Fungsi Sistem dan Kegagalan Fungsi Failure Mode and Effect Analysis FMEA

No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1

5.4.4. Fungsi Sistem dan Kegagalan Fungsi

Fungsi Function adalah kinerja performance yang diharapkan oleh suatu sistem untuk dapat beroperasi. Functional Failure FF didefinisikan sebagai ketidakmampuan suatu komponen atau sistem untuk memenuhi standar prestasi performance standard yang diharapkan. Aktivitas penelususuran data akan lebih terstruktur dan mudah dilakukan dengan pengkodean fungsi dan kegagalan fungsi. Pengkodean fungsi dan kegagalan fungsi dilakukan dengan keterangan sebagai berikut: 1. Huruf melambangkan nama unit operasi dari mesin size press. 2. Angka pertama melambangkan nama komponen utama mesin size press. 3. Angka kedua melambangkan kegagalan fungsi. Fungsi sistem dan kegagalan fungsi mesin size press section dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.10. Fungsi Sistem dan Kegagalan Fungsi Kode Fungsi Sistem Kode Kegagalan Fungsi Uraian Fungsi atau Kegagalan Fungsi A.1. Berfungsi untuk menggerakkan atau memutar rolls. A.1.1. Rolls tidak bisa berputar sehingga tidak dapat melapisi permukaan kertas dengan film starch. B.1. Berfungsi untuk mendistribusikan film satarch pada fixed roll dan moving roll B.1.1. Tidak terlapisinya kertas dengan film starch Universitas Sumatera Utara No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1 Tabel 5.10. Fungsi Sistem dan Kegagalan Fungsi Lanjutan Kode Fungsi Sistem Kode Kegagalan Fungsi Uraian Fungsi atau Kegagalan Fungsi B.2. Berfungsi menerima masukan kertas dari main dryer dan memberi tekanan agar film starch bisa melapisi kertas dengan sempurna. B.2.1. Film starch tidak rata dalam pelapisan. B.3. Berfungsi memberi tekanan agar film starch bisa melapisi kertas dengan sempurna dan mengeluarkan hasil pelumasi kertas dengan film starch ke after dryer B.3.1. Film starch tidak rata dalam pelapisan. B.4. Berfungsi mengontrol dan mengarahkan kertas yang masuk kedalam size press section. B.3.1. Kertas tidak bisa dilapisi film starch.

6.4.5. Failure Mode and Effect Analysis FMEA

FMEA failure mode and effect analysis adalah suatu prosedur terstruktur untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan failure mode. FMEA berguna untuk memprediksi komponen mana yang kritis, yang sering rusak dan jika terjadi kerusakan pada komponen tersebut maka sejauh mana pengaruhnya terhadap fungsi sistem secara keseluruhan pada produksi dispenser. Dengan demikian, dapat diberikan perlakuan lebih terhadap komponen tersebut dengan tindakan pemeliharaan yang tepat. Hal utama dalam FMEA Universitas Sumatera Utara No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1 adalah Risk Priority Number RPN. RPN merupakan hasil perhitungan matematis dari keseriusan effect severity, kemungkinan terjadinya cause menimbulkan kegagalan yang berhubungan dengan effect occurrence, dan kemampuan untuk mendeteksi kegagalan sebelum terjadi detection. RPN dapat ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut : RPN = Severity Occurrence Detection Hasil dari RPN menunjukkan tingkatan prioritas peralatan yang dianggap beresiko tinggi sebagai penunjuk ke arah tindakan perbaikan. Berikut data dari komponen mesin Size press yang akan diidentifikasi penyebab kegagalannya dapat dilihat pada Tabel 5.11. Universitas Sumatera Utara No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1 Tabel 5.11. FMEA Failure Mode and Effect Analysis No. Komponen Failure Mode Failure Cause Failure Cause Severity Occurance Detection RPN 1. Electromotor Motor rusak - Rotor rusak - O-ring aus - Bearing pecah - Fan rusak - Rolls tidak berputar sehingga tidak bisa melapisi film starch 10 3 4 120 2. Applicator Roll Applicator Roll rusak - Hose cyl Applicator korosif - Gear Box rusak - Tidak tersedianya film starch 8 3 6 144 - Edge Shower patah - Baut coupling lepas 3. Fixed Roll Fixed Roll rusak - Gear Coupling rusak - Gear coupling aus - Hose Cooling bocor - film starch tidak terlapisi dengan rata 8 4 6 192 4. Moving Roll Moving Roll rusak - Edge Shower patah - Gear Box rusak - Banyak starch menempel - Film starch tidak rata terlapisi 8 4 6 192 5 Paper Roll Paper Roll rusak - Gear box rusak - Bearing rusak - Kertas tidak bisa dilapisi film starch 7 3 4 84 Universitas Sumatera Utara III-1

5.4.6. Logic Tree Analysis LTA

Dokumen yang terkait

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

38 124 188

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

0 0 20

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

1 1 1

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

3 7 9

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

0 1 20

Analisis Perawatan Mesin Produksi dan Penyebab Kegagalan Mesin Dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Fault Trees Analysis (FTA)

0 0 18

Analisis Perawatan Mesin Produksi dan Penyebab Kegagalan Mesin Dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Fault Trees Analysis (FTA)

0 0 1

Analisis Perawatan Mesin Produksi dan Penyebab Kegagalan Mesin Dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Fault Trees Analysis (FTA)

0 1 8

Analisis Perawatan Mesin Produksi dan Penyebab Kegagalan Mesin Dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Fault Trees Analysis (FTA)

0 0 1

Analisis Perawatan Mesin Produksi dan Penyebab Kegagalan Mesin Dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Fault Trees Analysis (FTA)

0 0 22