Respon Dari Yayasan Pendidikan Immanuel Medan

Selain itu keberadaan Sopo Godang sebagai wadah untuk melakukan kegiatan adat dianggap sebagai fasilitas untuk tetap memajukan dan melestarikan kebudayaan adat istiadat Batak di kota Medan. “Jika tidak Wadah atau tempatnya pasti masyarakat akan melupakan adat istiadat mereka apalagi di zaman modern kegiatan adat di anggap mulai ketinggalan zaman dan para pemuda sudah tidak lagi perduli akan adat istiadat dari sukunya masing- masing”. 57 Respon yang positif yang diberikan oleh Yayasan Pendidikan Immanuel ini yang semakin mempererat hubungan antara kedua belah pihak.

4.3.3 Respon Dari Rumah Sakit St. Eilisabet Medan

Rumah sakit Elisabet memiliki letak yang sudah cukup jauh dari Sopo Godang HKBP Sudirman tapi masih berada dalam kawasan lingkungan sekitar HKBP Sudirman Medan. Sama halnya dengan Yayasan Pendidikan Harapan dan Immanuel, rumah sakit St. Elisabet juga memiliki fungsi membantu menyembuhkan orang-orang sakit. Dalam menjalankan fungsinya ini rumah sakit St. Elisabet membutuhkan keadaan yang kondusif, nyaman, dan tentram. Keberadaan Sopo Godang dan kegiatan adat istiadat yang sering dilakukan tidak memiliki dampak negatif kepada rumah sakit ini. Apa pun kegiatan yang terjadi di Sopo Godang yang menggunakan penguat suara dan musik yang kuat tidak lagi terdengar ke rumah sakit St. Elisabet ini. Bahkan, banyak dari pekerja-pekerja di 57 Wawancara dengan Bapak Ari Jonggi Pasaribu sebagai DirekturYayasan Pendidikan Immanuel Medan, tanggal 1 Juli 2015 di Yayasan Pendidikan Immanuel Medan, mengenai dampak kegiatan Sopo Godang dengan Proses kegiatan di Yayasan Pendidikan Immanuel Medan. rumah sakit St. Elisabet ini tidak mengetahui jika sedang terjadi kegiatan adat istiadat jika mereka tidak melihat secara dekat ke gedung Sopo Godang tersebut. Jika Yayasan Harapan dan Immanuel merasakan dampak kemacetan saat terjadi kegiatan adat istiadat di Sopo Godang tidak sama dengan rumah sakit St. Elisabet karena letak parkiran dari rumah sakit ini menghadap jalan Slamet Riyadi jadi tidak berdampak sama sekali terhadap rumah sakit ini. Hubungan antara HKBP Sudirman dengan rumah sakit St. Elisabet Medan sangat baik. Kedua belah pihak selama berpuluh tahun bertetangga dan memiliki fungsi yang berbeda tetapi masih dapat menjaga ketentraman dalam bermasyarakat dan beragama. 58 Mayoritas pekerja dan pasien yang berada di rumah sakit St. Elisabet ini bersuku Batak, mereka sangat menghargai keberadaan dari Sopo Godang HKBP Sudirman ini sebgai wadah kegiatan Adat istiadat Batak di kota Medan. Pihak dari rumah sakit merespon baik terhadap keberadaan Sopo Godang yang berdampingan dengan gereja secara langsung. Selain itu melihat dari kegiatan yang dilakukan di Sopo Godang dengan lingkungan sekitar yang memiliki fungsi yang berbeda dengan Sopo Godang yaitu sekolah dan rumah sakit St. Elisabet. Pihak dari rumah sakit juga memandang adanya perbedaan keyakinan antara gereja dan Yayasan Harapan Medan tetapi tidak perna terjadi konflik atau permasalahan dalam perbedaan keyakinan tersebut malah kedua belah pihak memiliki hubungan yang baik dan selalu 58 Wawancara dengan Ibu Lastri Tambunan sebagai Perawat di rumah sakit St. Elisabet Medan, tanggal 1 Juli 2015 di rumah sakit St. Elisabet Medan, mengenai dampak kegiatan Sopo Godang dengan Proses kegiatan di rumah sakit St. Thomas Medan. menghormati perbedaan yang terjadi 59 . Dari respon yang telah di terima dari lingkungan sekitar terhadap Sopo Godang HKBP Sudirman Medan, memiliki respon yang positif bahkan saling menghormati perbedaan fungsi di antara Yayasan Harapan, Yayasan Immanuel dan rumah sakit St. Elisabet. 59 Wawancara dengan BiarawatiSusterRomauli sebagai Perawat di rumah sakit St. Elisabet Medan, tanggal 1 Juli 2015 di rumah sakit St. Elisabet Medan, mengenai dampak kegiatan Sopo Godang dengan Proses kegiatan di rumah sakit St. Thomas Medan.