Berdasarkan uraian di atas dapat dibuat diagram kerangka berpikir sebagai berikut:
Gambar 1. Skema kerangka berpikir hubungan faktor-faktor intern petani dengan tingkat adopsi dalam budidaya pepaya.
C. Hipotesis
a. Diduga ada hubungan yang signifikan antara pendidikan formal dengan tingkat adopsi budidaya pepaya.
b. Diduga ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan non formal dengan tingkat adopsi budidaya pepaya.
c. Diduga ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan dengan tingkat adopsi budidaya pepaya.
d. Diduga ada hubungan yang signifikan antara luas kepemilikan lahan dengan tingkat adopsi budidaya pepaya.
e. Diduga ada hubungan yang signifikan antara pengalaman berusaha tani dengan tingkat adopsi budidaya pepaya.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran
1. Definisi Operasional a. Faktor-faktor Intern Petani
1 Pendidikan formal adalah jenjang pendidikan yang telah dicapai atau diselesaikan petani di bangku sekolah, dinyatakan dalam tahun dan diukur
dengan skala ordinal. 2 Pendidikan non formal adalah pendidikan yang diperoleh petani di luar
bangku pendidikan formal yang dihitung berdasarkan frekuensi petani
Tingkat adopsi budidaya pepaya :
1. Penyiapan bibit tanaman
2. Penyiapan lahan 3. Penanaman
4. Pemeliharaan tanaman
5. Panen
Tinggi Sedang
Rendah
Faktor-faktor intern petani:
1. Pendidikan formal 2. Pendidikan non formal
3. Tingkat pendapatan 4. Luas kepemilikan
lahan 5. Pengalaman
berusahatani
mengikuti kegiatan penyuluhan di bidang pertanian dan diukur dengan skala ordinal.
3 Tingkat pendapatan adalah pendapatan yang diperoleh petani berdasarkan kegiatan usahatani budidaya pepaya yang diukur dengan skala ordinal.
4 Luas kepemilikan lahan adalah luas lahan yang dimiliki oleh responden untuk berusaha tani pada saat penelitian dilakukan, dinyatakan dalam satuan
hektar ha, diukur dalam skala ordinal. 5 Pengalaman berusahatani adalah lamanya petani membudidayakan pepaya
hingga penelitian dilakukan, dinyatakan dalam tahun dan diukur dengan skala ordinal.
b. Adopsi Budidaya Pepaya 1 Persiapan bibit tanaman yaitu tingkat penerapan petani dalam menggunakan
bibit tanaman, diukur dalam skala ordinal 2 Persiapan lahan yaitu tingkat penerapan petani dalam mengolah tanah tegal
hingga siap untuk ditanami bibit, diukur dalam skala ordinal. 3 Penanaman yaitu tingkat penerapan petani dalam menanam bibit yang siap
untuk ditanam ke lahan yang telah tersedia, diukur dalam skala ordinal. 4 Pemeliharaan tanaman yaitu tingkat penerapan petani dalam merawat atau
memelihara tanaman pepaya yang meliputi penyiraman pengairan, penyiangan dan penggemburan tanah, pemupukan, dan perlindungan
proteksi tanaman, diukur dalam skala ordinal. 5 Panen yaitu tingkat penerapan petani dalam melakukan pemanenan pepaya,
diukur dalam skala ordinal. 2. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel terdiri dari variabel faktor-faktor intern petani dan variabel budidaya papaya. Variabel faktor intern petani meliputi pendidikan formal
yaitu jenjang pendidikan yang telah dicapai petani di bangku sekolah. Pendidikan non formal yaitu frekuensi petani mengikuti kegiatan penyuluhan. Tingkat
pendapatan yaitu pendapatan dari usahatani dalam budidaya pepaya. Luas kepemilikan lahan yaitu luas lahan yang digunakan untuk budidaya pepaya.
Pengalaman berusahatani yaitu lamanya petani membudidayakan pepaya.
Variabel budidaya pepaya meliputi persiapan bibit tanaman yaitu cara mendapatkan bibit untuk budidaya pepaya. Penyiapan lahan yaitu ukuran
pembuatan lubang untuk tanah 60x60x50cm dan pupuk yang digunakan. Penanaman yaitu umur bibit siap tanam, waktu penanaman, dan jarak tanam.
Pemeliharaan yaitu waktu pengairan, cara penyiangan dan penggemburan tanah, waktu pemberian pupuk, cara pemupukan, dosis pemupukan, frekuensi
pemupukan, serta cara pengendalian hama dan penyakit. Panen yaitu umur pepaya siap panen dan cara pemanenan. Pengukuran variabel terlampir.
III. METODE PENELITIAN