 1 Medan

12 128 56

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERUBAHAN-PERUBAHAN MASA PUBERTAS DI SMP N 2 GAMPING

1 6 174

Hubungan antara Kecemasan dengan Perubahan Perilaku Remaja Putri dalam Menghadapi Masa Pubertas di SMPN Sungai Sarik Kec. VII Koto Kab. Padang Pariaman Tahun 2010.

0 0 6

Hubungan Konsep Diri Dengan Penerimaan Perubahan Fisik Remaja Putri Pada Masa Pubertas di SLTP Kemala Bhayangkari 1 Medan

0 0 6

Hubungan Konsep Diri Dengan Penerimaan Perubahan Fisik Remaja Putri Pada Masa Pubertas di SLTP Kemala Bhayangkari 1 Medan

0 0 2

55 RESPON REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN FISIK SAAT PUBERTAS

0 1 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERUBAHAN FISIK PADA MASA PUBERTAS DENGAN TINGKAT STRES

0 0 12

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN REMAJA PUTRI USIA PUBERTAS DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SMP MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kecemasan Remaja Putri Usia Pubertas dalam Menghadapi Menarche di SMP Mu

0 0 13

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL PADA SISWA KELAS IX DI SMP MUHAMMADIYAH 6 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL PADA SI

0 2 20

TINGKAT KECEMASAN REMAJA MENGHADAPI PERUBAHAN FISIK MASA PUBERTAS PADA SISWI MTS PONDOK PESANTREN AS-SALAFIYYAH YOGYAKARTA

0 0 23