c. Situs Jejaring Sosial
Seiring dengan maraknya pertumbuhan situs jejaring sosial di dunia, media social networking ini juga dilirik oleh pelaku belanja online untuk
memasarkan produknya. Penjual akan mengunggah barang yang ditawarkan kemudian disebarkan melalui messaging atau fitur photo
sharing. Bentuk penawaran ini merupakan perkembangan dari media katalog yang tadinya disebarkan dalam bentuk media cetak per bulan, kini
disebarkan melalui media katalog online yang penawarannya dapat diupdate kapan saja.
2.3.3 Keuntungan Dan Kelemahan Belanja Online
Belanja secara online juga memberikan keuntungan serta kerugian bagi konsumen. Beberapa keuntungan belanja online:
1. Pembeli tidak perlu datang langsung ke toko, mall, dan lain sebagainya.
Cukup dengan mengakses website lewat internet untuk memilih barang yang dikehendaki
2. Kapan dan di mana saja dapat memilih barang. Dari rumah, kantor,
perjalanan, dan lain-lain selama terdapat koneksi internet dalam waktu 24 jam.
3. Pemilik toko online dapat menekan biaya untuk fisik toko karena cukup
memasarkan produknya melalui internet. 4.
Pemasaran produk bisa menjangkau seluruh dunia.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa kelemahan belanja online: 1.
Kualitas barang terkadang tidak sesuai dengan keinginan. Apa yang ditampilkan di website bisa berbeda dengan yang terima.
2. Rentan aksi penipuan dimana banyak kasus ketika pembeli telah mengirim
sejumlah uang yang disepakati, barang yang dibeli tidak dikirim. 3.
Resiko barang rusak setelah diterima akibat pengiriman pihak ketiga. Meski bisa diganti memerlukan waktu lagi.
2.3.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Online
Dalam model perilaku konsumen online menurut Turban dalam Adi, 2013:39 menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen dan prosesnya sebagai berikut:
Gambar 2.2 Model Perilaku Konsumen Online
Sumber: Turban dalam Adi, 2013:39
Universitas Sumatera Utara
Model perilaku pembelian online tersebut dapat diterangkan sebagai berikut :
1. Keputusan membeli konsumen secara online sebagai variabel tergantung
dipengaruhi oleh dua variabel yang tidak dapat dikendalikan sebagai variable bebas, yaitu variabel pertama meliputi: Karakteristik konsumen,
lingkungan serta penjual dan perantara. Variabel kedua meliputi karakteristik produk atau jasa dan sistem dalam e-commerce. Kedua
variabel bebas yang tidak dapat dikendalikan itu mempengaruhi keputusan membeli konsumen online.
2. Keputusan membeli konsumen meliputi: maksud, pembelian dan
pembelian ulang. 3.
Karakteristik konsumen meliputi: umur, gender, etnik, pendidikan, masalah psikologi, pengetahuan, nilai-nilai yang dianutnya, kepuasan,
pengalaman sebelumnya, preferensi, kebiasaan, kepercayaan, sikap, inovasi dan kepribadian.
4. Karakteristik lingkungan meliputi: budaya, pengaruh sosial yang bersifat
normatif, pengaruh sosial yang bersifat informasional, hukum, institusional, pemerintah, regulasi dan politik.
5. Karakteristik penjual dan perantara: reputasi merek, kepercayaan,
kebijakan dan prosedur, kompensasi dan apologi. 6.
Karakteristik produk atau jasa meliputi: pengetahuan mengenai produk atau jasa, tipe produk atau jasa, ketersediaan produk atau jasa, penyesuaian
produk atau jasa, kualitas produk atau jasa, variasi produk atau jasa,
Universitas Sumatera Utara
diferensiasi produk atau jasa, frekuensi pembelian, tangibilitas, harga dan merek.
7. Sistem dalam e-commerce menyangkut :
a. Pembayaran dan dukungan logistic meliputi diantaranya: opsi
pembayaran, opsi pengiriman barang, ketepatan dan kecepatan pengiriman pesanan, kondisi barang saat diterima, keamanan dan
privasi. Fitur website: akurasi, kebaruan, presentasi informasi, kelengkapan, desain yang sederhana, navigasi, konsistensi, mudah
digunakan dan mudah diakses. b.
Layanan pelanggan: ada FAQ , email dan personalisasi
2.4 Kemudahan Ease of Use