Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 79 Tabel 3.13 Rangkuman hasil uji daya pembeda Instrumen Kemampuan Awal Jumlah Soal Daya Pembeda Sangat Kurang Kurang Cukup Lebih Sangat 30 8 15 7 Dari hasil uji daya pembeda soal kemampuan awal ada dua soal yang diperbaiki pada daya pembeda sangat kurang membedakan, tiga soal tidak dipakai pada daya pembeda kurang, serta satu soal tidak dipakai pada daya pembeda cukup. b. Hasil Uji Daya Pembeda Tes Prestasi Belajar Hasil uji daya pembeda instrumen Tes Prestasi Belajar yang dilakukan terangkum pada table 3.14. Tabel 3.14 Rangkuman hasil uji daya pembeda Instrumen Tes Prestasi Jumlah Soal Daya Pembeda Sangat Kurang Kurang Cukup Lebih Sangat 40 15 13 12 Dari hasil uji daya pembeda soal tes prestasi belajar, ada enam soal yang dipakai pada daya pembeda sangat kurang membedakan, satu soal tidak dipakai pada saya pembeda kurang, dan lima soal dipakai pada daya pembeda cukup.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis data dilakukan untuk mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini digunakan tehnik anava tiga jalan dengan frekuensi isi sel sama. Untuk menggunakan anava, sebelumnya harus dilakukan uji prasarat analisis sebagai berikut : perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 80 a. Uji Normalitas Untuk mengetahui sampel dari populasi berdistribusi normal atau tidak digunakan metode Ryan-Joiner RJ. Statistik RJ adalah koefisien korelasi product momen dan p-value adalah signifikasi atau prodability level of observed dengan hipotesis sebagai berikut: 1. Hipotesis H o = Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal H 1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Untuk pengujian hipotesis digunakan rumus: konstanta a i diberikan oleh persamaan: Dengan m = m 1 , m 2 , ....., m n T dan m 1 , ..., m n adalah nilai ekspektasi dari variabel independen dan mengikasikan variabel distribusi random sampel dari distribusi normal standarnya. V adalah matrik kovarian statistiknya. Pengguna persamaan ini boleh menolak hipotesis null nya jika nilai W sangat kecil. 2. Taraf signifikasi a = Taraf signifikansi 3. Keputusan uji Uji normalitas data menggunakan paket program minitab 15. H ditolak jika p- value a. Jika H ditolak maka data berdistribusi normal. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 81 b. Uji Homogenitas Untuk mengetahui sampel yang berasal dari populasi yang homogen atau tidak digunakan Bartlett : 1. Hipotesis atau atau atau : H 4 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 s s s s s s s s ¹ ¹ ¹ ¹ ,populasi tidak homogen 4 2 3 2 2 2 1 2 : H 1 s s s s = = = , populasi homogen Dengan: V ij = |X ij – i | untuk i = 1, 2, ...., k, j = 1, 2, ....., n dan i = median {x i 1,..., x i n i } 2. Taraf signifikasi a = Taraf signifikansi 3. Keputusan uji Uji homogenitas data menggunakan paket program minitab 15. H ditolak jika p-value a. Jika H ditolak maka data homogen. 2. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui bahwa hipotesis yang telah diajukan diterima atau ditolak. Untuk menguji hipotesis tersebut analisis yang digunakan adalah analisis variansi tiga jalan 2 x 2 x 2. a. Analisis Variansi Tiga Jalan Anava 1 Asumsi Untuk menguji hipotesis menggunakan Anava, maka diasumsikan: a populasi-populasi berdistribusi normal, b populasi-populasi homogen, c sampel perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 82 dipilih secara acak, d variabel terikat berskala pengukuran interval, e variabel bebas berskala pengukuran nominal. 