Sumber Daya Implementasi Manajemen Risiko di Bidang Impor (Studi Kasus Pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung Kota Tanjungbalai)

88 “Pihak kami bekerja sama dengan instansi lain dalam melakukan penindakan hukum atas pelanggaran yang terjadi. Terkait dengan penerimaan negara maupun penegakan hukum serta pengawasan, kita berkoordinasi dengan pihak aparat lainnya dan menggalang informasi intelijen agar dapat melakukan penindakan atas pelanggatan yang terjadi.” Komunikasi yang jelas dan konsisten yang berada di internal KPPBC TMP C Teluk Nibung Tanjungbalai terjalin dengan baik sehingga para pelaksa mampu mengerti instruksi pengawasan dan penelitian kegiatan impor, begitu juga dengan koordinasi dengan instansi pemerintah yang lain terjalin dengan baik sehingga mampu menindak dan menyidik risiko-risiko yang dapat merugikan dan juga memberikan efek jera bagi importir yang nakal.

B. Sumber Daya

Kelancaran dalam pengimplementasian kebijakan membutuhkan dukungan sumber daya manusia yang berkompetensi dan sumberdaya finansial yang dianggarkan dengan tepat. Tanpa sumberdaya yang mencukupi, maka kebijakan akan sulit untuk dilaksanakan secara efektif dan efisien. Meskipun isi kebijakan telah dikomunikasikan secara jelas dan tepat, tetapi jika implementor masih memiliki kekurangan dari segi sumber daya, maka kebijakan tidak akan berjalan dengan baik. Sumber daya ini meliuti jumlah staf, keahlian dari para pelaksana, informasi yang relevan dan cukup untuk mengimplementasikan kebijakan, dan pemenuhan sumber-sumber terkait dalam pelaksanaan program, adanya kewenangan yang menjamin bahwa program dapat diarahkan kepada sebagaimana yang diharapkan, serta adanya fasilitas-fasilitas pendukung yang dapat dipakai untuk melakukan kegiatan program seperti dana, sarana, dan prasarana. Universitas Sumatera Utara 89 Berdasarkan data sekunder yang peneliti dapatkan mengenai para pegawai di KPPBC TMP C Teluk Nibung Tanjungbalai, para pegawai didominasi oleh lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara STAN jurusan Bea dan Cukai yang menjabat sebagai Pelaksana Pemeriksa, Kasubsi, Kasi, Kaur, Kasubag, Hingga Kepala Kantor. Kemudian, pegawai lainnya merupakan lulusan dari Sekolah Tinggi Lanjutan Atas SLTA yang pada umumnya menjadi Pelaksana Pemeriksa di seksi berbagai seksi. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti saat berada di dalam ruangan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis, peneliti melihat dan mendengar saat pejabat bea cukai berbicara dengan seseorang yang mengurus biaya pabean, mereka membicarakan biaya pembayaran yang harus disetorkan kepada bea can cukai, peneliti mengamati pejabat tersebut sangat cepat menghitung biaya yang harus dibayarkan tersebut. Begitu juga saat peneliti mengamati seorang pegawai yang bernama Nukman Manalu mengambil lembaran pedoman Kurs yang berubah-ubah setiap saat untuk dipakai saat dilapangan untuk menghitung biaya-biaya yang harus didapatkan dan disetor ke pabean. Ada permasalahan yang peneliti dapatkan melalui informan bernama Aulia Nasution selaku Aulia Arif Nasution Kasubsi Penindakan dan Penyidikan mengenai jumlah personil yang kurang mencukupi untuk Seksi yang dijabatinya, dikarenakan terlalu banyak tugas yang diemban seksi tersebut, dari tugas di dalam kantor hingga tugas patroli di laut dalam rangka mengawasi penyelundupan. “Berdasarkan Analisis Beban Kerja, jumlah pegawai yang ada di Seksi Penindakan dan Penyidikan kurang, karena kegiatan patroli rutin yang membutuhkan banyak tenaga. Sedangkan seksi lainnya saja tidak mengetahui”. Universitas Sumatera Utara 90 Kecukupan jumlah pegawai dalam melaksanakan beban kerja perlu disesuaikan agar tidak terjadi kelebihan beban kerja maupun kelebihan jumlah pegawai untuk beban kerja yang sedikit. Jumlah pegawai yang sesuai dengan beban kerja akan mempengaruhi kinerja sebuah organisasi. Selain sumber daya manusia, sarana dan prasarana juga menentukan dalam keberhasilan implementasi sebuah kebijakan. Keberhasilan sumberdaya manusia dalam melaksanakan tugasnya dipengaruhi oleh keberadaan sarana dan prasarana. Banyak Sarana dan prasarana yang dimiliki KPPBC TMP C Teluk Nibung Tanjungbalai dalam pencapaian visi misnya. Sarana seperti kapal patroli, kendaraan dinas, komputer, meja kerja, dan sebagainya. Prasarana seperti gedung kantor, gedung penimbunan, ruangan kerja, aula, X-Ray, dan sebagainya. Terkait dengan penerapan manajemen risiko saat pemeriksaan barang impor. Sarana dan prasarana digunakan untuk mendukung pelaksanaan tugas pemeriksaan seperti yang disebutkan oleh Bapak Nukman Manalu selaku Pelaksana Pemeriksa : “Untuk mendukung tugas pemeriksaan yang akan dilakukan di sini ada sumberdaya manusia ditambah peralatan pemeriksaan contohnya fourclift, tenaga orang untuk memindahkan barang biar bisa diperiksa, baru alat-alat untuk menunjang pemeriksaan barang. Jika ada barang mencurigakan di gudang penyimpanan sementara baru kadang dipakai anjing pelacak.” Untuk meningkatkan kehandalan para pegawai, maka kegiatan pelatihandiklat perlu dilaksanakan. Seperti yang disebutkan oleh Bapak Aulia dari Seksi Penindakan dan Penyidikan: Universitas Sumatera Utara 91 “Diklat dalam kegiatan intelijen analis maupun taktis dapat memilah profil pengguna jasa yang juga sebagai bagian dari manajemen risiko.” Berbagai sumberdaya yang dimiliki oleh KPPBC TMP C Teluk Nibung Tanjungbalai masih memiliki kekurangan untuk pelaksanaan tugasnya. Terlebih pada formasi di Seksi Penindakan dan Penyidikan yang terasa kekurangan jumlah pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

C. Disposisi

Dokumen yang terkait

Penerapan Electronic Government Dalam Pelayanan Publik Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean Belawan

10 101 114

JAMINAN KEPABEANAN PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN SURAKARTA

2 10 73

APLIKASI NOTA PELAYANAN EKSPOR BERBASIS WEB STUDI KASUS : KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SIDOARJO.

0 0 15

SISTEM PELAYANAN INFORMASI BERBASIS WEB STUDI KASUS : KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SIDOARJO.

0 0 4

SISTEM OTOMATISASI KANTOR DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SURAKARTA.

0 1 15

Implementasi Manajemen Risiko di Bidang Impor (Studi Kasus Pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung Kota Tanjungbalai)

0 1 11

Implementasi Manajemen Risiko di Bidang Impor (Studi Kasus Pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung Kota Tanjungbalai)

0 0 1

Implementasi Manajemen Risiko di Bidang Impor (Studi Kasus Pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung Kota Tanjungbalai)

0 0 50

Implementasi Manajemen Risiko di Bidang Impor (Studi Kasus Pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung Kota Tanjungbalai)

0 0 5

Implementasi Manajemen Risiko di Bidang Impor (Studi Kasus Pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung Kota Tanjungbalai)

0 0 2