31
tekanan darah naik, gejala ringan pada lambung, muka berkerut dan bibir bergetar, lapangan persepsi meluas, mampu menerima rangsangan yang kompleks,
konsentrasi pada masalah, penyelesaian masalah secara efektif, tidak dapat duduk tenang, tremor halus pada tangan, suara kadang-kadang meninggi.
2. Kecemasan Sedang
Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap lingkungan menurun. Individu lebih memfokuskan pada hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain, ditandai
dengan sesekali napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, anoreksia, diare dan konstipasi, gelisah, lapangan persepsi menyempit, tidak
mampu menerima rangsangan dari luar, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya, gerakan tersentak-sentak atau meremas tangan, bicara banyak dan
lebih cepat, susah tidur, perasaan tidak nyaman. 3. Kecemasan Berat
Persepsi menjadi lebih sempit, individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang lain. Individu tidak mampu berpikir berat lagi dan
membutuhkan banyak pengarahan dan tuntunan ditandai dengan, napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur,
ketegangan, lapangan persepsi sangat sempit, tidak mampu menyelesaikan masalah, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya, gerakan tersentak-sentak
atau meremas tangan, bicara cepat, blokking, perasaan tidak nyaman.
2.8. Penyebab Kecemasan pada Remaja
Universitas Sumatera Utara
32
Menurut Mighwar 2006, secara psikologis kecemasan tersebut merupakan perkembangan-perkembangan negatif berbagai masalah sebelumnya yang
semakin menguat yang diakibatkan oleh tiga hal, yaitu : a.
Kurangnya pengetahuan sehingga kurang mampu menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan serta tidak mampu menerima apa
yang dialaminya. b.
Kurangnya dukungan dari orangtua, teman sebaya atau lingkungan masyarakat sekitar.
c. Tidak mampu menyesuaikan diri dengan tekanan yang ada.
2.9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respon Kecemasan
Menurut Stuart dan Sundeen 2006, faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah :
1. Usia
Usia mempengaruhi psikologi seseorang, semakin tinggi usia semakin baik tingkat emosi seseorang serta kemampuan dalam menghadapi
persoalan.
2. Status Kesehatan Jiwa dan Fisik
Kelelahan fisik dan penyakit dapat menurunkan mekanisme pertahanan seseorang.
3. Nilai-nilai Budaya dan Spiritual
Universitas Sumatera Utara
33
Nilai-nilai budaya dan spiritual mempengaruhi cara pemikiran seseorang. Religusitas yang tinggi menjadikan seseorang berpandangan positif atas
masalah yang dihadapi. 4.
Pendidikan Tingkat pendidikan rendah pada seseorang akan menyebabkan orang
tersebut mudah mengalami kecemasan, semakin tinggi tingkat pendidikannya akan berpengaruh terhadap kemampuan berpikir.
5. Mekanisme Koping
Mekanisme koping digunakan seseorang saat mengalami kecemasan, ketidakmampuan mengatasi kecemasan secara konstruktif sebagai
penyebab tersedianya perilaku patologis. 6.
Dukungan Sosial Dukungan sosial dan lingkungan sebagai sumber koping, dimana
kehadiran orang lain dapat membantu seseorang mengurangi kecemasan dan lingkungan mempengaruhi area berpikir seseorang.
7. Tahap Perkembangan
Pada tingkat perkembangan tertentu terdapat jumlah dan intensitas stressor yang berbeda sehingga resiko terjadinya stress pada tiap perkembangan
berbeda. Pada tingkat perkembangan individu membentuk kemampuan adaptasi yang semakin baik terhadap stressor.
8. Pengalaman Masa Lalu
Universitas Sumatera Utara
34
Pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi seseorang menghadapi stressor yang sama.
9. Pengetahuan
Ketidaktahuan dapat menyebabkan kecemasan dan pengetahuan dapat digunakan untuk mengatasi masalah.
2.10. Faktor Pencetus Kecemasan