Sarana dan Prasarana Hkbp Sudirman Di Kota Medan 1954-2000

memasuki daerah ini tidak diperbolehkan orang-orang diluar orang Belanda atau yang tidak berkepentingan. 18 Bahkan setelah Belanda tidak lagi berkuasa di Medan wilayah ini masih di jadikan sebagai wilayah yang elite, karena orang-orang yang tinggal di kawasan ini adalah orang-orang yang memiliki latar belakang ekonomi yang baik hal ini terbukti melihat kondisi bangunan rumah-rumah yang berada disekitaran jalan Jenderal Sudirman Medan yang tergolong sangat mewah. Gereja HKBP Sudirman dapat di bangun di jalan Jenderal Sudirman tidak terlepas dari peranan Mr. Jaidin Purba yang pada saat itu menjadi Walikota Medan. Beliau membantu dan memberikan lahan di jalan Jenderal Sudirman Medan suatu tempat yang sungguh baik dan strategis, karena di tengah kota dan di jalan besar, tapi bukan daerah perdagangan dan bisnis. Pertapakan yang sekarang tempat berdirinya HKBP Sudirman dahulunya adalah lahan milik BPM Bataaf Petrolum Maatschappij sama seperti lokasi Pengkolwilhan atau CPM sekarang. Dengan bantuan Mr. Jaidin inilah pihak dari Pengkolwilhan pada saat itu menghibahkan atau memberikan lahan tersebut kepada Mr. Jaidin Purba dan selanjutnya Mr. Jaidin Purba yang memberikan kepada panitia pembangunan gereja untuk membangun gereja HKBP Sudirman. 19 Sempat terjadi ketidak setujuan dari sebagian jemaat HKBP Medan saat itu karena pertapakan tersebut dianggap sulit untuk dijangkau dan jauh dari lokasi tempat tinggal para jemaat. Setelah dilakukannya rapat jemaat akhirnya 18 T.M Napitupulu, Ketua Penulisan Sejarah HKBP Sudirman Medan, Wawancara, Medan, 8 April 2015.Kantor PLN wilayah 1 Sumatera Utara Brigjen Katamso Medan. 19 T.M Napitupuluh, dkk, op.cit, hlm. 17. jemaat yang tidak setuju tersebut menyetujui pembangunan gereja baru di lokasi yang di berikan oleh Mr. Jaidin Purba. 20 Dampak dari lokasi HKBP Sudirman yang berada di tengah kota dan di jalan besar membuat gereja ini menjadi salah satu wajah kota Medan atau landmark kota dimana dengan melihat bangunan ini kita langsung dapat mengetahui keberadaan kita berada di Pusat Kota Medan. Ini jugalah yang menjadi alasan dari Mr. Jaidin Purba dan Jemaat HKBP Sudirman membangun gereja berada di pintu gerbang kota Medan. Luas lahan gereja HKBP Sudirman Medan adalah 5.425 m. Lahan itu tadinya adalah miliki Pengkowilhan CPM sekarang. Lahan ini dihibahkan kepada pihak HKBP Sudirman pada tahun 1953. 21 Dengan usaha bersama seluruh warga jemaat HKBP Medan bersama parhalado. 22 Gereja dibangun dan selesai serta diresmikan pada tanggal 17 April 1954. Hingga sampai saat ini lokasi gereja HKBP Sudirman Medan masih tetap berada di jalan Jenderal Sudirman. Bila mengamati di sekitaran lokasi gereja HKBP Sudirman Medan, kita tidak melihat adanya rumah-rumah dari warga jemaat HKBP Sudirman ini. Hal ini terjadi karena pengaruh letak gereja tersebut yang berada di pusat kota yang merupakan pusat dari administrasi kota Medan. Beda halnya dengan gereja-gereja HKBP lainnya 20 Wawancara dengan Bapak Wilson Manurung salah satu jemaat gereja HKBP Sudirman Medan, tanggal 18 Mei 2015 di gereja HKBP Sudirman Medan, mengenai sejarah berdirinyanyagereja HKBP Sudirman Medan. 21 P. Manullang, Sekretaris Gereja HKBP Sudirman Medan, Wawancara, Medan, 16 Maret 2015, Kompleks gereja HKBP Sudirman Medan. 22 Dalam pengertiannya parhalado itu berasal dari kata “halado” yang berarti melayani mengurusi, menunggu.Yaitu orang-orang yang terpilih yang di anggap memiliki wibawa untuk diserahkan tugas dalam membantu jabtan dari Pendeta, Guru Huria, untuk mengurusi para jemaat. yang berada di Medan, apabila terdapat gereja pasti terdapat juga rumah-rumah jemaatnya di sekitar gereja tersebut. Hal lain yang menjadikan HKBP Sudirman Medan menjadi semakin unik yaitu jarak untuk menempuh gereja ini tergolong jauh dan susah, karena relatif tidak ada angkutan umum, yang melintasi lokasi gereja oleh karena itu para jemaat membutuhkan usaha yang cukup untuk menjangkau gereja HKBP Sudirman Medan, dengan menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini terjadi sejak tahun 1954 tepatnya berdirinya HKBP Sudirman Medan. Pada Tahun 1954-an untuk menuju ke gereja HKBP Sudirman Medan Jemaatnya menggunakan sepeda, dan kendaraan pribadi lain pada masa itu. Sampai periode akhir penelitian ini masih tidak terdapat angkutan umum seperti angkot dan becak dapat menuju langsung ke lokasi HKBP Sudirman ini. Walaupun lokasi HKBP Sudirman bagi sebagian jemaat susah untuk di jangkau karena tidak tersedianya transportasi umum yang mempermudah menuju gereja ini tetapi tidak mengurangi minat atau atensi jemaat untuk bergereja di HKBP Sudirman.

