No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
5.2. Data Hasil Kuesioner
Penyebaran kuisioner bertujuan untuk sebagai tahap identifikasi dan penilaian terhadap penyebab kegagalan yang ada. Sebagai tahap identifikasi,
kuisioner akan mengidentifikasikan keadaan atau kondisi resiko pada perusahaan, sedangkan pada tahap penilaian maka output pada kuisioner tersebut akan
diberikan bobot. Pada permasalahan penelitian ini, ahliresponden dari kuisioner untuk data
Fault Tree Analysis FTA adalah 3 orang yang mewakili divisi yang berhubungan dengan kegagalan paper machine pada sistem size press section.
Daftar ahliresponden Fault Tree Analysis FTA dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3. Daftar AhliResponden Fault Tree Analysis FTA No.
Nama Jabatan
DivisiBagian Pengalaman
Kerja
1. Syafri
Kepala Bagian Produksi
17 tahun 2.
Is Afrianto Supervisor
Karyawanoperator 9 tahun
3. Budiman
Pekerjapetugas Bengkelperawatan
7 tahun
Kuisioner bertujuan untuk menentukan probabilitas terjadinya penyebab kegagalan. Kuisioner terdiri dari 9 pertanyaan yang merupakan basic event dari
FTA, yang telah disetujui oleh perusahaan. Bobot kuisioner yang digunakan terdiri dari rentang 10-100. Bobot 10 menyatakan probabilitas terjadi 10 dari
seluruh kegagalan dan 100 menyatakan probabilitas terjadi 100 dari seluruh kegagalan. Hasil rekapan kuisioner dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
Tabel 5.4. Rekapitulasi Kuisioner No
Basic Event Kepala
Produksi Operator
Petugas Bengkelperawatan
1 Tidak adanya perawatan mesin secara berkala
0.3 0.3
0.4 2
Tidak adanya keterampilan petugas pemeliharaan 0.3
0.2 0.3
3 Umur pakai fan motor sudah mencapai batas
0.6 0.5
0.3 4
Kelalaian petugas pemeliharaan mesin 0.3
0.4 0.5
5 Operator tidak melakukan pengecekan mesin
0.4 0.6
0.2 6
Kelalaian dalam pemberian pelumas 0.3
0.2 0.2
7 Kondisi mesin yang aus akibat gesekan
0.4 0.3
0.2 8
Operator lalai dalam mengoperasikan mesin 0.3
0.4 0.2
9 Tidak adanya training operator
0.5 0.5
0.3
Universitas Sumatera Utara
5.3. Pengolahan Data Fault Tree Analysis FTA 5.3.1. Hasil Pengolahan Data Kuisioner Setelah Pemberian Bobot
Keahlian responden untuk menjawab kuisioner sangat spesifik terhadap bidang yang dikuasainya. Metode FTA menggunakan judgement expert penilaian
ahli untuk mendapatkan probabilitas yang ada, maka pemberian bobot perlu dilakukan berdasarkan keputusan yang diberikan oleh ahliresponden FTA. Bobot
0,1 akan diberikan kepada divisi yang tidak bertanggung jawab secara langsung dan bobot 0,4 diberikan kepada divisi yang bertanggung jawab langsung terhadap
kuisioner yang diajukan. Hasil kuisioner setelah pemberian bobot yang berhubungan langsung dengan responden ahli dapat dilihat pada Tabel 5.5.
berikut:
Tabel 5.5. Hasil Kuisioner yang Berhubungan Langsung dengan RespondenAhli
Kuisioner AhliResponden
2 Kepala Produksi
3 6
7 9
5
Karyawanoperator 8
1 Petugas bengkelperawatan
4
Hasil rekapan kuisioner setelah pemberian bobot dapat dilihat pada Tabel 5.6. dan pohon analisi kerusakan Mesin FTA dapat dilihat pada Gambar 5.2.
dibawah :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6. Rekapitulasi Pembobotan Kuesioner No
Basic Event Kepala
Produksi Operator
Petugas BengkelPerawatan
Total
1 Tidak perawatan mesin secara berkala
0.03 0.03
0.16 0.22
2 Tidak adanya keterampilan petugas pemeliharaan
0.12 0.02
0.03 0.17
3 Umur pakai komponen motor sudah mencapai batas
0.18 0.05
0.03 0.26
4 Kelalaian petugas pemeliharaan mesin
0.03 0.04
0.20 0.27
5 Operator tidak melakukan pengecekan mesin
0.04 0.24
0.02 0.30
6 Kelalaian dalam pemberian pelumas
0.12 0.02
0.02 0.16
7 Kondisi komponen yang aus akibat gesekan
0.16 0.03
0.02 0.21
8 Operator lalai dalam mengoperasikan mesin
0.03 0.16
0.02 0.21
9 Tidak adanya training operator
0.20 0.05
0.03 0.28
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
Size press Paper Machine
Kegagalan motor penggerak
Motor rusak
Tidak adanya perawatan mesin
secara berkala Tidak adanya
keterampilan petugas
pemeliharaan Umur pakai
komponen motor sudah mencapai
batas Kegagalan Roll
Roll macet
Kelalaian petugas
pemeliharaan mesin
Operator tidak melakukan
pengecekan mesin
Motor terbakar
Operator lalai dalam
mengoperasikan mesin
Tidak adanya training operator
P A P B
P 2
1 2
3
4 5
9
Roll rusak
Kelalaian dalam pemberian
pelumas Kondisi
komponen yang aus akibat
gesekan
6 7
P 3
8
P 1 P 4
Gambar 5.2. FTA Kegagalan Size Press
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
perhitungan probablilitas dari FTA diatas adalah sebagai berikut: 1.
Kegagalan Motor penggerak P1 = P1 x P2
= 0.22 x 0.17 = 0.0374
P4 = P8 x P9
= 0.21 x 0.28 = 0.0588
PA = [P1 + P4 + P3] – [P1 x P4 + P4 x P3 + P1 x P3 + P1 x P4 x P3]
= [0.0374 + 0.0588 + 0.26] – [0.0374 x 0.0588 + 0.0588 x 0.26 + 0.0374 x 0.26 + 0.0374 x 0.0588 x 0.26]
= 0.3284 2.
Kegagalan Roll P2 = P4 + P5
= 0.27 + 0.30 = 0.57
P3 = P6 + P7 = 0.16 + 0.21
= 0.37 PB = [P2 + P3] – [ P2 x P3 ]
= [0.57 + 0.37] – [ 0.57 x 0.37 ] = 0.7291
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
Perhitungan probabilitas dengan menggunakan metode FTA diatas, didapatkan risiko probabilitas kegagalan size press dapat dilihat pada tabel 5.7
dibawah ini :
Tabel 5.7. Urutan Probabilitas Kegagalan No.
Kecacatan Probabilitas
1 Kegagalan Motor penggerak
0.3284 2
Kegagalan Roll 0.7291
5.4. Reliability Centered Maintenance RCM