24
Pendaftaran Fidusia dan biaya pembuatan Akta Jaminan Fidusia, ditentukan bahwa hanya terhadap jaminan fidusia yang dibuat dengan akta notaris saja yang diterima
pendaftarannya oleh kantor pendaftaran fidusia, sehingga pembuatan jaminan fidusia dengan akta notaris ini harus di artikan sebagai suatu keharusan. Menurut Satrio
bahwa dipilihnya bentuk akta notariil, biasanya dimaksudkan agar suatu tindakan yang membawa akibat hukum yang gegabah dan dari kekeliruan, karena seorang
notaris, biasanya juga bertindak sebagai penasehat bagi kedua belah pihak, dan melalui nasehatnya diharapkan agar para pihak sadar akan akibat hukum yang bisa
muncul dari tindakan-tindakan mereka, disamping itu adanya kewajiban notaris untuk membacakan isi akta yang bersangkutan, bisa juga berfungsi sebagai perlindungan
akan tindakan gegabah.
49
2. Konsepsi
Konsep adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Konsepsi diterjemahkan sebagai usaha membawa sesuatu dari abstrak menjadi suatu yang konkrit, yang
disebut dengan operational definition.
50
Pentingnya definisi operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu
istilah yang dipakai.
51
Oleh karena itu untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini harus didefinisikan beberapa konsep dasar, agar secara operasional
diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Peranan
49
J.Satrio, Op.Cit, hal.191
50
Sutan Remy Sjahdeini, Kebebasan Berkontrak Dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia, Institut Bankir Indonesia, Jakarta, 1993, hal.
10.
51
Tan Kamelo, Perkembangan Lembaga Jaminan Fiducia: Suatu Tinjauan Putusan Pengadilan dan Perjanjian di Sumatera Utara., Disertasi, PPs-USU, Medan, 2002, hal 35
Universitas Sumatera Utara
25
konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dan observasi, antara abstraksi dan realitas.
52
Bentuk jaminan secara garis besar dikenal dua macam, yaitu jaminan perorangan dan jaminan kebendaan, dan jaminan yang paling disukai bank adalah
jaminan kebendaan.
53
Salah satu jenis jaminan kebendaan yang dikenal dalam hukum positif adalah Jaminan Fidusia, dimana sebagai lembaga jaminan atas benda bergerak,
jaminan fidusia banyak dipergunakan oleh masyarakat bisnis.
54
Beberapa serangkaian defenisi operasional dalam penulisan ini perlu dirumuskan antara lain sebagai berikut :
a. Jaminan adalah kemampuan debitur untuk melunasi hutangnya kepada kreditur, yang dilakukan dengan cara menahan benda tertentu yang bernilai
ekonomis sebagai tanggungan atas pinjaman atau utang yang diterima debitur terhadap krediturnya.
55
b. Fidusia adalah pengalihan hak kemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kemilikannya dialihkan tetap dalam
penguasaan pemilik benda.
56
52
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta, 1989, hal.34
53
Tan Kamelo, Op.Cit, hal 2
54
Ibid.
55
Rachmadi Usman, Hukum Jaminan Keperdataan, Cetakan II, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hal. 66
56
Pasal 1 ayat 1, Undang-Undang Jaminan Fidusia No. 42 Tahun 1999 dalam pasal ini, pembentuk undang-undang mengidentifikasi bangunan merupakan benda tidak bergerak sebagai objek
fidusia
Universitas Sumatera Utara
26
c. Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan bangunanrumah di atas tanah orang lain
baik yang terdaftar maupun yang tidak terdaftar, yang tidak dapat dibebani hak tanggungan, yang tetap berada dalam penguasaan pemberi fidusia sebagai
agunan pelunasan hutang tertentu, yang memberikan kedudukan diutamakan kepada penerima fidusia terhadap kreditur lainnya.
57
d. Benda bergerak adalah benda yang karena sifatnya dapat dipindahkan atau karena ditentukan undang-undang.
e. Kreditur adalah pihak yang mempunyai piutang karena perjanjian atau undang-undang.
58
f. Debitur adalah pihak yang mempunyai utang karena perjanjian atau undang-
undang.
59
g. Akta Perjanjian Kredit adalah akta otentik yang berisi perjanjian hak dan kewajiban debitur dan kreditur mengenai jumlah hutang beserta bunga, denda,
dan biaya-biaya lain, dan sebagainya. h. Akta Jaminan Fidusia adalah akta dibawah tangan dan akta notaris yang
berisikan pemberian jaminan fidusia kepada kreditur tertentu sebagai jaminan untuk pelunasan utangnya.
60
57
Ibid, Pasal 1 ayat 2
58
Pasal 1 8, Undang-Undang Jaminan Fidusia No. 42 Tahun 1999
59
Ibid, Pasal 1 ayat 9
60
Tan Kamelo, Op.Cit, hal.33
Universitas Sumatera Utara
27
i. Pendaftaran Jaminan Fidusia adalah penyerahan dokumen awal berupa syarat-
syarat pembuatan Akta Jaminan Fidusia oleh notaris yang telah dilegalisasi kepada kantor pendaftaran fidusia dalam bentuk form yang berisi keterangan
objek jaminan fidusia tersebut.
61
j. Eksekusi adalah upaya kreditur merealisasi hak secara paksa karena debitur
tidak mau secara sukarela memenuhi kewajibannya. Dengan demikian eksekusi merupakan bagian dari proses penyelesaian sengketa hukum.
62
G. Metode Penelitian 1. Sifat Penelitian
Sifat penelitian penulisan ini yaitu deskriptif analitis, yaitu analisis data yang dilakukan tidak keluar dari lingkup permasalahan dan berdasarkan teori atau konsep
yang bersifat umum diaplikasikan untuk menjelaskan tentang seperangkat data, atau menunjukkan komparasi atau hubungan seperangkat data dengan sseperangkat data
yang lain. Bersifat deskriptif maksudnya dari penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran secara rinci dan sistematis tentang permasalahan yang diteliti. Analitis
mengungkapkan karakteristik objek dengan cara menguraikan dan menafsirkan fakta- fakta tentang konvensi bahasa dan pokok persoalan yang diteliti.
63
61
Irma Devita Purnamasari, Hukum Jaminan Perbankan, PT. Mizan Pustaka, Bandung, 2011, hal.88
62
Mochammad Dja’is, Hukum Eksekusi Sebagai Wacana Baru Dibidang Hukum, Fakultas Hukum Undip, 2000, hal.7
63
Metode Penelitian Hukum, www.universitaspendidikanIndonesiaonline.com, diakses tanggal 01 Mei 2012
Universitas Sumatera Utara
28
2. Pendekatan Penelitian