kesana jika ada kegiatan adat istiadat kebanyakan jemaat tidak pergi karena dianggap tidak efektif dan untuk menuju ke lokasi gereja HKBP Sudirman Medan mereka
membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 30 menit lebih. Responden juga menjawab bahwa gereja HKBP Sudirman memang memiliki
fasilitas yang lengkap jika dibandingkan dengan gereja HKBP lain yang ada di kota Medan. Selain itu karena semua responden pernah beribadah di gereja ini, hal yang
dirasakan mereka, adalah kenyamanan, keadaan gedung gereja yang besar juga menjadikan gereja ini dapat menampung lebih banyak jemaat lagi, serta lapangan
parkir yang luas semakin mempermudah orang yang beribadah di gereja tersebut. Pandangan responden terhadap keberadaan gereja HKBP Sudirman Medan
sebagai tempat beribadah, ada yang memandang positif dan ada yang memandang negatif. Responden yang memandang positif gereja HKBP Sudirman memberi alasan
bahwa keberadaan gereja HKBP Sudirman yang sebagai gereja tertua di Medan memberi dampak yang baik bagi perkembangan gereja-gereja HKBP lain di Medan.
Selain itu alasan lain responden adalah bahwa semakin banyaknya jemaat HKBP Sudirman Medan, semakin memperbesar nama Gereja HKBP dimata gereja-gereja
lain.
4.3. Respon Lingkungan Sekitar Terhadap Keberadaan dan Kegiatan di Sopo Godang HKBP Sudirman Medan
Melihat lokasi HKBP Sudirman Medan tidak terlepas dari sorotan lingkungan sekitarnya seperti Yayasan Pendidikan Harapan Medan, rumah sakit ST. Elisabet dan
Yayasan Perguruan Immanuel Medan. Sorotan-sorotan inipun menghasilkan tanggapan-tanggapan yang berbeda-beda pula. Untuk lebih jelasnya saya akan
menjelaskan tanggapan-tanggapan lingkungan sekitar terhadap keberadaan dan kegiatan di Sopo Godang HKBP Sudirman Medan.
4.3.1. Respon Dari Yayasan Pendidikan Harapan Medan
Sopo Godang yang merupakan wadah yang biasanya digunakan masyarakat Batak di Medan untuk melakukan kegiatan adat atau pesta-pesta adat. Gereja HKBP
Sudirman sendiri adalah gereja yang memiliki fasilitas Sopo Godang. Masyarakat Batak khususnya di Medan dalam melakukan kegiatan adat istiadat tidak terlepas dari
suara musik yang keras dan penguat suara. Hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan lingkungan sekitar dari Sopo godang HKBP Sudirman yang di sekitarnya
bertetangga dengan sekolah dan juga rumah sakit. Tentu saja sekolah dan rumah sakit ini dalam melakukan kegiatan membutuhkan keadaan yang kondusif. Agar tercipta
lingkungan yang nyaman dalam proses kegiatan tersebut, bagaimana respon dari Yayasan Perguruan Harapan Medan mengenai keberadaan dan kegiatan yang
dilakukan di Sopo Godang tersebut, peneliti akan menjelaskan hasil dari wawancara
yang telah dilakukan terhadap dosen, mahasiswa, pegawai, dan satpam di lembaga pendidikan ini.
Sekolah atau perguruan tinggi merupakan wadah yang digunakan untuk menuntut ilmu dan melakukan proses belajar-mengajar. Bertolak belakang dengan
kegiatan yang dilakukan di Sopo Godang yang sangat tidak kondusif bagi proses belajar-mengajar tersebut. Jika kita melihat perbedaan kegiatan yang terjadi antara
Sopo Godang dan Yayasan Pendidikan Harapan Medan kita pasti berpikir akan menimbulkan konflik di antara kedua belah pihak tersebut. Pada kenyataannya
hubungan antara gereja HKBP Sudirman dengan Yayasan Pendidikan Harapan Medan sangat baik. Mulai dari berdirinya Yayasan Pendidikan Harapan Medan yaitu
30 Mei 1967 hingga sampai saat ini tidak pernah terjadi konflik ataupun pertengkaran antara keduabelah pihak yang memiliki perbedaan kegiatan tersebut. Antara gereja
HKBP Sudirman dan Yayasan Pendidikan Harapan Medan terjalin dengan baik, saling menolong dan pegertian yang satu dengan yang lain.
Contoh hubungan yang baik dari gereja HKBP Sudirman ini terbukti dari, jika Yayasan Pendidikan Harapan Medan sedang melakukan acara dan kekurangan lahan
parkir maka dengan senang hati pihak dari gereja memperbolehkan pihak dari Yayasan
Pendidikan Harapan
menggunakan lahan
parkir dari
HKBP Sudirman.
50
Bukan hanya itu saja setiap perayaan Dies Natalis dari Yayasan
50
Wawancara dengan Bapak Taufik Gautama Satpam Yayasan Pendidikan Harapan Medan, tanggal 22 Juni 2015 di Yayaysan perguruan Harapan Medan, mengenai partisipasi hubungan antara
gereja dan pihak Yayasan Pendidikan Harapan Medan.
Pendidikan Harapan ini pihak dari gereja selalu di undang dan selalu datang bahkan menyumbangkan lagu oleh paduan suara yang ada di HKBP Sudirman untuk mengisi
acara tersebut
51
. Sama halnya dengan kegiatan adat istiadat atau pesta yang dilakukan di Sopo
Godang, tidak mengganggu proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh Yayasan Pendidikan Harapan Medan. Ini dapat terjadi karena Yayasan perguruan Harapan
Medan memfasilitasi seluruh ruang yang ada dengan kedap suara. Sehingga suara yang bising dan kuat yang berasal dari alat musik dan penguat suara yang berasal dari
Sopo Godang tersebut sama sekali tidak kedengaran sampai ke ruang kelas sehingga tidak mengaganggu kegiatan proses mengajar yang terjadi.
52
Musik dan penguat suara yang ditimbulkan hanya terdengar sampai parkiran saja kalau sudah di dalam gedung
atau di ruangan kelas tidak terdengar suara musik dan penguat suara.
53
Selain itu juga pihak dari gereja HKBP Sudirman juga sangat memiliki pengertian dengan
membatasi penggunaan alat musik hanya sampai jam 6 sore saja, hal ini terkait karena pihak dari Yayasan Harapan yang memiliki perbedaan keyakinan akan
mengadakan proses ibadahsholat yang membutuhkan suasa hening. Ada lagi
51
Wawancara dengan Bapak Mahmud S.E pegawai Yayasan Pendidikan Harapan Medan, tanggal 22 Juni 2015 di Yayasan Perguruan Harapan Medan, mengenai hubungan antara gereja dan
pihan Yayasan Pendidikan Harapan Medan.
52
Wawancara dengan Ibu Kersna Minan S.E, Msi Dosen Yayasan Pendidikan Harapan Medan, tanggal 22 Juni 2015 di Yayasan Pendidikan Harapan Medan, mengenai dampak kegiatan
Sopo Godang dengan Proses belajar -mengajar di Yayasan Pendidikan Harapan Medan.
53
Wawancara dengan Ade Elfira Siregar, Mahasiswi Yayasan Pendidikan Harapan Medan, tanggal 22 Juni 2015 di Yayasan Pendidikan Harapan Medan, mengenai dampak kegiatan Sopo
Godang dengan Proses belajar -mengajar di Yayasan Pendidikan Harapan Medan.