2 Model X ijkl = µ + α i + β j + γ k + αβ ij + αγ ik + βγ jk + αβγ ijk + ε ijkl dengan X ijkl : data ke-l pada faktor A kategori ke-i, faktor B kategori ke-j, dan faktor C kategori ke-k µ : rerata dari seluruh data α i : efek faktor A katagori ke-i terhadap X ijkl β j : efek faktor B katagori ke-j terhadap X ijkl γ k : efek faktor C katagori ke-k terhadap X ijkl i : 1,2,3, ... ,p p = banyaknya kategori A j : 1,2,3,... ,q q = banyaknya kategori B k : 1,2,3, ... , r r = banyaknya kategori C l : 1,2,3, ... , n n = banyaknya data amatanpada setiap sel αβ ij : kombinasi efek faktor A dan B terhadap X ijkl αγ ik : kombinasi efek faktor A dan C terhadap X ijkl βγ jk : kombinasi efek faktor B dan C terhadap X ijkl αβγ ijk : kombinasi efek faktor A, B dan C terhadap X ijkl ε ijk : deviasi data X ijkl terhadap rataan populasinya µ ij yang berdistribusi normal dengan rataan 0. 3 Hipotesis a Perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil dan lab virtuil: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 83 H oA : α i = 0 untuk setiap i = 1, 2, 3, ….., p H 1A : Paling sedikit ada satu α i yang tidak sama dengan nol. b Perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah: H oB : β j = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3, ……, q H 1B : Paling sedikit ada satu β j yang tidak sama dengan nol. c Perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki gaya belajar visual dan kinestetik: H oC : γ k = 0 untuk setiap k = 1, 2, 3, ……, r H 1C : paling sedikit ada satu γ k yang tidak sama dengan nol d Interaksi antara pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil dan lab virtuil dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar siswa: H oAB : αβ ij = 0 untuk setiap i = 1, 2, 3, ……, p dan j = 1, 2, 3, ……, q H 1AB : paling sedikit ada satu αβ ij yang tidak sama dengan nol. e Interaksi antara pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil dan lab virtuil dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa: H oAC : αγ ik = 0 untuk setiap i = 1, 2, 3, ……, p dan k = 1, 2, 3, ……, r H 1AC : paling sedikit ada satu αγ ik yang tidak sama dengan nol. f Interaksi antara kemampuan awal dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa: H oBC : βγ jk = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3, ……, q dan k = 1, 2, 3, ……, r H 1BC : paling sedikit ada βγ jk yang tidak sama dengan nol. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 84 g Interaksi antara pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil dan lab virtuil dengan gaya belajar dan kemampuan awal terhadap prestasi belajar siswa: H oABC : αβγ ijk = 0 untuk setiap i = 1, 2, …, p; j = 1, 2, …, q; dan k = 1, 2, …, r. H 1ABC : paling sedikit ada αβγ ijk yang tidak sama dengan nol. 4 Komputasi a Data Sel Tabel 3.15 Tata letak data pada anava 3 jalan dengan isi sel tidak sama B A C B 1 B 2 C 1 C 2 C 1 C 2 A A 1 A 1 B 1 C 1 A 1 B 1 C 2 A 1 B 2 C1 A 1 B 2 C 2 A 2 A 2 B 1 C 1 A 2 B 1 C 2 A 2 B 2 C 1 A 2 B 2 C 2 Menurut tabel 3.3. dijelaskan bahwa sel A 1 B 1 C 1 merupakan letak data prestasi belajar peserta didik yang mendapat perlakuan pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil ditinjau dari kemampuan awal tinggi dan gaya belajar visual. Sel A 1 B 1 C 2 merupakan letak data prestasi belajar peserta didik yang memperoleh perlakuan pembelajaran pemberlajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil ditinjau dari kemampuan awal tinggi dan gaya belajar kinestetik. Sel A 1 B 2 C 1 merupakan letak data prestasi belajar siswa yang memperoleh perlakuan pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil ditinjau dari kemampuan awal rendah dan gaya belajar visual. Sel A 1 B 2 C 2 merupakan letak data prestasi belajar siswa