kemudian banyak petani yang mencoba menanam benih pepaya Thailand ke lahan tegal dan melakukan penangkaran pembibitan. Pengalaman berusahatani yang
dimiliki petani pepaya selama ini dapat digunakan untuk mempertimbangkan inovasi yang akan dikenalkan kepada mereka. Sehingga petani dapat mengambil
keputusan sesuai dengan pengalaman yang dimilikinya selama ini.
B. Tingkat adopsi Budidaya Pepaya
Adopsi merupakan cara penerapan yang dilakukan seseorang baik dengan melakukan perubahan perilaku baik sikap, ketrampilan maupun pengetahuan. Dalam
hal ini tingkat adopsi dalam budidaya pepaya meliputi penerapan penyiapan bibit tanaman, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan panen.
1. Peryiapan Bibit Tanaman
Penyiapan bibit tanaman merupakan langkah yang dilakukan petani dalam memperoleh bibit tanaman pepaya, baik dengan membuat pembenihan sendiri
maupun dengan membeli di pengusaha pepaya. Tabel 11. Distribusi Petani Menurut Tingkat Adopsi Penyiapan Bibit Tanaman
No. Variabel Kategori Skor
Jumlah Responden
1. Penyiapan bibit tanaman
Tinggi Sedang
Rendah 2,35-3
1,68-2,34 1-1,67
7 19
14 17,5
47,5 35
Sumber : Analisis data primer tahun 2008 Pada tabel 11 menunjukkan bahwa tingkat adopsi dalam penyiapan bibit
tanaman tergolong dalam kategori sedang yaitu kadang-kadang membeli di pengusaha bibit pepaya dan membuat pembibitan sendiri, dengan jumlah 19
responden 47,5, karena sebagian besar petani pepaya di Desa Kemiri dalam mendapatkan bibit tanaman untuk budidaya pepaya dengan cara membeli
dipengusaha bibit pepaya dan membuat pembibitan sendiri. Dalam pembudidayaan tanaman pepaya, petani pepaya lebih cenderung membeli bibit dengan membeli
bibit di pengusaha bibit pepaya akan lebih efisien baik tenaga, waktu dan biaya. Perbedaan penyiapan bibit tanaman pepaya dengan cara membeli
dipengusaha bibit pepaya maupun dengan melakukan pembibitan sendiri, yaitu dengan membeli di pengusaha bibit pepaya, petani pepaya akan lebih efisien baik
dari segi tenaga, waktu maupun biaya. Dari segi tenaga, petani pepaya tidak terlalu banyak membuang tenaga untuk menyiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk
pembibitan. Dari segi waktu, petani pepaya tidak perlu banyak membuang waktu untuk melakukan pengairan selama kurang lebih 40 hari dan dapat melakukan
aktifitas yang lain. Kemudian dari segi biaya, dengan harga kurang lebih Rp. 300,00 per bibit, petani pepaya dapat membeli bibit di penangkaran pepaya, dengan
harga tersebut petani pepaya dapat menghemat biaya pengairan. Namun petani pepaya akan menjadi terbiasa menggantungkan bibit pepaya dari pengusaha
pepaya, sehingga petani kurang terampil dalam melakukan pembibitan sendiri. Sedangkan dengan membuat pembibitan sendiri, petani harus meluangkan waktu
untuk mempersiapkan bahan-bahan pembibitan, kemudian petani pepaya harus merawat sampai bibit pepaya tersebut tumbuh dan siap untuk ditanam pada lahan
tegal. Dengan melakukan pembibitan sendiri, petani pepaya akan dapat menambah pengalaman dan ketrampilan dalam melakukan pembibitan pepaya.
Di penangkaran bibit pepaya, pengusaha bibit pepaya menjual satu bibit pepaya seharga kurang lebih Rp. 300,00 per batang dengan umur bibit tanaman ±
40 hari. Bibit pepaya tersebut merupakan bibit pepaya yang siap untuk ditanam ke lahan tegal, dimana dalam penanamannnya harus mendapatkan perawatan yang
intensif, seperti pemupukan yang tepat, pengairan yang terjaga, dan perlindungan dari bahaya hama tanaman gangsir, agar bibit pepaya tidak mudah mati dan dapat
tumbuh dengan baik.
2. Penyiapan Lahan