Gedung Hkbp Sudirman Di Kota Medan 1954-2000

asumsi dilonggarkan secara bertahap sehingga di temukan kondisi dalam dunia nyata. Salah satu unsur ruang adalah jarak. Jarak menciptakan gangguan karena dibutuhkan waktu dan tenaga biaya untuk mencapai lokasi yang satu dari lokasi lainnya. Selain itu, jarak juga menciptakan gangguan informasi sehingga makin jauh dari suatu lokasi makin kurang diketahui potensikarakter yang terdapat pada lokasi tersebut. Makin jauh jarak yang ditempuh makin menurun minat orang yang berpergian dengan asumsi faktor lain semuanya sama. Salah satu hal yang banyak dibahas dalam teori lokasi adalah pengaruh jarak terhadap intesitas orang yang berpergian dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Analisis dapat dikembangkan untuk melihat bagaimana suatu lokasi yang memiliki potensidaya tarik terhadap batas wilayah pengaruhnya di mana orang yang masih ingin mendatangi pusat yang memiliki potensi tersebut. Hal ini terkait dengan besarnya daya tarik pada pusat tersebut dan jarak antara lokasi dengan pusat tersebut. 17 Dari konsep teori lokasi bahwa suatu lokasi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, sama hal dengan keberadaan HKBP Sudirman yang lokasi gereja ini tergolong unik dimana terletak di pusat kota Medan yaitu di jalan Jendral Sudirman Medan. Jika kita melihat sejarah bagaimana HKBP Sudirman ini dapat di bangun di lokasi yang penting bahkan lokasi yang elite. Dikatakan lokasi yang elite karena dahulunya sejak Belanda masih berkuasa di Medan jalan Jendral Sudirman ini dijadikan sebagai pemukiman untuk petinggi-petinggi dari Belanda yang ada di Medan. Saat itu untuk 17 Robinson Tarigan, 2003,Perencanaan Pembangunan Wilayah, Medan: Bumi Aksara, hlm.71. memasuki daerah ini tidak diperbolehkan orang-orang diluar orang Belanda atau yang tidak berkepentingan. 18 Bahkan setelah Belanda tidak lagi berkuasa di Medan wilayah ini masih di jadikan sebagai wilayah yang elite, karena orang-orang yang tinggal di kawasan ini adalah orang-orang yang memiliki latar belakang ekonomi yang baik hal ini terbukti melihat kondisi bangunan rumah-rumah yang berada disekitaran jalan Jenderal Sudirman Medan yang tergolong sangat mewah. Gereja HKBP Sudirman dapat di bangun di jalan Jenderal Sudirman tidak terlepas dari peranan Mr. Jaidin Purba yang pada saat itu menjadi Walikota Medan. Beliau membantu dan memberikan lahan di jalan Jenderal Sudirman Medan suatu tempat yang sungguh baik dan strategis, karena di tengah kota dan di jalan besar, tapi bukan daerah perdagangan dan bisnis. Pertapakan yang sekarang tempat berdirinya HKBP Sudirman dahulunya adalah lahan milik BPM Bataaf Petrolum Maatschappij sama seperti lokasi Pengkolwilhan atau CPM sekarang. Dengan bantuan Mr. Jaidin inilah pihak dari Pengkolwilhan pada saat itu menghibahkan atau memberikan lahan tersebut kepada Mr. Jaidin Purba dan selanjutnya Mr. Jaidin Purba yang memberikan kepada panitia pembangunan gereja untuk membangun gereja HKBP Sudirman. 19 Sempat terjadi ketidak setujuan dari sebagian jemaat HKBP Medan saat itu karena pertapakan tersebut dianggap sulit untuk dijangkau dan jauh dari lokasi tempat tinggal para jemaat. Setelah dilakukannya rapat jemaat akhirnya 18 T.M Napitupulu, Ketua Penulisan Sejarah HKBP Sudirman Medan, Wawancara, Medan, 8 April 2015.Kantor PLN wilayah 1 Sumatera Utara Brigjen Katamso Medan. 19 T.M Napitupuluh, dkk, op.cit, hlm. 17.