BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis pemecahan masalah maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Analisa penyebab kegagalan unit mesin size press section adalah kegagalan
Electromotor dengan hasil perhitungan probabilitas sebesar 0,3284 dan kegagalan Rolls dengan hasil perhitungan probabilitas kegagalan sebesar
0,7291. Untuk faktor penyebab kegagalan terbesar adalah faktor operator tidak melakukan pengecekan mesin dengan nilai sebesar 0,30. Sehingga
diperlukan pelatihansosialisasi agar operator lebih terampil dalam mengoperasikan dan menjaga mesin.
2. Analisa dengan metode RCM, didapat tindakan perawtaan untuk 3 komponen
kritis moving roll, fixed roll, dan applicator roll adalah Time Directed TD 3.
Berdasarkan perhitungan Total Minimum Downtime untuk menentukan jadwal pergantian optimum komponen unit mesin size press section didapat
untuk komponen moving Roll selama 24 hari, fixed roll selama 24 hari, dan applicator roll selama 37 hari. Penerapan jadwal pergantian tersebut dapat
menurunkan donwtime sebesar 26,6
Universitas Sumatera Utara
7.2. Saran
Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan dalam penelitian 1. Sebaiknya perusahaan melakukan penjadwalan pergantian komponen mesin
kritis untuk mengurangi downtime pada lantai produksi. 2. Sebaiknya perusahaan melakukan kegiatan perawatan dengan disiplin.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Indah Kiat Pulp Paper Perawang adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pulp dan kertas terpadu dengan status Penanaman
Modal Asing PMA. PT Indah Kiat Pulp Paper Perawang resmi berdiri pada tanggal 7 Desember 1976. Permohonan pendirian pabrik ini dilakukan dengan
status PMA dimana tujuannya yaitu memudahkan mendatangkan tenaga asing, karena tenaga lokal belum menguasai mengenai pembuatan kertas, disamping
memberikan perangsang agar investor asing mau masuk ke Indonesia. PT. Indah Kiat Pulp Paper Corporation pertama kali dipelopori oleh
Soetopo Jannto Yap Sui Kei. Saat itu beliau memimpin Berkat Group. Tahun 1975, Berkat Group yang memiliki banyak anak perusahaan tersebut mengajak :
a. Chung Hwa Pulp Corporation, Taiwan b. Yuen Foong Yu Paper Manufacturing, Taiwan
Kemudian mereka melakukan survey pertama untuk studi kelayakan dengan lokasi pendirian :
a. Pabrik kertas di Serpong, Tangerang, Jawa Barat b. Pabrik Pulp di Jawa Tengah, Jambi, Riau serta tujuh daerah lainnya
Tahun 1976 diurus perizinan pembebasan tanah, pengurusan izin penanaman modal dengan status Penanaman Modal Asing PMA dengan izin
Presiden tanggal 11 April 1976.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 1982 pembukaan dan perataan hutan. Hak pengusahaan hutan yang dimiliki PT. IKPP Corporation meliputi pemungutan dan penebangan,
pemeliharaan dan penjualan hasil : 1. HPH pembalakan Logging adalah hak pengusaha hutan dan tujuan
pemanfaatan kayu Log untuk dijual dengan prinsip dan asas lestari yang berkesinambungan.
2. HPH Hutan Industri HTI adalah hak yang diberikan untuk pengelolaan hutan yang tidak produktif menjadi hutan yang lebih baik dengan cara penanaman
hutan buatan dari jenis yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. 3. Izin Pemanfaatan Kayu IPK adalah hak untuk pemanfaatan kayu daru suatu
wilayah hutan yang akan dikonservasikan menjadi lain dalam waktu maksimum satu tahun.
Sementara itu, pengoperasian mesin kertas line 3 di pabrik kertas Tangerang dilakukan disamping persiapan lokasi pabrik pulp dilakukan di desa
Perawang dan Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak Sri Indrapura, Propinsi Riau. Setahun kemudian pembangunan fisik pabrik pulp fase I
dimulai di Propinsi Riau. Secara bersamaan dibangun pula fasilitas bongkar muat berupa pelabuhan khusus yang dapat disandari oleh kapal samudra dengan bobot
mati lebih dari 6.000 ton yang berjarak lebih kurang 1.5 kilometer dari lokasi pabrik Pulp di tepi sungai Siak. Pabrik percobaan Pulp dilakukan ditandai dengan
peresmian pabrik oleh Presiden RI Bapak Soeharto pada tanggal 24 Mei 1984. Pada saat itu kapasitas pabrik pulp sulfat yang di kelantang Bleached Kraft Pulp
adalah 75.000 ton tahun, sehingga kebutuhan pulp pabrik kertas di Tangerang
Universitas Sumatera Utara
tidak perlu di import lagi, melainkan dipenuhi oleh pasokan pulp dari propinsi Riau. Pabrik ini merupakan pabrik sulfat yang di Kelantang berbahan baku kayu
pertama kali di Indonesia. Pada tahun ini dimulai pembangunan Hutan Tanaman Industri HTI berdasarkan kerja sama antara PT. Indah Kiat Pulp Paper
Corporation dengan PT. Arara Abadi. Pada tahun 1985 produksi pulp 250 tonhari dicapai kemudian dilanjutkan
perencanaan pembangunan Hutan Tanaman Industri tahap kedua. Pada tahun ini, PT. Indah Kiat Pulp Paper Corporation sempat mengalami kerugian disebabkan
