memenuhi kebutuhan keluarga tetapi juga mempunyai tujuan komersil yaitu untuk memenuhi kebutuhan pasar atau konsumen. Oleh sebab itu faktor-faktor intern petani
sangat mempengaruhi petani dalam menerapkan inovasi dan informasi tentang budidaya pepaya. Dalam penerapan dan pengembangan budidaya tanaman pepaya
memerlukan tingkat adopsi yang tinggi dari petani untuk mengembangkan usaha taninya.
Dalam pembudidayaan pepaya dibutuhkan lebih banyak informasi yang berhubungan dengan adopsi inovasi tentang budidaya pepaya, sehingga petani akan
dapat mengadopsi dan benar-benar yakin bahwa inovasi yang diadopsinya akan memberikan suatu keuntungan. Dalam proses adopsi inovasi tersebut tidak terlepas
dari faktor-faktor intern petani itu sendiri untuk mengambil keputusan menerima atau tidak inovasi tersebut secara berkelanjutan. Disamping itu dalam proses adopsi yang
penting untuk dicermati adalah sejauh mana ketepatan adopsi tersebut dikalangan petani, khususnya petani pepaya di Desa Kemiri Kecamatan Mojosongo Kabupaten
Boyolali yang telah mendapatkan penyuluhan mengenai inovasi budidaya pepaya. Berdasarkan uraian di atas tingkat adopsi berkaitan erat dengan perilaku petani
sebagai pengelola usahataninya. Perilaku petani sebagai pengelola usahataninya akan dipengaruhi oleh faktor-faktor internnya. Oleh karena itu hubungan faktor-faktor
intern petani dengan tingkat adopsi dalam budidaya pepaya tersebut perlu diteliti lebih lanjut untuk menentukan strategi pengembangannya di masa mendatang.
B. Perumusan Masalah
Dalam mengembangkan usahatani tanaman pepaya, diharapkan petani dapat mengembangkan perilaku baik berupa: pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan
sehingga petani dapat meningkatkan kesejahteraan hidup petani dan keluarganya. Petani diharapkan dapat menerima dan mengadopsi dari materi-materi yang diberikan
oleh penyuluh dalam kegiatan penyuluhan. Untuk mengoptimalkan potensi tanaman pepaya perlu dukungan dari berbagai
pihak terkait yaitu petani sebagai pelaksana, pemerintah sebagai pengambil kebijakan, penyuluh sebagai fasilitator, toko saprodi sebagai penyedia sarana prasarana serta
pasar. Faktor terpenting yang berpengaruh adalah petani sebagai pelaku utama atau
pelaksana. Petani sebagai pelaksana pembudidayaan tanaman pepaya sering dihadapkan pada berbagai masalah yang akan menghambat usahatani mereka.
Kendala usahatani hortikultura di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia, adalah rendahnya nilai pendapatan petani, keterbatasan pengetahuan
petani, keterbatasan lahan yang dimiliki petani, dan posisi penawaran pada pihak petani yang kurang kuat hal tersebut menyebabkan rendahnya nilai keuntungan yang
diperoleh petani. Karena itu diperlukan strategi untuk meniadakan atau paling tidak memperkecil berbagai kendala tersebut, dengan program yang terpadu Ashari, 1995.
Kendala yang dihadapi petani pepaya di Desa Kemiri Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali antara lain karena disebabkan oleh fluktuasi harga pada saat
panen raya, sehingga menyebabkan harga jualnya menjadi rendah. Kendala juga dihadapi petani dalam pembudidayaan pepaya. Di musim kemarau petani harus
mengeluarkan biaya yang besar untuk biaya pengairan, karena di musim kemarau di Desa Kemiri Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali sulit mendapatkan air untuk
pengairan tanaman pepaya. Di musim penghujan petani juga mengalami kendala, karena banyak tanaman pepaya yang mati karena tidak tahan air dan banyak penyakit
pada tanaman pepaya, sehingga mengakibatkan rendahnya keuntungan petani pepaya. Dari kendala-kendala di atas maka permasalahan mengenai pembudidayaan
pepaya menjadi prioritas utama yang harus dipecahkan. Dimana faktor-faktor intern
petani sangat mempengaruhi petani dalam menerapkan inovasi dan informasi tentang budidaya pepaya. Dalam penerapan dan pengembangan budidaya tanaman pepaya
memerlukan tingkat adopsi yang tinggi dari petani untuk mengembangkan usaha taninya. Oleh karena itu perlu dikaji hubungan faktor-faktor intern petani dengan
tingkat adopsi dalam budidaya pepaya untuk mendukung strategi pengembangan budidaya tanaman pepaya. Strategi pengembangan yang tepat dapat diterapkan untuk
meningkatkan kesejahteraan petani. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikemukakan beberapa permasalahan yang
akan dikaji dalam penelitian ini antara lain : 1. Apa saja faktor-faktor intern petani yang berhubungan dengan tingkat adopsi
dalam budidaya pepaya di Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali?
2. Bagaimana tingkat adopsi budidaya pepaya di Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali?
3. Bagaimana hubungan antara faktor-faktor intern petani dengan tingkat adopsi budidaya pepaya di Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali?
C. Tujuan Penelitian