Kesimpulan KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 118

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembhasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil dan lab virtuil masing- masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada kelas lab riil siswa melakukan pengamatan obyek secara langsung, sehingga siswa bisa mengeksplorasi konsep baru, namun kelemahannya adalah memerlukan waktu yang banyak, dan bisa terjadi salah konsep karena ketidaktelitian pembacaan alat ukur. Sedangkan pada kelas lab virtuil keunggulannya adalah siswa bisa melakukan praktikum sendiri diluar jam pelajaran, pembacaan alat ukur tepat, dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa, namun kelemahannya adalah tidak memberikan pengalaman secara langsung kepada siswa, siswa bisa salah konsep karena percobaan hanya berupa simulasi. Berdasarkan hasil uji statistik diperlihatkan bahwa kedua kelas, lab Riil dan Virtuil masing-masing memperoleh rerata prestasi 59,14 dan 62,38 dengan hasil p-value sebesar 0,141. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan lab riil dan lab virtual dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA pada materi pembelajaran listrik dinamis. 2. Kemampuan awal adalah kemampuan prasyarat yang dimiliki siswa pada materi pokok bahasan sebelumnya yang menunjang materi pelajaran. Siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi mempunyai pengetahuan prasyarat lebih 118 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 119 baik dari siswa dengan kemampuan awal rendah, berarti dalam pembelajaran siswa dengan kemampuan awal tinggi lebih mudah menyesuaikan diri dengan pengetahuan yang baru. Sesuai dengan data hasil penelitian diperoleh informasi bahwa kemampuan awal tinggi dan rendah masing-masing memperoleh rerata prestasi 65,65 dan 56,14 dengan hasil p-value sebesar 0,000. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar IPA pada materi listrik dinamis. Hasil uji lanjut memberikan informasi bahwa siswa dengan kemampuan awal tinggi prestasinya lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah. 3. Gaya belajar merupakan kombinasi antara bagaimana seseorang menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Setiap orang cenderung mempunyai satu gaya belajar yang menonjol. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menyebabkan siswa yang mempunyai gaya belajar berbeda bercampur, belajar bersama, dan saling berinteraksi dalam kelompoknya masing-masing. Dari hasil analisis data diperoleh informasi bahwa siswa dengan Gaya Belajar kinestetik dan visual masing-masing memperoleh rerata prestasi 60,37 dan 61,05 dengan p-value = 0,783, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar IPA pada materi listrik dinamis. 4. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil maupun lab virtuil dengan masing-masing keunggulan dan kekurangannya sedikit banyak akan membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa dengan kemampuan awal berbeda saling berbaur, bertukar pikiran, saling belajar, saling bekerjasama merangkai peralatan lab, membaca alat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 120 ukur, dan sebagainya dengan teman dalam kelompoknya. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan p-value interaksi model lab dan Kemampuan awal = 0,233 0,050, sehingga disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara penggunan lab dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar IPA pada materi listrik Dinamis. 5. Penggunaan lab dalam pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa dengan gaya belajar berbeda saling bekerjasama dan berinteraksi dengan teman dalam kelompoknya dalam mempelajari meteri yang diajarkan di kelas. Dua kesimpulan sebelumnya yaitu penggunaan lab riil dan lab virtuil tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar, dan gaya belajar tidak berpengaruh terhadapa prestasi belajar. Dari hasil analisis data diperoleh p-value interaksi Lab dan Gaya Belajar = 0,233 0,050, sehingga disimpulkan tidak Ada interaksi antara penggunaan lab pembelajaran dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar IPA pada materi listrik Dinamis. 6. Pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa dengan kemampuan awal berbeda dan gaya belajar berbeda berbaur untuk mempelajari materi yang diberikan secara bersama-sama. Dua keputusan sebelumnya yaitu Kemampuan awal berpengaruh signifikan terhadap prestasi sedangkan Gaya Belajar tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi Dari hasil analisis data diperoleh p- value interaksi antara Kemampuan awal dan Gaya Belajar = 0,381 0,050, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara Kemampuan awal dengan gaya belajar terhadap prestasi IPA pada materi listrik dinamis. Secara parsial berdasarkan hasil uji di atas, hanya Kemampuan awal yang menunjukkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 121 pengaruh signifikan terhadap pencapaian prestasi, logis apabila kedua variabel ini menunjukkan tidak adanya interaksi terhadap prestasi belajar IPA. 7. Respon positif siswa selama proses belajar masih terfokus pada penggunaan Lab Riil bagi siswa dengan gaya belajar visual dan pada lab virtuil untuk siswa dengan gaya belajar kinestetik, belum bisa secara bersama dengan faktor lain untuk menghasilkan interaksi maksimal. Dari hasil analisis data diperoleh p- value interaksi antara Lab, Kemampuan awal dan Gaya Belajar = 0,875 0,050, sehingga disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara Lab pembelajaran, Kemampuan awal dan gaya belajar terhadap prestasi belajar IPA pada materi listrik dinamis.

B. Implikasi

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KREATIVITAS SISWA

0 4 135

PEMBELAJARAN SAINS DENGAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD ( STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVITION ) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN GAYA BELAJAR

0 6 149

PEMBELAJARAN IPA DENGAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI MENGGUNAKAN LAB RIILDAN LAB VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 7