112
Mekanismenya adalah dengan melakukan pemanggilan nasabah, diberikan penawaran agar melakukan penjualan agunannya, bila setuju Bank akan
melakukan penilaian ulang agunan berdasarkan nilai pada saat agunan tersebut dijual untuk mengurangi jumlah debet.
Transaksi kredit dilindungi objek jaminan terhadap pinjaman, dimana debitur memberi barang agunan sebagai perlindungan pemenuhan pembayaran kepada
kreditur. Apabila debitur ingkar atau lalai memenuhi pembayaran utang sesuai dengan perjanjian, pemenuhan dapat dipaksa imposed dengan jalan eksekusi barang
agunan melalui ‘penjualan lelang’ oleh kreditur melalui pengadilan.
197
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
197
Ibid, hal. 216
Universitas Sumatera Utara
113
1. Bentuk perlindungan terhadap bank sebagai kreditur juga diatur dalam Pasal 27
Undang-Undang Jaminan Fidusia Nomor 42 Tahun 1999, yang menyatakan : Penerima fidusia memiliki hak yang didahulukan terhadap kreditur lainnya, yaitu
: Hak yang didahulukan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 adalah hak Penerima fidusia untuk mengambil pelunasan piutangnya atas hasil eksekusi
benda yang menjadi objek jaminan fidusia. Dengan dilakukannya pendaftaran jaminan fidusia pada lembaga fidusia juga merupakan perlindungan hukum bagi
kreditur yang memberikan pinjamannya pendaftaran Jaminan Fidusia Sehingga dengan fungsi yuridis jaminan fidusia yang dinyatakan dalam akta jaminan
fidusia semakin meneguhkan kedudukan bank sebagai kreditur preferen. Fungsi yuridis itu juga akan mengurangi tingkat risiko bank dalam menjalankan
usahanya sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 dalam pemberian kredit.
2. Faktor penghambat eksekusi jaminan fidusia dapat dilihat secara non yuridis dan yuridis. Secara non yuridis fidusia tidak dapat dieksekusi apabila masih ada
piutang yang didahulukuan, barang jaminan fidusia musnah, nilai jaminan fidusia menurun, kurangnya ketelitian dalam pendaftaran jaminan fidusia, barang
jaminan yang diletakkan sita jaminan, dan faktor psikis kreditur yang merupakan kelalaian penilaian jamina kredit oleh debitur Bank sedangkan secara yuridis
dapat terjadi apabila jaminan fidusia tidak didaftarkan pada kantor lembaga fidusia, tidak terpenuhinya syarat sahnya perjanjian kredit sesuai pasal 1320-1337
KUHPerdata. 113
Universitas Sumatera Utara
114
3. Dalam hal mengantisipasi menurun atau musnahnya nilai objek jaminan maka debitur berkewajiban menambah jumlah jaminan, hal ini dapat dilakukan pada
objek jaminan yang berupa stock yang dapat habis, kemudian apabila ternyata telah diletakkan sita jaminan diatas objek jaminan tersebut maka bank dapat
mengajukan eksekusi lelang pada pengadilan ataupun degnan mengajukan ketentuan pailit.
B. Saran