Kondisi Psikis Kondisi Lingkungan Sosial

Pemekaran ini terjadi untuk memaksimalkan pelayanan yang dilakukan terhadap jemaat-jemaat HKBP. Pada tahun 1956 dengan perkembangan jemaat HKBP di Medan yang semakin pesat, sehingga HKBP Sudirman meminta kepada Pusat HKBP di Pearaja untuk pembagian jemaat agar memaksimalkan pelayanan. HKBP Sudirman memutuskan untuk membagi jemaat berdasarkan wilayah atau tempat tinggal dari jemaat-jemaat HKBP Sudirman pada saat itu.Hal ini dilakukan agar jemaat dapat dengan mudah menjangkau dan menerima pelayanan dari gereja HKBP. Akhirnya HKBP Sudirman membagi jemaat tersebut dalam gereja-gereja pagaran, dimana gereja HKBP Sudirman masih menjadi pusat atau pengawas dari gereja-gereja pagaran tersebut hingga layak menjadi gereja HKBP yang mandiri dan dapat berdiri sendiri sebagai gereja HKBP yang seutuhnya. Adapun gereja-gereja pagaran dari HKBP Sudirman saat itu 34 adalah : 1. Simpang Limun 2. Padang Bulan 3. Martoba 4. Sukarame 5. Bangun sari 6. Sei putih 7. Pancur batu. 34 T.M Napitupulu,dkk, op.cit., hlm. 13. Sesuai dengan hasil notulen sinode godang HKBP tanggal 28-30 November 1956, Ressort Medan kembali meminta agar di bentuk satu Distrik 35 yang baru, yakni Distrik Medan-Aceh. Hal ini sebenarnya sulit diwujudkan sebab komunikasi Medan dengan Aceh sangat terbatas, tetapi karena Ressort Medan, Ressort Tanah Karo, dan Ressort Aceh meminta, akhirnya dipertimbangkan dalam Sinode tersebut dan diputuskan bahwa Ressort Medan, Ressort Tanah Karo, dan Ressort Aceh menjadi satu Distrik yang dinamakan Distrik Medan-Aceh. Tujuan dibentuknya Distrik Medan-Aceh disini supaya melihat pertumbuhan dari HKBP yang berada di wilayah Medan dan Aceh dan mempermudah proses pelayanan, karena untuk tugas pelayanan yang dilayani oleh pendeta pada tahun-tahun ini masih sangat sulit dan terbatas ini disebabkan HKBP belum memiliki pendeta yang cukup untuk melayani di setiap gereja HKBP yang telah ada di wilayah Medan dan Aceh. Karena pada tahun 1978 lah HKBP baru mendirikan sekolah pendeta sendiri.Pendeta-pendeta yang ada saat itu di sekolahkan oleh pihak HKBP ke luar negeri seperti Jerman dan Belanda. 36 Tahun 1970 kantor Pusat Distrik Medan-Aceh berada di ruangan Konsistori HKBP Sudirman Medan. Tetapi setelah memiliki dana pada tahun 1975 kantor Pusat Distrik Medan-Aceh di bangun dijalan Uskup Agung Medan dekat Gereja HKBP lama yang dahulu. Pembangunan selesai dilaksanakan pada tahun 1978 sehingga 35 Distrik merupakan kumpulan dari beberapa Ressort gereja yang dibentuk dalam satu kesatuan yang wilayah pelayanannya sudah meluas ke wilayah-wilayah lain. Distrik biasanya di bentuk untuk mengetahui perkembangan HKBP dalam pembagian wilayah HKBP tersebut. 36 T.M Napitupulu,dkk, op.cit, hlm. 20.