yang memperoleh perlakuan pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil ditinjau dari kemampuan awal rendah dan gaya belajar kinestetik. Sel A 2 B 1 C 1 merupakan letak data prestasi belajar siswa yang memperoleh perlakuan pembelajaran pemberlajaran kooperatif tipe STAD perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 85 menggunakan lab virtuil ditinjau dari kemampuan awal tinggi dan gaya belajar visual. Sel A 2 B 1 C 2 merupakan letak data prestasi siswa yang memperoleh perlakuan pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab virtuil ditinjau dari kemampuan awal tinggi dan gaya belajar kinestetik. Sel A 2 B 2 C 1 merupakan letak data prestasi belajar siswa yang memperoleh perlakuan pemberlajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab virtuil ditinjau dari kemampuan awal rendah dan gaya belajar visual. Sel A 2 B 2 C 2 merupakan letak data prestasi belajar siswa yang memperoleh perlakuan pemberlajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab virtuil ditinjau dari kemampuan awal rendah dan gaya belajar kinestetik. b Komponen Jumlah Kuadrat 1 = npq G 2 = N G 2 ; 2 = å l k j i ijkl X , , , 2 ; 3 = å i i nqr A 2 ; 4 = å j j npr B 2 ; 5 = å k k npq C 2 ; 6 = å j i ij nr AB , 2 ; 7 = å k i ik nq AC , 2 ; 8 = å k j jk np BC , 2 ; 9 = å k j i ijk n ABC , , 2 c Jumlah Kuadrat Sum Square JKA = 3 – 1 JKB = 4 – 1 JKC = 5 – 1 JKAB = 1 + 6 – 3 – 4 JKAC = 1 + 7 – 3 – 5 JKBC = 1 + 8 – 4 – 5 JKABC = 3 + 4 + 5 + 9 – 1 – 6 – 7 – 8 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 86 JKG = 2 – 9 JKT = 2 – 1 d Derajat Kebebasan Degree of Freedom dkA = p – 1 dkB = q – 1 dkC = r – 1 dkAB = p – q q – 1 dkAC = p – 1r – 1 dkBC = q – 1r – 1 dkABC = p – 1q – 1r – 1 dkG= N – pqr dkT = N – 1 e Rerata Kuadrat Mean Square RKA = JKAdkA RKB = JKBdkB RKC = JKCdkC RKAB = JKABdkAB RKAC = JKACdkAC RKBC = JKBCdkBC RKABC = JKABCdkABC RKG = JKGdkG f Statistik Uji F a = RKARKG F b = RKBRKG F c = RKCRKG F ab = RKABRKG F ac = RKACRKG F bc = RKACRKG F abc = RKABCRKG g Daerah kritik DK a = {F| F a ≥ F α;p-1;N-pqr } DK b = {F| F b ≥ F α;q-1;N-pqr } DK c = {F| F c ≥ F α;r-1;N-pqr } DKab = {F| F ab ≥ F α;p-1q-1;N-pqr } DKac = {F| F ac ≥ F α;p-1r-1;N-pqr } DKbc = {F| F bc ≥ F α;q-1r-1;N-pqr } DKabc = {F| F abc ≥ F α;p-1q-1r-1;N-pqr } perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 87 h Rangkuman Analisis Tabel. 3.16. Letak Hasil Rangkuman Analisis Variansi Sumber Variasi JK dk Rerata Kuadrat Statistik Uji P Efek Utama A baris B kolom C kolom Efek Interaksi AB AC BC ABC Galat JKA JKB JKC JK AB JK AC JK BC JK ABC JK G p – 1 q – 1 r – 1 p-1q-1 p-1r-1 q-1r-1 p-1q-1r-1 N-pq RK A = JK A p-1 RK B = JK B q-1 RK C = JK c r-1 RK AB =JK AB p-1q-1 RK AC =JK AC p-1r-1 RK BC =JK BC q-1r-1 RK ABC =JK ABC p-1q-1r-1 RK G = JK g= N-pq Fa = RK A RK G Fb = RK B RK G F C = RK C RK G Fab= RK ab RK g F ac = RK AC RK G F bc =RK BC RK G F abc =RK ABC RK G α atau α - Total JKT N – 1 - - - i Keputusan Uji H oA ditolak jika F a ≥ F α;p-1;N-pqr H oB ditolak jika F b ≥ F α;q-1;N-pqr H oC ditolak jika F c ≥ F α;r-1;N-pqr H oAB ditolak jika F ab ≥ F α;p-1q-1;N-pqr H oAC ditolak jika F ac ≥ F α;p-1r-1;N-pqr H oBC ditolak jika F bc ≥ F α;q-1r-1;N-pqr H oABC ditolak jika F abc ≥ F α;p-1q-1r-1;N-pqr perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 88 b. Uji Lanjut Anava Uji lanjut anava merupakan tindak lanjut dari analisis variansi bila hasil analisis variansi menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Tujan dari uji lanjut anava ini adalah untuk melakukan pengecekan terhadap rerata setiap pasangan kolom, baris, dan pasangan sel sehingga diketahui pada bagian nama ter rerata yang berbeda. Selanjutnya dalam penelitian ini digunakan uji lanjut anava metode Komparasi Ganda dengan Uji Scheffe. