Risiko Pelanggaran di Bidang Impor

99 ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Bapak Irawan selaku Kasubsi Hanggar Pabean dan Cukai I: “Risiko yang biasa kita hadapin dari kegiatan impor ini seperti terjadinya praktek manipulasi jumlah, jenis, klasifikasi, dan harga barang impor sehingga tidak terpenuhinya hak-hak negara pungutan bea masuk, pajak dalam rangka impor, dan pungutan negara lainnya. Ada juga kecurangan yang sengaja dilakukan dengan maksud memperkecil bea masuk padahal nilai impornya itu besar, karena pada dasarnya gak ada orang yang mau bayar pajak tinggi. Kalau sudah terdeteksi pelanggaran begini maka importir bisa kena sanksi dan kena tambah bayar. Track recordnya juga berpengaruh misalnya biasa dia masuk medium-risk jadi ke high-risk.” Hal senada juga dikatakan oleh Bapak Irvan Ardiyansyah Wijanarko selaku Pelaksana Pemeriksa: “Risiko pelanggaran yang biasa terjadi adalah importir yang salah menentukan tarif Bea Masuk dan PDRI, barang yang diangkut tidak sesuai dengan yang diberitahukan, kurangnya kelengkapan dokumen, kerusakan barang yang sebenarnya dan atau kerusakan kemasan barang.

