V-1 BAB III
LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian Pemeliharaan
Perawatan maintenance adalah semua tindakan yang dibutuhkan untuk memelihara suatu unit mesin atau alat di dalamnya atau memperbaiki sampai pada
kondisi tertentu yang bisa diterima Dhilon, 2006.
Pemeliharaan didefinisikan sebagai suatu aktifitas yang dilakukan agar peralatan atau item dapat dijalankan sesuai dengan standar performansi semula,
atau juga didefinisikan sebagai suatu tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu hasil yang dapat mengembalikan atau mempertahankan item pada kondisi
yang selalu berfungsi. Tujuan dari pemeliharaan adalah memperanjang umur pakai peralatan, menjamin tingkat ketersediaan yang optimal dari fasilitas
produksi, menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas untuk pemakaian darurat serta menjamin keselamatan operator dan pemakai fasilitas. Corder,
1992.
3.2. Tujuan Pemeliharaan
Menurut Corder 1992, tujuan dilakukannya pemeliharaan antara lain : 1.
Memperpanjang kegunaan aset yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya
2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau
jasa untuk mendapatkan laba investasi semaksimal mungkin
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
3. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu 4.
Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut
3.3. Jenis-jenis Pemeliharaan
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan Pekerjaan pemeliharaan dikategorikan dalam dua cara Corder, 1992, yaitu :
1. Pemeliharaan terencana planned maintenance Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang dilakukan secara
terorginisir untuk mengantisipasi kerusakan peralatan di waktu yang akan datang, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya. Pemeliharaan terencana dibagi menjadi dua aktivitas utama yaitu:
a. Pemeliharaan pencegahan Preventive Maintenance Pemeliharaan pencegahan preventive maintenance adalah inspeksi
periodik untuk mendeteksi kondisi yang mungkin menyebabkan produksi terhenti atau berkurangnya fungsi mesin dikombinasikan dengan
pemeliharaan untuk menghilangkan, mengendalikan, kondisi tersebut dan mengembalikan mesin ke kondisi semula.
b. Pemeliharaan korektif Corrective Maintenance Pemeliharaan secara korektif corrective maintenance adalah
pemeliharaan yang dilakukan secara berulang atau pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian termasuk penyetelan dan
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
reparasi yang telah terhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima.
Jadi, pemeliharaan terencana merupakan pemakaian yang paling tepat mengurangi keadaan darurat, menaikkan ketersediaan availability untuk
produksi, memperpanjang waktu antara overhaul, meningkatkan efisiensi mesin, dan waktu nganggur mesin.
2. Pemeliharaan tak terencana unplanned maintenance Pemeliharaan tak terencana adalah pemeliharaan darurat, yang didefenisikan
sebagai pemeliharaan dimana perlu segera dilaksanakan tindakan untuk mencegah akibat yang serius, misalnya hilangnya produksi, kerusakan besar
pada peralatan, atau untuk keselamatan kerja. Pada umumya sistem pemeliharaan merupakan metode tak terencana, dimana peralatan yang
digunakan dibiarkan atau tanpa disengaja rusak hingga akhirnya, peralatan tersebut akan digunakan kembali maka diperlukannya perbaikan atau
pemeliharaan. Secara skematik dapat dilihat sesuai diagram alir proses suatu perusahaan untuk sistem pemeliharaan dapat dilihat pada Gambar 3.1..
Gambar 3.1. Diagram Alir dari Pembagian Pemeliharaan
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
3.4. Laju Kegagalan