Kesimpulan Hkbp Sudirman Di Kota Medan 1954-2000

dapat membangun kebudayaannya melalui gereja kesukuan. Kita juga bisa melihat bagaimana gereja HKBP Sudirman ini dapat menjaga identitasnya sebagai gereja kesukuan yang banyak di minati oleh masyarakat Batak di kota Medan ini terbukti dari jumlah jemaatnya yang mulai dari awal berdiri hingga sekarang terus mengalami pertambahan.Selain itu gereja dan jemaat dari HKBP Sudirman mampu memelihara perbedaan yang terjadi di lingkungan sekitar dan akirnya menciptakan hubungan yang harmonis walaupun perbedaan kegiatan dan keyakinan. HKBP Sudirman juga menunjukkan hubungan yang baik terhadap lingkungan sekitarnya, walaupun terdapat perbedaan-perbedaan fungsi dan kegiatan yang terdapat di sekitaran HKBP Sudirman. HKBP Sudirman juga mampu menjaga dan menghormati perbedaan keyakinan dan menjaga keharmonisan hidup beragama dalam ruang lingkup lingkungan sekitarnya.

5.2 Saran

a. Dari penelitian ini kita dapat melihat perbedaan agama, fungsi dari suatu lembaga terhadap lembaga lainnya dapat terjalin baik. Hal tersebut dapat di terapkan di lembaga lain dalam menjaga hubungan yang baik walaupun terdapat perbedaan. b. Untuk melakukan penelitian yang lebih komperhensif tentang gereja-gereja yang berada di Medan mengingat penelitian penulis masih sangat jauh dari kata sempurna. Baik itu secara teologis, perkembangan, dan hal-hal unik lainnya yang dapat menjadikan gereja tersebut berbeda. BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai gambaran umum dari lokasi penelitian yang dilakukan. Gambaran umum penelitian mempermudah penulis untuk mempersempit dan membatasi lokasi penelitian. Penulis mencoba memaparkan gambaran dari gereja HKBP Sudirman dan keberadaan gereja HKBP Sudirman dapat berdiri di pusat kota yaitu Jl. Jenderal Sudirman Medan.

2.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Gereja HKBP Sudirman Medan terletak pada wilayah kotamadya Medan. Kotamadya Medan merupakan wilayah yang subur di wilayah dataran rendah timur dari propinsi Sumatera Utara dengan ketinggian berada di 22,5 meter di atas permukaan laut. Kota ini dilalui oleh dua sungai yaitu sungai Deli dan sungai Babura yang bermuara di elat Malaka. ecara geografis Medan terletak pada - L dan - B dengan topografi cenderung miring ke utara. Sebelah barat dan timur kota Medan berbatasan dengan kabupaten Deli dan Serdang. Di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka. Letak yang strategis ini menyebabkan Medan berkembang menjadi pintu gerbang kegiatan perdagangan barang dan jasa baik itu domestik maupun internasional. Kota Medan beriklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata - mm per tahun. uhu udara di Kota Medan berada pada 13 maksimum C dan minimum C. Kotamadya Medan memiliki kecamatan dan 158 kelurahan. Luas kota Medan secara keseluruhan adalah sebesar 26.510 Ha. 10 Perkembangan terakhir berdasarkan surat Keputusan Gubernur KDH tingkat I Sumatera Utara No.140.222772.K1996 tanggal 30 September 1996 tentang pembentukan beberapa kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan secara administrasi Kota Medan di bagi menjadi 21 Kecamatan dan 121 kelurahan. Daftar kecamatan yang ada di Medan 11 adalah sebagai berikut: 1. Medan Belawan 12. Medan Marelan 2. Medan Labuhan 13. Medan Perjuangan 3. Medan Deli 14 Medan Tembung 4. Medan Sunggal 15. Medan Helvetia 5. Medan Denai 16. Medan Petisah 6. Medan Tuntungan 17. Medan Area 7. Medan Johor 18. Medan Polonia 8. Medan Baru 19. Medan Maimun 9. Medan barat 20. Medan Selayang 10. Medan Kota 21. Medan Amplas 11. Medan Timur 10 Pemko Medan, 2004, Profil Kota Medan, Medan: Pemerintahan Kotamadya Medan, hlm.36 11 Dada Meuraxa, Sejarah Hari Jadi Kota Medan, Medan: Sastrawan, 1975, hlm. 21.