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1 Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rataan yang ada. Jika ter k perlakuan, maka ada 2 1 - k k pasangan rataan. 2 Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut. H OAS: µA 1 = µA 2 Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab virtuil. H 1AS : µA 1 ¹ µA 2 Ada perbedaan pengaruh pembelajaran fisika menggunakan metode demosnstrasi dan eksperimen terhadap prestasi belajar perserta didik. H OAS : µB 1 = µB 2 Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah. H 1AS : µB 1 ¹ µB 2 Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 89 H OAS : µC 1 = µC 2 Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai gaya belajar visual dengan siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik. H 1AS : µC 1 ¹ µC 2 Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai gaya belajar visual dengan siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik. 3 Menentukan tingkat signifikansi α taraf signifikansi yang dipilih sama dengan taraf signifikansi pada uji analisis variansinya 4 Mencari statistik uji F dengan menggunakan persamaan: a Komparasi rataan antar baris: F io – jo = ÷ ÷ ø ö ç ç è æ + - . 2 . 1 . 1 . j i j i n n RKG X X dengan: F i.-j. = nilai fobs pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j i X = rataan pada baris ke – i i X = rataan pada baris ke – j RKG = rataan kuadrat galat yang diperoleh dari perhitungan Anava n i. = ukuran sampel baris ke – i n j. = ukuran sampel baris ke – j b Komparasi rataan antar kolom: F. i – .j = ÷ ÷ ø ö ç ç è æ + - j i j i n n RKG X X . . 2 . . 1 1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 90 c Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama: F ij – kj = ÷ ÷ ø ö ç ç è æ + - ik ij ik ij n n RKG X X 1 1 2 d Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama: F ij – kj = ÷ ÷ ø ö ç ç è æ + - ik ij ik ij n n RKG X X 1 1 2 5 Menentukan daerah kritik dengan persamaan: a Komparasi rataan antar baris: DK i.- j. = F i. – j. ≥ p – 1 F α;p – 1 ; N – pq b Komparasi rataan antar kolom: DK. i- .j = F. i – .j ≥ p – 1 F α;q – 1 ; N – pq c Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sma sel ij dan sel kj: DK ij – kj = F ij – kj ≥ pq – 1 F α; p-1q-1;N-pq d Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama sel ij dan sel ik: DK ij-ik = F ij-ik ≥ pq – 1 F α; p-1q-1;N-pq Dengan x i. : rerata pada baris ke–i x j. : rerata pada baris ke–j x. i : rerata pada kolom ke–i x. j : rerata pada kolom ke-j x ij : rerata pada sel ij x kj : rerata pada sel kj x ik : rerata pada sel ik perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 91 n i. : cacah observasi pada baris ke-i n j. : cacah observasi pada baris ke–i n .i : cacah observasi pada kolom ke-i n .j : cacah observasi pada kolom ke-j n ij : cacah observasi pada sel ij n kj : cacah observasi pada sel kj n ik : cacah observasi pada sel ik e Menentukan keputusan uji f Menentukan kesimpulan dari keputusan uji yang ada perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 92

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 4 135

PEMBELAJARAN SAINS DENGAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD ( STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVITION ) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN GAYA BELAJAR

0 6 149

PEMBELAJARAN IPA DENGAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI MENGGUNAKAN LAB RIILDAN LAB VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 7