Hubungan Antara Faktor-faktor Intern Petani X dengan Tingkat Adopsi dalam Panen Y

Berdasarkan tabel 20, diketahui terdapat hubungan yang tidak signifikan antara pengalaman berusahatani dengan tingkat adopsi dalam pemeliharaan pada taraf signifikansi 95, dengan nilai Rs 0,045. Hubungan yang tidak signifikan tersebut dikarenakan pengalaman yang diperoleh petani selama melakukan budidaya pepaya tidak berpengaruh terhadap penerapan pemeliharaan tanaman pepaya. Sebagian besar responden pengalaman berusahatani pepaya yaitu antara 10-20 tahun, namun lamanya pengalaman tersebut tidak mempengaruhi petani dalam melakukan pemeliharaan pepaya, sebab petani pepaya dalam melakukan pemeliharaan lebih dipengaruhi oleh keadaan tanaman pepaya di lahan tegal, dimana kenyataan yang dilihat di lahan tegal akan membuat petani pepaya untuk mempertimbangkan menerapkan pemeliharaan tanaman yang baik.

5. Hubungan Antara Faktor-faktor Intern Petani X dengan Tingkat Adopsi dalam Panen Y

5 Tabel 21. Hubungan antara faktor-faktor intern petani X dengan tingkat adopsi dalam panen Y 5 No. Faktor Intern Petani Tingkat Adopsi Panen Y 5 Keterangan Nilai rs 1. Pendidikan formal X 1 0,341 S 2. Pendidikan non formal X 2 0,066 NS 3. Tingkat pendapatan X 3 0,158 NS 4. Luas kepemilikan lahan X 4 0,143 NS 5. Pengalaman berusahatani X 5 0,039 NS Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2008 Berdasarkan tabel 21, diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan formal dengan tingkat adopsi dalam panen pada taraf signifikansi 95, dengan nilai Rs 0,341. Hal ini dikarenakan sebagian besar tingkat pendidikan formal responden tergolong sedang, yaitu lulusan SLTP-SMU. Dengan pendidikan yang dimiliki selama di bangku sekolah, maka petani dapat mengembangkan kemampuan dan pikiran rasionalnya untuk menerapkan pemanenan dengan baik. Berdasarkan tabel 21, diketahui terdapat hubungan yang tidak signifikan antara pendidikan non formal dengan tingkat adopsi dalam panen pada taraf signifikansi 95, dengan nilai Rs 0,066. Hubungan yang tidak signifikan tersebut karena sebagian besar tingkat pendidikan non formal tergolong rendah, dimana sebagian besar petani tidak mendapatkan penyuluhan yang rutin, dengan seringnya mengikuti pendidikan non formal belum tentu dapat mempengaruhi cara pemanenan yang dilakukan oleh petani. Dalam hal pemanenan pepaya petani lebih mengandalkan pada kemampuan rasional saja. Berdasarkan tabel 21, diketahui terdapat hubungan yang tidak signifikan antara tingkat pendapatan dengan tingkat adopsi dalam panen pada taraf signifikansi 95, dengan nilai Rs 0,158. Hubungan yang tidak signifikan tersebut dikarenakan tingkat pendapatan yang diperoleh petani tidak berpengaruh dalam penerapan pemanenan. Sebab besar kecilnya pendapatan yang diperoleh petani dalam usahatani pepaya tidak berpengaruh pada umur pepaya yang siap dipanen dan pada cara pemanenan yang dilakukan oleh petani. Berdasarkan tabel 21, diketahui terdapat hubungan yang tidak signifikan antara luas kepemilikan lahan dengan tingkat adopsi dalam panen pada taraf signifikansi 95, dengan nilai Rs 0,143. Hubungan yang tidak signifikan tersebut dikarenakan luas lahan yang dimiliki petani pepaya tidak mempengaruhi petani dalam melakukan cara pemanenan pepaya. Meskipun petani memiliki luas lahan yang tinggi, namun dalam melakukan cara pemanenan pepaya, petani lebih cenderung memperhatikan pada tinggi tanaman pepaya untuk melakukan pemanenan. Jika umur tanaman pepaya kurang dari dua tahun, maka pemanenan masih dapat dilakukan dengan memetik menggunakan tangan. Namun jika umur tanaman lebih dari dua tahun, maka pemanenan menggunakan alat bantu yaitu ”sodo”. Berdasarkan tabel 21, diketahui terdapat hubungan yang tidak signifikan antara pengalaman berusahatani dengan tingkat adopsi dalam panen pada taraf signifikansi 95, dengan nilai Rs 0,039. Hubungan yang tidak signifikan tersebut dikarenakan lamanya pengalaman petani dalam berusahatani pepaya tidak mempengaruhi terhadap cara penerapan pemanenan petani pepaya. Sebab dari dulu sampai sekarang dalam melakukan pemanenan pepaya, petani tetap melakukan pemanenan dengan memetik menggunakan tangan dan menggunakan alat bantu.

6. Hubungan Antara Faktor-faktor Intern Petani X dengan Tingkat Adopsi Budidaya Pepaya Y