2.3 Kondisi Sosial Ekonomi Anggota HKBP Sudirman Medan

Berdasarkan data statistik gereja HKBP Sudirman tahun 1954 hingga tahun 2000 anggota jemaat dari HKBP Sudirman berjumlah 4.879 orang yang terdiri dari : NO Tahun Jumlah Pria Jumlah Wanita Total Jemaat 1 1954-1964 1.124 orang 695 orang 1.819 orang 2 1965-1975 1.236 orang 1.053 orang 2.289 orang 3 1976-1986 1.258 orang 1.124 orang 2.382 orang 4 1987-1997 2.196 orang 3.645 orang 5.841 orang 5 1998-2000 2.354 orang 2.525 orang 4.879 orang Sumber : Almanak HKBP Tahun 1954-2000 Dari tabel dapat kita lihat perkembangan jemaat mulai dari 1954 hingga tahun 2000 mengalami peningkatan dan penurunan. Pada periode 1987-1997 pertambahan jemaat sangat tinggi, hal ini karenakan karena semakin banyaknya masyarakat batak yang merantau ke Medan. Periode tahun 1998-2000 jemaat pengalami penurunan hal ini dikarenakan adanya konflik di tubuh HKBP Sudirman sendiri yang menyebabkan jemaat terpecah, selain itu sudah banyak gereja-gereja HKBP yang di buka yang dekat dengan rumah jemaat sehingga jemaat memutuskan untuk pindah gereja. Adapun komposisi Anggota Jemaat HKBP Sudirman berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Komposisi Anggota Jemaat Berdasarkan Usia. No Jarak Usia Jumlah 1 0-15 Tahun 1176 2 15-30 Tahun 867 3 30-45 Tahun 2303 4 45- Keatas 533 Jumlah 4.879 Sumber : Laporan Tahunan BERICH HKBP Sudirman Medan, tahun 2000. Anngota Jemaat HKBP Sudirman berdasarkan mata pencaharian bersifat heterogen.Ada sebagai karyawan, wiraswasta, pertukangan, pensiunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel di bawah ini : No Mata Pencaharian Jumlah 1 Karyawan 1. PNS 2. BUMN 3. Swasta 567 250 293 2 Wiraswasta 347 3 Pertukangan 50 4 Pensiunan 397 Jumlah 1904 Sumber : Database HKBP Sudirman Medan dengan angka tahun 2000. Kondisi sosial-ekonomi anggota jemaat HKBP Sudirman Medan dapat dilihat juga berdasarkan tingkat pendidikan yang dikecap oleh anggotanya.Pendidikan