oleh pengaruh resesi dunia, produksi kualitas masih belum stabil, disamping adanya pengganti pengalihan pimpinan dari Bapak Soetopo Jananto ke putra
pertama beliau. Pada tahun 1986 hak kepemilikan Indah Kiat dibeli oleh Sinar Mas Group
yang dipimpin oleh Bapak Eka Cipta Wijaya, dengan pembagian saham : a. PT. Satria Perkasa Agung 67
b. Chung Hwa Pulp Corporation 23 c. Yuen Fong Yu Manufacturing 10
Setahun kemudian merupakan masa transisi dari Bapak Boediono Jananto kepada Teguh Ganda Wijaya, putra Bapak Eka Wijaya. Pada Tahun ini pula
produksi pulp 300 tonhari tercapai setelah dilakukan modifikasi fasilitas produksi. Pembangunan fase I pabrik kertas di Perawang dimulai tahun 1988
dengan memasang 1 line mesin kertas budaya Wood Free Printing Writing Paper yang berkapasitas 150 tonhari. Adanya pabrik ini menjadikan pabrik
Perawang sebagai pabrik pulp dan kertas terpadu.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 1989 dilakukan pembangunan pabrik pulp fase II Perawang dengan peresmian oleh Presiden RI Bapak Soeharto bertempat di Lokseumawe,
Aceh dengan nama KKA. Kemudian tahun 1990, pembangunan pabrik fase II di Pinang Sebatang dimulai dengan pemasangan mesin kertas berkapasitas 500
tonhari yang merupakan salah satu mesin kertas budaya terbesar di Asia. Produksi percobaan pabrik fase II melakukan penjualan saham kepada masyarakat
serta koperasi-koperasi dengan pembagian saham : a. PT. Putri Nusa Eka Persada 54,39
b. Chung Hwa Pulp Corporation 19,99 c. Yuen Fong Yu Paper Manufacturing 8,69
Proses persiapan pelaksanaan program Bapak Anak Angkat dilakukan yaitu merupakan program keterkaitan industri besar dengan industri kecil oleh
Department Perindustrian dan Pemda Dati I Riau. Pengukuhan Anak Angkat dilakukan menyangkut industri kerajinan kulit, industri sepatu kulit, kerajinan
batik, konveksi pakaian, pengecoran logam, tenun tradisional Siak, cat logam dan lain-lain. Dan juga setahun kemudian dilakukan pengembangan fase III pabrik
pulp dimulai dengan kapasitas 1.300 tonhari, dimana uji coba produksi dilakukan pada akhir tahun. Disamping itu, PT. Indah Kiat Pulp Paper Corporation juga
turut membantu pemerintah dengan menerima karyawan magang asal Timor Timur sebanyak 20 orang berdasarkan Program Departemen Tenaga Kerja.
Tahun 1994 pabrik pulp fase III beroperasi secara komersial dan bergabung bersama-sama dengan pabrik pulp fase I dan II untuk menghasilkan
pulp yang bermutu tinggi sehingga kapasitasnya dapat ditingkatkan dari 800 ton
Universitas Sumatera Utara
menjadi 1.300 tonhari. Kemudian pembangunan pabrik pulp fase IV dilakukan pada tahun berikutnya dengan kapasitas 1.600 tonhari, dimana uji coba operasi
dijadwalkan pada akhir tahun 1996, disamping : a. Mengangkat dua anak angkat di Perawang yaitu konveksi dan tukang kayu.
b. Membantu pemerintah lagi dengan menerima 24 orang tenaga kerja asal Tim- Tim.
c. Menerima sertifikat ISO 9002. d. Menerima penghargaan dari Menteri Urusan Peranan Wanita sebagai
perusahaan Pembina Nakerwan terbaik di Riau. e. Menerbitkan majalah info kiat.
f. Mendirikan sekolah TK dan SD YPPI. Tahun 1996 merupakan tahun penghargaan bagi PT. Indah Kiat Pulp
Paper. Selain mendapat penghargaan Upakarti dari Presiden juga mendapat penghargaan peringkat biru, lingkungan hidup dan Menteri Kesejahteraan
Lingkungan Hidup menyangkut lingkungan yang sehat. Pada tahun yang sama, produksi percobaan pabrik pulp IV dan persiapan pembangunan pabrik kertas III
dilakukan. Tahun 1997 PT. Indah Kiat Pulp Paper mendapat lagi penghargaan Zero Accident nihil kecelakaan kerja dari Presiden RI, serta mendapat sertifikat
ISO 14001. Saat itu menerima 5 orang naker asal Tim-Tim. Pada tahun 1998 pembangunan pabrik kertas III dengan kapasitas 1.300
tonhari dicapai dan dimulai pembangunan gedung training centre dengan biaya senilai dua milyar Rp 2 M. PT. Indah Kiat Pulp Paper Corporation adalah
Universitas Sumatera Utara
salah satu badan hukum swasta nasional yang dipercaya untuk mengusahakan hutan dan industri hasil hutan dalam bentuk HPH Group :
a. PT. Arara Abadi luas konsesi ± 265.000 Ha. b. PT. Wira Karya Sakti luas konsesi ± 220.000 Ha.
c. Mapala Rabda luas konsesi ± 155.000 Ha. d. PT. Dexter Timber Perkasa Indonesia luas konsesi ± 166.000 Ha.
e. PT. Murini Timber luas konsesi ± 116.000 Ha Maka produksi PT. Indah Kiat Pulp Paper secara garis besar yaitu
awalnya pabrik yang berada di Perawang memproduksi bubur kertas, lalu setelah itu hasilnya dikirim ke pabrik yang berada di Serang untuk di produksi ulang
menjadi kertas kemasan, setelah itu hasilnya produksi dikirim kembali ke pabrik yang berada di Tangerang untuk di olah menjadi kertas cetak dan tulis untuk
segera dipasarkan kepada konsumen.
2.2. Visi PT. Indah Kiat Pulp Paper Perawang