IV.2.2 Risiko Pelanggaran di Bidang Impor

Ada banyak risikopelanggaran yang harus mampu dicegah dan dimitigasi oleh Bea Cukai. Setiap risiko memiliki dampaknya tersendiri, dari risiko kecil hingga besar yang berdampak pada eksistensi institusi Bea dan Cukai hingga membahayakan negara. Berikut adalah jenis-jenis pelanggaran dalam bidang impor di yang harus dicegah oleh Bea dan Cukai, yakni : Universitas Sumatera Utara 100 1. Penyelundupan Penyelundupan adalah barangsiapa yang melakukan kegiatan mengimpor atau mengekspor barang tanpa mengindahkan atau sama sekali tidak memenuhi ketentuan atau prosedur sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Undang-undang No.10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan. 2. Uraian barang tidak benar Uraian Barang Tidak Benar dilakukan untuk memperoleh keuntungan dari bea masuk yang rendah atau menghindari peraturan larangan dan pembatasan 3. Pelanggaran nilai barang Dapat terjadi nilai barang sengaja dibuat lebih rendah untuk menghindari bea masuk atau sengaja dibuat lebih tinggi untuk memperoleh restitusi draw- back yang lebih besar. 4. Pelanggaran negara asal barang Memberitahukan negara asal barang dengan tidak benar misalkan negara asal Jepang diberitahukan Thailand dengan maksud memperoleh preferensi tarif di negara tujuan. Pelanggaran Fasilitas Keringanan Bea Masuk Atas Barang Yang Diolah. Yaitu tidak mengekspor barang yang diolah dari bahan impor yang memperoleh keringanan bea masuk. Universitas Sumatera Utara 101 5. Pelanggaran impor sementara Tidak mengekspor barang seperti dalam keadaan semula. 6. Pelanggaran perizinan impor Misalnya memperoleh izin mengimpor bibit bawang putih ternyata dijual ke pasaran bebas sabagai barang komnsumsi. 7. Pelanggaran transit barang Barang yang diberitahukan transit ternyata di impor untuk menghindari bea. 8. Pemberitahuan jumlah muatan barang tidak benar Tujuannya agar dapat membayar bea masuk lebih rendah atau untuk menghindari kuota. 9. Pelanggaran tujuan pemakaian Misalnya memperoleh pembebasan bea masuk dalam rangka Penanaman Modal Asing PMA tetapi dijual untuk pihak lain. 10. Pelanggaran spesifikasi barang dan perlindungan konsumen Pemberitahuan barang yang menyesatkan untuk menghindari persyaratan dalam Undang-Undang Spesifikasi Barang atau Perlindungan Konsumen. Universitas Sumatera Utara 102 11. Barang melanggar hak atas kekayaan intelektual Yaitu barang palsu atau bajakan yang diimpor disuatu negara atau diekspor dari suatu negara. 12. Transaksi gelap Transaksi yang tidak dicatat dalam pembukuan perusahaan untuk menyembunyikan kegiatan ilegal. Pelanggaran ini dapat diketahui dengan mengadakan audit ke perusahaan yang bersangkutan. 13. Pelanggaran pengembalian bea Klaim palsu untuk memperoleh pengembalian beapajak dengan mengajukan dokumen ekspor yang tidak benar. 14. Usaha fiktif Usaha fiktif diciptakan untuk mendapatkan keringanan pajak secara tidak sah. Contohnya adalah perusahaan yang melakukan ekspor fiktif yang ternyata tidak mempunyai pabrik dan alamat kantornya tidak dapat ditemukan. 15. Likuidasi palsu Perusahaan beroperasi dalam periode singkat untuk meningkatkan pendapatan dengan cara tidak membayar pajak. Kalau pajak terhutang sudah menumpuk kemudian menyatakan bangkrut untuk menghindari pembayaran. Pemiliknya kemudian mendirikan perusahaan baru. Di Indonesia praktek ini Universitas Sumatera Utara 103 dipakai oleh Importir yang sudah sering dikenakan tambah bayar supaya bisa memperoleh jalur hijau maka ia mendirikan perusahaan baru. Sistem self-assesment memberikan kepercayaan yang besar kepada para pengguna jasa kepabeanan. Namun, kepercayaan tersebut harus diimbangi dengan tanggung jawab, kejujuran, dan kepatuhan dalam pemenuhan ketentuan undang- undang yang berlaku. Dalam hal pengguna jasa kepabeanan melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang kepabeanan, maka penanganan atas pelanggaran ketentuan kepabeanan lebih dititikberatkan pada penyelesaian secara fiskal yaitu berupa pembayaran sejumlah uang kepada negara dalam bentuk denda. Sanksi administrasi selain ditujukan untuk memulihkan hak- hak negara juga dimaksudkan untuk menjamin ditaatinya aturan yang secara tegas telah diatur dalam perundang-undangan. Tabel 4.1 Data Pelanggaran Impor di KPPBC TMP C Teluk Nibung Tahun Jenis Pelanggaran Detil Barang Lokasi 2013 1.Barang tersebut diangkut tanpa di cantumkan dalam manifets danatau dengan sengaja diberitahukan secara tidak benar 2. Barang tersebut diangkut tanpa di cantumkan dalam manifets danatau dengan sengaja diberitahukan secara tidak benar 3. Barang tersebut tanpa di cantumkan dalam manifets danatau dengan sengaja diberitahukan secara tidak benar 4. Barang tersebut diangkut tanpa di cantumkan dalam manifets danatau dengan sengaja diberitahukan secara tidak benar 5. Barang tersebut diangkut tanpa di 1. a. Kursi Santai b. Roti Jagung c. Kursi Mobil d. Ban kereta e. Milo f. Tilam g. Ban Dalam h. Shampo Summer 2. Bawang Merah 3. Bawang Merah 4. Bawang Merah 5. a. Bawang Merah b. Bawang Bombay 6. Bawang Merah 1. Gudang Pelindo 2. Dermaga Pelabuhan Teluk Nibung 3. Dermaga Pelabuhan Teluk Nibung 4. Dermaga Pelabuhan Teluk Nibung 5. Dermaga Pelabuhan Teluk Nibung 6. Dermaga Pelabuhan Teluk Nibung Universitas Sumatera Utara 104 cantumkan dalam manifets danatau dengan sengaja diberitahukan secara tidak benar 6. Barang tersebut diangkut tanpa di cantumkan dalam manifets danatau dengan sengaja diberitahukan secara tidak benar 2014 1. Barang tersebut diangkut tanpa di cantumkan dalam manifets danatau dengan sengaja diberitahukan secara tidak benar 2. Barang tersebut diangkut tanpa di cantumkan dalam manifets danatau dengan sengaja diberitahukan secara tidak benar 3. Barang tersebut diangkut tanpa di cantumkan dalam manifets danatau dengan sengaja diberitahukan secara tidak benar 4. Barang tersebut diangkut tanpa di cantumkan dalam manifets danatau dengan sengaja diberitahukan secara tidak benar 1. a. Bawang merah b. Ban Bekas c. Kasur Bekas 2. Plastik Toys 3. Plastik Toys 4. Plastik Toys 1. Dermaga Pelabuhan Teluk Nibung 2. Gudang PT. Pelindo Pelabuhan Teluk Nibung 3. Gudang PT. Pelindo Pelabuhan Teluk Nibung 4. Gudang PT. Pelindo Pelabuhan Teluk Nibung 2015 1. Barang tersebut diangkut tanpa di cantumkan dalam manifets danatau dengan sengaja diberitahukan secara tidak benar 2. Barang tersebut diangkut tanpa di cantumkan dalam manifets danatau dengan sengaja diberitahukan secara tidak benar Wijaya 3. Barang tersebut diangkut tanpa di cantumkan dalam manifets danatau dengan sengaja diberitahukan secara tidak benar 4. Barang tersebut diangkut tanpa di cantumkan dalam manifets danatau dengan sengaja diberitahukan secara tidak benar 5. Barang tersebut diangkut dengan tanpa di cantumkan dalam manifets danatau dengan sengaja diberitahukan secara tidak benar 6. Barang tersebut diangkut dengan tanpa di cantumkan dalam manifets danatau dengan sengaja diberitahukan 1. Bawang Merah 2. Stationery alat tulis 3. Stationery alat tulis 4. Stationery alat tulis 5.a. Mata ikan merek sago produk thailand b. Wafer coklat merek Vfood produk thailand c. Biskuit merek Majestik produk Malaysia d. Karpet tanpa merek warna ungu dalam keadaan bekas e. lingkar sepeda motor tanpa merek dalam keadaan bekas f. Ban luar merek Bridgestone made ini Indonesia dan merek goodyear made in malaysia dalam keadaan bekas 1. Kanwil Sumut 2. Gudang PT. Pelindo Pelabuhan Teluk Nibung 3. Gudang PT. Pelindo Pelabuhan Teluk Nibung 4. Gudang PT. Pelindo Pelabuhan Teluk Nibung 5. Pelabuhan Teluk Nibung 6. Pelabuhan Teluk Nibung 7. Gudang Pelindo Universitas Sumatera Utara 105 secara tidak benar 7. a. Diduga terkena aturan lartas b. Terdapat perbedaan jumlah dan jenis barang c. Kekurangan pembayaran g. Ban Dalam mobil dalam keadaan bekas 6. Jaring Ikan 7. Sparepart of water pump, Motorcycle part, Bicycle, Esppreso Maker Dll 2016 1. Tidak Tercantum dalam manifes 2. Tidak Tercantum dalam manifes 3. Tidak Tercantum dalam manifes 4. Tidak Tercantum dalam manifes 5. Tidak Tercantum dalam manifes 1. Roti 2. Pakaian bekas 3. Pakaian bekas 4. Pakaian bekas 5. Minuman mengandung Etil Alkohol 1. Pelabuhan Pelindo Teluk Nibung 2. Tempat Penimbunan Pabean Bagan Asahan 3. Tempat Penimbunan Pabean Bagan Asahan 4. Tempat Penimbunan Pabean Bagan Asahan 5. KPPBC TMP C Teluk Nibung Sumber : KPPBC TMP C Teluk Nibung Dari tabel pelanggaran impor di KPPBC TMP C Teluk Nibung diatas, kerap terjadi jenis pelanggaran yang impor sama di sepanjang tahun 2013 hingga 2016. Undang-undang kepabeanan pada dasarnya menganut asas menghitung dan menyetor sendiri bea masuk atau bea keluar yang terhutang oleh importir atau eksportir self-assesment. Berikut uraian tentang pelanggaran impor yang pernah terjadi di KKPBC TMP C Teluk Nibung : 1. barang yang diimpor tersebut diangkut tanpa di cantumkan dalam manifes daftar barang danatau dengan sengaja diberitahukan secara tidak benar yang diangkut ke pelabuhantujuannya agar dapat membayar bea masuk lebih rendah atau untuk menghindari kuota. 2. barang yang diangkut terkena aturan lartas larangan pembatasan, berarti tersebut adalah barang yang dilarang danatau dibatasi impornya sehingga barang lartas tersebut harus di awasi untuk arus keluar maupun masuk ke Universitas Sumatera Utara 106 negara ini. Tidak sembarangan. Harus ada izin danatau rekomendasi dari instansi yang berwenang. 3. terdapat perbedaan jumlah dan jenis barang, berarti uraian pelanggaran ini dilakukan untuk memperoleh keuntungan dari bea masuk yang rendahtindakaningin membayar pajak lebih besar ke Bea Cukai atas barang yang diangkut. 4. dan kekurangan pembayaran, berarti importir tidak membayar penuh kewajibannya atas barang yang sudah diangkut, sehingga menyebabkan tidak terpenuhinya hak negara atas pajak barang yang diimpor tersebut . Pelanggaran-pelanggaran dalam kegiatan impor di atas merupakan risiko- risiko yang diantisipasi oleh Bea Cukai untuk bisa diatasi sehingga tidak merugikan negara karena hak-hak pajak atas barang impor tersebut bisa ditagih oleh petugas Bea Cukai dan barang-barang yang berbahaya bisa dicegah peredarannya oleh Bea Cukai. Sistem sanksi yang dianut oleh UU no.17 tahun 2006 yang menggantikan UU No. 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan sanksi atau hukuman akumulatif yaitu disamping dikenakan pidana penjara paling lama 8 tahun juga dikenakan sanksi administrasi berupa denda paling banyak lima ratus juta rupiah.

