Telah diuji pada Tanggal : 16 Mei 2013
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN Anggota
: 1. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum 2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
3. Prof. Dr. Tan Kamello, SH, MS 4. Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn
Universitas Sumatera Utara
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: MELYSA NATALIA Y. Br. TOBING
Nim : 107011052
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : ANALISIS
YURIDIS FAKTOR
PENGHAMBAT EKSEKUSI
JAMINAN FIDUSIA
DALAM MELINDUNGI KREDITUR STUDI PADA PT. BANK
MANDIRI PERSERO, TBK BALAI KOTA MEDAN Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.
Medan, Yang membuat Pernyataan
Nama : MELYSA NATALIA Y. Br. TOBING Nim
: 107011052
Universitas Sumatera Utara
i
ABSTRAK
PT. Bank Mandiri Persero, Tbk merupakan salah satu Bank terbesar di Indonesia sebagai Bank yang memberikan fasilitas pemberian kredit terhadap nasabah untuk kemajuan
usahanya, khususnya dalam perjanjian kredit yang pengikatannya menggunakan objek jaminan fidusia. Dimana jaminan fidusia adalah jaminan yang disukai oleh Bank. Adapun
objek jaminan fidusia yang diterima oleh PT. Bank Mandiri Persero, Tbk seperti : Benda bergerak, yaitu jaminan tunai berupa deposito berjangka dan tabungan diatur dalam
ketentuan produk, piutang dagang atau hak tagih atas pendapatan yang akan diterima, persediaan barang stock, mesin-mesin pabrik dan inventaris kantor yang tidak ditanam,
kendaraan bermotor apabila sebagai barang dagangan, hak sewa atas toko termasuk ruko rumah toko. Dan benda tak bergerak antara lain : tanah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak
Guna Bangunan, Hak Pakai, serta jenis-jenis hak atas tanah lainnya yang dapat diikat Hak Tanggungan atau diikat secara fidusia serta bangunan yang didirikan di atas tanah tersebut,
bangunan yang diikat secara fidusia, karena tidak dapat diikat Hak Tanggungan, mesin-mesin dan inventaris kantor yang ditanam, kendaraan bermotor bukan sebagai barang dagangan,
Hak milik atas satuan rumah susun, serta Personal guarantee atau jaminan perorangan.
Perjanjian kredit yang mengalami wanprestasi ataupun kredit macet yang dilakukan oleh nasabah sebagai debitur masih bisa terjadi hambatan dalam melakukan eksekusi
terhadap objek jaminan fidusia tersebut. Dalam hal ini mengangkat beberapa permasalahan antara lain : Bagaimana perlindungan hukum kreditur dalam eksekusi jaminan fidusia? Apa
saja faktor penghambat dalam eksekusi jaminan fidusia? Bagaimana penyelesaian dalam mengatasi faktor penghambat eksekusi jaminan fidusia di Bank?
Penelitian ini bersifat deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis empiris. Sebagai pendukung penelitian normatif dilakukan wawancara
dengan salah satu narasumber melalui wawancara kepada pihak PT. Bank Mandiri Persero, Tbk. Bahan utama dari penelitian ini adalah data sekunder yang dilakukan dengan
menghimpun bahan-bahan berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Dan dengan menggunakan metode kualitatif serta disajikan dalam bentuk
deskriptif analitis.
Pengikatan objek jaminan fidusia harus diikat dengan Akta Jaminan Fidusia dan harus didaftarkan pada kantor lembaga fidusia oleh notaris. Hal ini merupakan salah satu
bentuk perlindungan terhadap bank sebagai kreditur bila debitur mengalami kredit macet. Beberapa macam faktor penghambat dalam eksekusi jaminan fidusia seperti musnahnya
objek jaminan fidusia, penurunan nilai objek jaminan fidusia, ataupun gaji buruh yang belum dibayar. Sehingga bank akan melakukan eksekusi terhadap objek jaminan yang lain yang
telah diikat dalam perjanjian kredit, seperti hak tanggungan. Berkaitan dengan hal tersebut, untuk keamanan dan menghindari faktor penghambat dalam eksekusi objek jaminan fidusia
tersebut, maka bank sebagai kreditur akan meminta penandatanganan perjanjian yaitu Surat Kuasa Jual atas objek jaminan fidusia yang telah diikat sebagai jaminan terhadap bank.
Sehingga bila terjadi kredit macet, kreditur dapat melakukan eksekusi langsung terhadap objek jaminan fidusia tersebut.
Kata Kunci : Eksekusi, Jaminan Fidusia, Kreditur
Universitas Sumatera Utara
ii
ABSTRACT
PT. Bank Mandiri Persero Tbk is one the biggest banks in Indonesia as the bank which facilitates the giving of credit to clients in order to improve its business,
especially in the credit agreement which, in the contract, uses fiduciary collateral object which is the most favorite collateral for banks. Fiduciary collateral objects
received by PT Bank Mandiri Persero Tbk are movement properties such as cash guarantee in time deposit and savings regulated in product provision, accounts
reveivable or the right of claim for payment on the income which will be received, stock, factory machines, office inventory which is not invested, motor vehicles as
merchandise, and right to lease on the store, including storehouse and real estates such as land Ownership, Leasehold, Building Rights, Right of Use, other Land
Rights which can be bound to Security Rights or fiduciary bound and building set up on the land, buildings which is fiduciary bound because it cannot bound to Security
Rights, invested machines and office inventory, motor vehicles not as merchandise, housing ownership, and personal guarantee.
A default in credit contract or nonperforming credit of a client as the debtor can be an obstacle in conducting execution on the fiduciary collateral object. This
problem raised some problems in the research: How was the legal protection for creditor in the execution of fiduciary collateral? How was the solution of handling
the retarding factor in executing fiduciary collateral by the Bank?
The research was descriptive with judicial empirical approach. Interviews were conducted with one of the source persons through interviews held at PT Bank
Mandiri Persero Tbk to support the normative research. The main data were secondary data by gathering primary, secondary, and tertiary legal materials, using
qualitative method, presented in descriptive analytical form.
The binding of fiduciary collateral must be bound to Fiduciary Collateral Deed and registered to fiduciary board office by a notary. This constitutes legal
protection for the Bank as the creditor when the debtor breaches the contract. Some types of retarding factors in executing fiduciary collateral are the disappearance of
fiduciary collateral object, the decrease of the value of fiduciary collateral object, or the delay in paying employees’ wages. Consequently, the Bank will execute other
collaterals which have been bound in credit contract such as security rights. Regarding this case, for the sake of security and preventing from retarding factor in
the execution of fiduciary collateral object, the Bank as the creditor will ask the client to sign the contract, Proxy Letter of Sale, on the fiduciary collateral object which has
been bound as collateral to the Bank so that when default occurs, creditor can directly execute the fiduciary collateral object.
Keywords: Execution, Fiduciary Collateral, Creditor
Universitas Sumatera Utara
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa penuh kasih dan anugrah, karena atas kasih karunia-Nya juga sehingga penulis dapat
menyelesaikan sebuah karya ilmiah berbentuk Tesis dengan judul “Analisis Yuridis Faktor Penghambat Eksekusi Jaminan Fidusia Dalam Melindungi Kreditur
Studi Pada PT. Bank Mandiri Persero, Tbk Balai Kota Medan”,
dalam rangka memenuhi persyaratan akademik pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara. Dengan selesainya Tesis ini, penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang tulis atas bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan dalam proses penyusunan hingga rampungnya tesis ini, khususnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTMH, MSc CTM, Sp.AK selaku