IV.2.3 Penetapan Tingkat Risiko Risk Ranking di Bidang Impor

Dokumen yang terkait

Penerapan Electronic Government Dalam Pelayanan Publik Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean Belawan

10 101 114

JAMINAN KEPABEANAN PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN SURAKARTA

2 10 73

APLIKASI NOTA PELAYANAN EKSPOR BERBASIS WEB STUDI KASUS : KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SIDOARJO.

0 0 15

SISTEM PELAYANAN INFORMASI BERBASIS WEB STUDI KASUS : KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SIDOARJO.

0 0 4

SISTEM OTOMATISASI KANTOR DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SURAKARTA.

0 1 15

Implementasi Manajemen Risiko di Bidang Impor (Studi Kasus Pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung Kota Tanjungbalai)

0 1 11

Implementasi Manajemen Risiko di Bidang Impor (Studi Kasus Pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung Kota Tanjungbalai)

0 0 1

Implementasi Manajemen Risiko di Bidang Impor (Studi Kasus Pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung Kota Tanjungbalai)

0 0 50

Implementasi Manajemen Risiko di Bidang Impor (Studi Kasus Pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung Kota Tanjungbalai)

0 0 5

Implementasi Manajemen Risiko di Bidang Impor (Studi Kasus Pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung Kota Tanjungbalai)

0 0 2